- Beranda
- Wedding & Family
Fenomena Toxic Parent, Apakah Agan Mengalaminya?
...
TS
adnanami
Fenomena Toxic Parent, Apakah Agan Mengalaminya?
Fenomena Toxic Parent, Apakah Agan Mengalaminya?
Kita selalu mendengar bahwa orang tua akan selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Namun dalam beberapa kejadian, ada fenomena yang disebut toxic parent dimana orang tua menghambat tumbuh kembang anak secara psikologis karena tindakan - tindakan yang dilakukannya. Banyak sekali situasi yang membuat orang tua dikategorikan menjadi toxic parents, antara lain :
1. Orang tua yang menganggap anaknya sebagai investasi masa depan
Investasi yang dimaksud adalah sandaran secara finansial di hari tua. Jadi seorang Ibu atau Ayah mengharapkan timbal balik dari anak - anaknya ketika sang buah hati telah beranjak dewasa dan mampu menghasilkan pendapatan sendiri. Orang tua jenis ini menganggap bahwa dahulu mereka telah banyak berkorban dan menghabiskan uang untuk merawat anak - anaknya, maka kelak jika mereka masuk usia senja, mereka akan dengan terang - terangan meminta jatah uang, meminta timbal balik atas apa yang telah mereka lakukan selama ini. Tanpa peduli pada kewajiban lain yang sedang ditanggung si anak.
Kebanyakan meski anak - anaknya telah menikah pun, orang tua akan tetap menuntut untuk dibiayai sehingga makin banyak generasi sandwich (generasi yang membiayai 2 generasi, yaitu orang tua dan anak). Kondisi seperti ini sudah menjadi hal yang membudaya di negara kita karena mindset orang tua yang menganggap anaknya adalah investasi maupun ATM berjalan. Tentu saja hal ini sangat toxic dan cukup melelahkan psikologis seorang anak yang dibebani tanggung jawab berlipat ganda.
Apalagi anjuran berbakti kepada orang tua yang selalu digaung - gaungkan selama ini, membuat para orang tua semakin merasa benar jika menuntut bakti dari anak - anaknya.
2. Orang tua yang mewariskan cita - citanya pada sang anak
Fenomena cita - cita yang tak kesampaian di masa lalu membuat seseorang berharap kelak anak - anaknya bisa meneruskan cita - citanya. Jika saya gagal, maka anak saya harus berhasil. Tapi sayangnya berhasil disini dalam konteks yang salah, yakni berhasil mewujudkan harapan dan cita - cita orang tuanya.
Anak dipaksa melakukan apa yang dia tidak sukai, menjalani profesi yang diidamkan orang tuanya demi membuat mereka bahagia. Memang sangat egois! Padahal seseorang bisa dikatakan sukses bila menjalani apa yang dia inginkan dengan suka cita dan sepenuh hati. Jika sudah begini, tidak ada hari yang dijalani tanpa keterpaksaan. Bayangkan saja, anaknya ingin jadi pengusaha yang punya kebebasan waktu, namun dipaksa jadi tentara dengan budaya disiplin, tepat waktu, tegas dan selalu menaati segudang aturan. Apakah si anak akan bahagia? Tentu saja tidak.
3. Orang tua yang Dominan
Orang tua dominan merupakan orang tua yang punya pengaruh besar dalam hidup sang anak, saking besarnya orang tua jenis ini akan memilihkan apapun untuk anaknya. Mulai dari dimana dia sekolah, jurusan apa yang harus diambil, harus menikah dengan siapa hingga berteman dengan siapa.
Hal ini membuat anak muak dan kehilangan kontrol pada hidupnya sendiri. Maunya ambil jurusan A malah dipaksa masuk jurusan B, maunya menikah dengan pacar pilihannya tapi malah dijodohkan dengan anak temannya yang dirasa lebih cocok dan sederajat, berteman pun diatur - atur, tidak boleh berkawan dengan orang kalangan bawah misalnya.
Hal - hal seperti itu memang ada di kehidupan nyata. Tumbuh kembang anak menjadi terganggu. Hasrat untuk melawan orang tua akan menjadi semakin besar. Maka dari itu gansist, yang baca thread ini semoga kelak ketika kita jadi orang tua, kita bisa jadi orang tua yang baik untuk anak - anak kita dan tidak melakukan tindakan toxic seperti yang telah ane sebutkan di atas. Mungkin masih ada banyak kondisi toxic parent yang belum ane sebutkan disini. Silahkan tambahin gan!
Ane @adnanami pamit, jangan lupa follow akun ini untuk mendapatkan update thread inspiratif lainnya. Kalian juga bisa berkunjung ke halaman kaskus ane dengan klik gambar di bawah ini! Sampai jumpa kembali di lain kesempatan. Jangan sungkan untuk saling sapa di kolom komentar thread ini ya!
