anus.baswedanAvatar border
TS
anus.baswedan
Golkar-NasDem-PD Ingin Pilkada 2022, PDIP-PAN-PKB-PPP Tetap 2024
Jakarta - 

Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan sejumlah kepala daerah hasil pemilihan 2017 segera berakhir tahun depan. Belum ada kepastian mengenai jadwal pilkada, termasuk untuk DKI.

Untuk diketahui, DPR tengah menggodok draf RUU Pemilu. Ada nomenklatur pilkada selanjutnya digelar 2022 dan 2023. Namun draf ini baru diserahkan ke Badan Legislasi DPR, jauh dari kata selesai sebelum disahkan.

Dirangkum detikcom hingga Kamis (28/1/2021), sikap sembilan fraksi di DPR RI terbelah. Ada yang ingin Pilkada digelar sesuai dengan jadwal, termasuk untuk DKI, yakni pada 2022. Beberapa fraksi juga menyarankan pilkada digelar pada 2024 seusai pemilu.

Baca jugaemoticon-Big GrinPR Ribut Jadwal Pilkada, Benarkah Demi Dukung-Jegal Capres 2024 Semata?

1. Pilkada 2022

Ada tiga fraksi di DPR yang menyatakan sebaiknya pilkada tetap digelar pada 2022 atau sesuai dalam draf RUU Pemilu. Tiga fraksi itu adalah Golkar, Demokrat, dan NasDem.

Partai NasDem setuju pelaksanaan pilkada sesuai dengan jadwal, termasuk Pilkada DKI. Alasan mereka adalah jadwal pilkada harus dinormalisasi.

"Nah, ini semangat yang ada di Komisi II ketika menyusun draf pilkada. Jadi memang kita menjadwalkan di 2022 itu ada pilkada. Ya, 2022 sesuai dengan jadwal, termasuk pilkada di DKI," sambungnya.

Baca juga:Tak Hanya Anies, Pilkada 2022/2023 Dinilai Untungkan Ridwan Kamil-Khofifah

Sementara itu, Demokrat menyebut, jika pilkada dilaksanakan 2024, penyelenggara pemilu bakal amat terbebani. Untuk Golkar, mereka ingin pilkada tetap digelar pada 2022 karena jika pilkada dilakukan serentak pada 2024, akan berpotensi mengulangi kejadian hampir 800 orang petugas meninggal dunia karena kelelahan dan penyakit bawaan seperti Pemilu 2019 akibat penyatuan Pilpres dan Pieg.

"Kami dari FPG tetap berharap ya bahwa pilkada itu dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang seharusnya pada tahun 2022 kan ada 101 ya daerah yang pilkada dan tahun 2023 ada 170 (daerah). Kami berharap semua itu tetap dilaksanakan sesuai jadwalnya pada 2022 dan 2023," kata anggota Baleg DPR Fraksi Golkar Nurul Arifin kepada wartawan, Rabu (27/1).

2. Pilkada 2024

Ada empat fraksi di DPR yang menginginkan pilkada digelar pada 2024. Keempat fraksi tersebut adalah PDIP, PKB, PAN, dan PPP.

PAN mengusulkan sebaiknya pilkada serentak dilakukan pada 2024. Hal ini berkaitan dengan penanganan pandemi Corona. PKB memilih pilkada digelar 2024 karena menurut mereka 2 tahun ini sebaiknya dimanfaatkan pemerintah untuk menanggulangi Corona dan dampaknya. Selain menghemat biaya triliunan, juga agar waktu dan energi pemerintah tidak terkuras selenggarakan Pilkada setiap hari. Untuk PPP, mereka tak ingin UU Pemilu kerap direvisi dan meminta pilkada tetap digelar 2024.

PDIP menilai bahwa persoalan pilkada lebih pada aspek pelaksanaan dan bukan pada substansi undang-undangnya. Oleh sebab itu, PDIP ingin Pilkada 2024 tetap digelar.

"Atas dasar hal tersebut, sebaiknya pilkada serentak tetap diadakan pada tahun 2024. Hal ini sesuai dengan desain konsolidasi pemerintahan pusat dan daerah," ujar Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat.

Baca juga:Golkar Tegaskan Dorongan Pilkada 2022 Tetap Digelar Bukan demi Anies

3. Setuju sesuai jadwal, tapi Pilkada DKI digeser ke 2023

PKS mendorong pilkada digelar sesuai dengan habisnya masa jabatan kepala daerah. Pilkada terdekat yakni 2022 dan 2023. Namun, untuk Pilkada DKI, PKS mendorong tahunnya digeser dari 2022 menjadi 2023.

"Setuju Pilkada DKI di 2023. Bukan hanya Pilkada DKI, tapi semua Pilkada 2022 dan 2023 penting dijalankan," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada wartawan, Selasa (26/1).

4. Belum tentukan sikap

Partai Gerindra masih berhitung terkait setuju atau tidaknya pilkada tetap digelar pada 2022. Partai Gerindra menjalin komunikasi dengan fraksi lain.

"Kami juga sedang menghitung dan juga sedang kami kaji dan kami minta pendapat-pendapat dan komunikasi dengan partai politik lain mengenai perlu-tidaknya Pilkada 2022," kata Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

"Itu kan nanti akan masuk Prolegnas 2021. Namun apakah perlu atau tidak perlu, ini masih menyangkut pendapat partai-partai yang sementara masih dikomunikasikan antara parpol-parpol yang ada. Karena itu, Gerindra menunggu hasil komunikasi dan koordinasi antarparpol di DPR," ujar Dasco.

https://news.detik.com/berita/d-5352...ppp-tetap-2024

Tinggal gerindra.
Kayaknya Prabowo mana mau demi anies mengorbankan hubungan partainya dengan megawati. Mengingat kl prabowo sendiri mau maju atau usulkan jagoannya, kl mau menang pilpres mesti raup suara pendukung jokowi dan pdip.

Anies ini sumber suaranya darimana, paling partai pks. paling dari kadrun2 dan intelektual sjw sosialis pembenci jokowi.
Diubah oleh anus.baswedan 30-01-2021 23:20
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 memberi reputasi
1
783
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.