Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

shisiomaruniAvatar border
TS
shisiomaruni
Apakah Jodoh Itu Sudah di Tentukan Tuhan?
Apakah Jodoh Itu Sudah di Tentukan Tuhan?

Jika Berkenan boleh emoticon-Rate 5 Star atau emoticon-Blue Guy Cendol (L)


Ada yang bilang bahwasanya kita tak perlu mencinta secara berlebihan, dan kita juga tak perlu bersusah payah mengejar cinta, dan mencari jodoh kesana kemari. Ada yang merelakan cintanya pergi dengan alasan “kalau jodoh gak lari kemana” “kalau jodoh, pasti nanti balik lagi”. Ada yang bilang kita takperlu susah payah mencari karena Tuhan sudah menentukannya untuk kita. Ada yang bilang tak perlu berharap lebih karena mungkin nantinya kita akan kecewa ketika ternyata bukan dia yang ditentukan Tuhan untuk kita.
Apakah benar ketika kita dilahirkan, Tuhan sudah menentukan jodoh kita masing–masing?
Kalau begitu, bagaimana jika saya ilustrasikan dengan perandaian-perandaian berikut ini.
Ketika seseorang dilahirkan, dia telah memiliki jodohnya. Tapi bagaimana jika pada saat dia dewasa, dia memutuskan untuk menjadi seorang biarawan/biarawati? Apa yang terjadi dengan jodohnya? Apakah jodoh yang telah dipersiapkan tadi tidak boleh mencari dan memiliki pasangan hidup lagi?

Ketika seorang anak beranjak remaja, dan berada dalam lingkungan yang tidak baik dan mengakhiri hidupnya di usia muda. Apa yang terjadi dengan jodoh yang telah disiapkan Tuhan?

Lalu bagaimana tentang anggapan bahwa jodoh itu hanya satu untuk seumur hidup?
Bagaimana jika ilustrasinya seperti ini. Ada sepasang suami istri yang hidup bahagia dan saling mencintai. Beberapa tahun menikah, sang isteri meninggal dunia. Lalu setelah beberapa kurun waktu kemudian sang suami bertemu dengan wanita lain dan jatuh cinta lalu menikah kembali. Siapakah sebenarnya jodoh laki-laki ini? Bagaimana jika laki-laki tersebut jatuh cinta tapi tidak memutuskan untuk menikah lagi? Semuanya kembali lagi pada pilihan dan keputusan manusia itu sendiri.

Jodoh, Tuhan yang tentukan atau kita yang memilih?
Banyak orang yang mendefenisikan bahwa jodoh itu adalah dengan siapa kamu menikah pada akhirnya. Lalu bagaimana seharusnya kita menyikapi pertentangan-pertentangan sebelum dan sesudah menikah?
Sebagai contoh, dalam budaya Batak, tidak diperkenankan menikah dengan orang yang memiliki kesamaan marga. Tetapi dewasa ini, begitu banyak yang melanggar aturan adat ini. Ada beberapa orang yang menikah dengan mereka yang bermarga sama. Mereka menikah. Berarti mereka berjodoh bukan? Jadi jodoh itu Tuhan yang menentukan? Lalu kalau mereka berjodoh, mengapa mereka dikatakan melanggar adat? Mengapa pernikahan mereka dipermasalahkan? Bukankah disini adalah keputusan manusia itu sendiri untuk melanggar adat atau tidak?

Satu ilustrasi lagi. Ketika hari ini saya bangun, memulai hidup, bekerja keras dan memutuskan untuk menjadi orang yang berhasil. Katakanlah saya memiliki pekerjaan yang baik di benua Eropa. Itu tidak menutup kemungkinan bahwa saya akan menikahi salah satu warga negara asing bukan?
Lalu bagaimana jika hari ini saya bermalas-malas dan tidak menjadi orang yang sukses, apakah saya akan pergi ke Eropa? Apakah saya akan menikah disana? Apakah saya akan bertemu seseorang yang tadinya akan menjadi jodoh saya? Ingat, kita bukan didalam dongeng yang pangerannya mencari sang putri sampai ke ujung dunia.

Menurut saya, kita sendiri yang menentukan jodoh kita, kita yang menentukan kualitas dari pasangan hidup kita. Ada beberapa orang yang setelah membangun bahtera rumah tangga, mereka bertanya kepada diri mereka, bahkan mereka mempertanyakan hal ini kepada Tuhan. “Mengapa saya tidak memiliki pasangan hidup yang rupawan? Mengapa saya tidak mendapatkan pasangan hidup yang kaya raya? Mengapa pasangan hidup saya pemain judi? Mengapa pasangan hidup saya pemabuk? Mengapa pasangan hidup saya adalah orang yang sangat kasar?”
Saya pikir, sebelum Anda mendapatkan apa yang Anda mau, mulailah dari diri Anda sendiri. Apakah Anda sudah cukup baik untuk mendapatkan yang terbaik? Saya tidak membicarkan fisik, tapi secara alamiah pria/wanita baik akan tertarik untuk memulai suatu hubungan ketika bertemu dengan orang yang baik dan bisa membuat mereka merasa nyaman.

Tentukan terlebih dahulu akan menjadi apa Anda nantinya. Lalu tentukanlah siapa yang pantas untuk menjadi pasangan hidup Anda.
Karna ketika Anda sukses, Anda pastinya akan lebih banyak menghabiskan waktu Anda di lingkungan orang-orang sukses. Dan itu tidak menutup kemungkinan bahwa Anda akan bertemu seseorang yang sukses juga yang dapat menarik perhatian Anda. Jika Anda mendapatkan seseorang yang baik dalam finansial, kemungkinan besar Anda akan menjalani kehidupan yang lebih baik. Bukan hanya dari segi materi, tetapi juga dari sifat dan perilakunya. Dia sukses, sudah pasti dia berpendidikan, sudah pasti dia beretika, sudah pasti dia adalah seorang pekerja keras, juga memiliki visi dan misi. Dan dia pasti tahu bagaimana cara menghargai kerja keras dan mensyukuri kehidupan. Anda pasti akan berbahagia!
Begitu juga sebaliknya, ketika Anda tidak berada di lingkungan orang sukses, mungkin Anda bertemu seseorang yang tak bisa menghargai kehidupan? Bertemu seseorang yang tidak bisa memberikan kenyamanan untuk Anda? Jika Anda berkata, “Saya tidak butuh materi, saya mencintainya dan dia mencintai saya”. Saya beritahu pada Anda saat ini, tanpa materi, sebesar apapun rasa cinta itu, itu tidak akan berarti. Manusia tidak akan pernah bisa merealisasikan cintanya tanpa materi. Dan yang kedua, jika seorang laki-laki mencintai Anda dengan sungguh-sungguh, maka dia akan berusaha sekeras mungkin untuk membawa Anda dalam kehidupan yang lebih  baik.

Saat ini yang ingin saya katakan adalah tentukan sendiri pilihan Anda. Karena ketika Anda telah memilih pasangan hidup, baik atau buruknya dia, jangan pernah salahkan keadaan apalagi menyalahkan Tuhan, karena Tuhan pun tak pernah ingin memberi yang terburuk untuk hidup kita. Dan apakah benar kita tak perlu mencari jodoh karna semuanya sudah diatur Tuhan? Saya kira sebaliknya, sebenarnya Tuhan memberikan kita kebebasan untuk menentukan sendiri siapa yang akan menjadi pasangan hidup kita. Kita mencari, dan Tuhan hanya merestui dan mempersatukannya. Tapi tentu saja kita harus selalu meminta petunjuk dari Tuhan untuk memilih pasangan hidup yang benar-benar kita inginkan. Cintai apa yang kamu miliki. Usahakan apa yang kamu inginkan. Syukuri apa yang kamu capai.  Dan jangan lupa selalu andalkan Tuhan dalam apapun kegiatan yang Anda lakukan, percayakan semua pada Tuhan ketika Anda membuat sebuah keputusan. Apapun agama yang Anda percayai, berjalanlah bersama Tuhan. Tuhan memberkati.
0
6.9K
25
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.