Referensi: opini TS
Kita selalu mendengar bahwa orang tua akan selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Namun dalam beberapa kejadian, ada fenomena yang disebut toxic parent dimana orang tua menghambat tumbuh kembang anak secara psikologis karena tindakan - tindakan yang dilakukannya. Banyak sekali situasi yang membuat orang tua dikategorikan menjadi toxic parents, antara lain :
1. Orang tua yang menganggap anaknya sebagai investasi masa depan
Investasi yang dimaksud adalah sandaran secara finansial di hari tua. Jadi seorang Ibu atau Ayah mengharapkan timbal balik dari anak - anaknya ketika sang buah hati telah beranjak dewasa dan mampu menghasilkan pendapatan sendiri. Orang tua jenis ini menganggap bahwa dahulu mereka telah banyak berkorban dan menghabiskan uang untuk merawat anak - anaknya, maka kelak jika mereka masuk usia senja, mereka akan dengan terang - terangan meminta jatah uang, meminta timbal balik atas apa yang telah mereka lakukan selama ini. Tanpa peduli pada kewajiban lain yang sedang ditanggung si anak.
Kebanyakan meski anak - anaknya telah menikah pun, orang tua akan tetap menuntut untuk dibiayai sehingga makin banyak generasi sandwich (generasi yang membiayai 2 generasi, yaitu orang tua dan anak). Kondisi seperti ini sudah menjadi hal yang membudaya di negara kita karena mindset orang tua yang menganggap anaknya adalah investasi maupun ATM berjalan. Tentu saja hal ini sangat toxic dan cukup melelahkan psikologis seorang anak yang dibebani tanggung jawab berlipat ganda.
Apalagi anjuran berbakti kepada orang tua yang selalu digaung - gaungkan selama ini, membuat para orang tua semakin merasa benar jika menuntut bakti dari anak - anaknya.
2. Orang tua yang mewariskan cita - citanya pada sang anak
Fenomena cita - cita yang tak kesampaian di masa lalu membuat seseorang berharap kelak anak - anaknya bisa meneruskan cita - citanya. Jika saya gagal, maka anak saya harus berhasil. Tapi sayangnya berhasil disini dalam konteks yang salah, yakni berhasil mewujudkan harapan dan cita - cita orang tuanya.
Anak dipaksa melakukan apa yang dia tidak sukai, menjalani profesi yang diidamkan orang tuanya demi membuat mereka bahagia. Memang sangat egois! Padahal seseorang bisa dikatakan sukses bila menjalani apa yang dia inginkan dengan suka cita dan sepenuh hati. Jika sudah begini, tidak ada hari yang dijalani tanpa keterpaksaan. Bayangkan saja, anaknya ingin jadi pengusaha yang punya kebebasan waktu, namun dipaksa jadi tentara dengan budaya disiplin, tepat waktu, tegas dan selalu menaati segudang aturan. Apakah si anak akan bahagia? Tentu saja tidak.
3. Orang tua yang Dominan
Orang tua dominan merupakan orang tua yang punya pengaruh besar dalam hidup sang anak, saking besarnya orang tua jenis ini akan memilihkan apapun untuk anaknya. Mulai dari dimana dia sekolah, jurusan apa yang harus diambil, harus menikah dengan siapa hingga berteman dengan siapa.
Hal ini membuat anak muak dan kehilangan kontrol pada hidupnya sendiri. Maunya ambil jurusan A malah dipaksa masuk jurusan B, maunya menikah dengan pacar pilihannya tapi malah dijodohkan dengan anak temannya yang dirasa lebih cocok dan sederajat, berteman pun diatur - atur, tidak boleh berkawan dengan orang kalangan bawah misalnya.
Hal - hal seperti itu memang ada di kehidupan nyata. Tumbuh kembang anak menjadi terganggu. Hasrat untuk melawan orang tua akan menjadi semakin besar. Maka dari itu gansist, yang baca thread ini semoga kelak ketika kita jadi orang tua, kita bisa jadi orang tua yang baik untuk anak - anak kita dan tidak melakukan tindakan toxic seperti yang telah ane sebutkan di atas. Mungkin masih ada banyak kondisi toxic parent yang belum ane sebutkan disini. Silahkan tambahin gan!
Ane @adnanami pamit, jangan lupa follow akun ini untuk mendapatkan update thread inspiratif lainnya. Kalian juga bisa berkunjung ke halaman kaskus ane dengan klik gambar di bawah ini! Sampai jumpa kembali di lain kesempatan. Jangan sungkan untuk saling sapa di kolom komentar thread ini ya!
Referensi: opini TS
zatilmutie dan 42 lainnya memberi reputasi
39
13.9K
513
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Wedding & Family
8.9KThread•11.8KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya