Di kenal sebagai ibu Nunuk Nuraini, wanita berusia 59 Tahun yang pernah di sebut oleh gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai penolong anak kos, pernah juga menjadi Mystery Person yang di cari, tentang siapakah pencipta mi goreng instan yang melegenda itu? baru sekira 2 tahun lalu tersiar kabarnya bahwa wanita lulusan Universitas Padjajaran inilah masterpiecenya

namun hari ini, kita dapatkan kabar kepulangannya ke Sang Maha Kuasa, sebagai sesama makhluk yang di anugerahi cinta kasih, seyogyanya kita mendoakan kebahagiaan di alamNya dan di ampuni dosa-dosanya. Kabar ini tersiar dan menjadi trending di lini masa sosial media, begitu banyak warganet yang berterima kasih atas karyanya dan mendoakan segala kebaikan atas beliau.

Tidak bisa di pungkiri bahwa Mie Goreng Instan yang terkenal itu sangatlah memanjakan lidah kita, bahkan siapapun kalangannya sudah pasti pernah merasakan lezatnya makanan praktis ini, menurut sumber yang TS kutip, produk ini pernah memecahkan rekor dunia melalui Guinness Book of World Records sebagai paket mi instan terbesar, di karenakan pada masa tersebut mi instan ini memiliki paket ukuran 3,4 x 2,355 x 0,47 meter dengan berat bersih 664,938 kilogram. dimensi ini sama eperti 8.000 kali berat standar sebuah paket.

Namun, di balik kenikmatan Mi goreng instan ini, tahukah kita porsi pas untuk konsumsi di setiap menu nya? Di ketahui kalori dari Mi Goreng ini menurut informasi per sajiannya terdapat 350 kalori, yang artinya adalah hampir 25% atau seperempat kebutuhan kalori harian kita yaitu 1999 cal, dimana setiap mengkonsumsi per bungkus mi ini, di anjurkan menggunakan campuran sayuran sebagai penyeimbang nutrisi

termasuk menggunakan telur yang lezat dan penuh protein, kendati demikian Mi instan tidak seburuk yang sering kita kira, meskipun kita menyantapnya 1x dalam 1 minggu selama di imbangi dengan olahraga yang sehat, bukankah mi instan juga yang selalu hadir di posko-posko bencana? hingga mi instan karya resep bu Nunuk Nuraini ini lah satu-satunya produk Indonesia yang paling banyak di ekspor dan paling banyak juga negara tujuannya?

Sepatutnya, kita dapat mencontoh perjuangan dan kegigihan ibu Nunuk sebagai seorang yang visioner di bidang teknologi pangan.


Sumber Artikel