theoneta
TS
theoneta
Beberapa Fakta Keren yang Membuat Ane Tetap Setia Menjadi Fans AC Milan

AC Milan, i Rossoneriil Diavolo begitulah nama dari salah satu klub besar di kancah Liga Italia. Berdiri sejak 121 tahun yang lalu tepatnya 13 Desember 1899 membuat tim Setan Merah asal Negeri Pizza ini menjajaki berbagai kompetisi Internasional. Tak ayal seiring perjalanannya yang begitu lama, melahirkan banyak penggemar dari banyak negara tanpa terkecuali Milanisti Indonesia. Ane sudah kagum dengan AC Milan yang sejak duduk di bangku kelas 5 SD yang kalau dilihat sampul buku tulis saat itu bergambar Paolo Maldini.

Kekaguman ane tidak hanya terinspirasi dari sampul buku bergambar Paolo Maldini saja, melainkan ane ikutin setiap pertandingannya meskipun jam tayangnya waktu dinihari. Milan era tahun 1998-1999 sering mempertontonkan permainan epik yang mengantarkan AC Milan merah scudetto ke-16 kalinya. Ane menjadi semakin menyukai tim berjuluki Rossoneri ini ketika berhasil menjuarai Liga Champions tahun 2003 ketika mengalahkan Juventus lewat drama adu penalti. Mulai dari kemenangan itulah ane semakin tertarik untuk menyaksikan perjalanan AC Milan hingga saat ini meskipun seperti kebanyakan tim lain, AC Milan pasti mengalami kekalahan dan itu tidak menjadi penghalang bagi ane untuk terus mendukung tim setan merah.

Selama menjadi Milanisti, ane temukan beberapa fakta yang menurut ane unikdan sepertinya tidak banyak klub lain yang dapat menyamainya. Berikut akan ane rangkum satu per satu.


1. Mendapat Julukan "The Dream Team"


Siapa yang akan menduga kalau era kepelatihan Arrigo Sacchi membawa kesuksesan bagi AC Milan. Padahal pada saat itu banyak pihak meragukan kepemimpinan dari Sacchi. Belum lagi pada masa awal kepemimpinannya AC Milan mengalami keterpurukan baik secara finansial maupun kualitas. Beban berat berada di pundak Sacchi bagaimana merevolusi AC Milan agar mampu menunjukkan kualitas dan bangkit dari keterpurukan. Siapa yang menduga kalau ternyata upayanya berhasil saat meracik para pemain legenda seperti Carlo Ancelotti, Franco Baresi,Paolo serta trio Belanda yang terkenal yakni Ruud Gullit, Frank Rijkaard dan Marco van Basten menjadi tonggak kebangkitan AC Milan. Pada kenyataannya, hal ini terbukti dengan prestasi yang ditorehkan AC Milan ketika mampu meraih gelar Liga Champions dua kali secara berturut-turut yakni pada tahun 1988-1989 dan 1989-1990. Hal ini tentu menjadi rekor yang tidak biasa karena hanya sedikit klub sepakbola di Eropa yang mampu meraih prestasi tersebut. Keberhasilan Sacchi dalam merevolusi AC Milan membuat mereka dinyatakan sebagai salah satu tim sepakbola terbaik di dunia. Sebutan "The Dream Team" didengungkan dari para pecinta sepakbola yang pernah menyaksikan berbagai pertandingan AC Milan pada masa itu.

Berlanjut ke era pelatihan Fabio Capello yang menggantikan peran pelatih Arrigo Sacchikala dirinya berpindah tugas untuk melatih timnas Italia pada tahun 1991. Perjalanan Fabio Capello untuk mempertahankan kebangkitan AC Milan juga tidak mudah. Bahkan pada era kepelatihannya AC Milan mendapat sanksi tegas dari UEFA  yakni larangan bermain di Eropa selama setahun setelah kalah WO dari Olympique Marseille. Sanksi tegas itu ternyata tidak menjadi hambatan bagi Fabio Capello untuk membawa AC Milan kepada masa jaya. Terbukti dari tanggal 19 Mei 1991 hingga 23 Maret 1993 tercatat 58 pertandingan yang dijalani AC Milan tanpa mengalami kekalahan. Hal ini tentu saja membuat i Rossoneri dapat kembali ke kompetisi UEFA Champions League setelah satu tahun absen akibat sanksi yang diterimanya. Tahun 1992-1993, AC Milan juga berhasil meraih scudetto dengan perolehan poin akhir 50 selisih 4 poin dari Inter Milan. Rekor 58 pertandingan tanpa kekalahan membawa AC Milan santer diberitakan media dengan sebutan "The Dream Team". Saat itu i Rossoneri masih diperkuat trio Belanda dan 3 pemain asing lainnya yakni Zvonimir Boban, Dejan Savicevic dan Jean-Pierre Papin.


2. Pernah diperkuat Para Inisial "R" Asal Brazil


Selama yang ane amati squad AC Milan pernah diperkuat oleh pemain Brazil, sebut saja Nelson Dida, Cafu, Alexandre Pato, Adriano, Emerson, Serginho, Thiago Silva, Alex, Leonardo dan para inisial R yang juga membawa pengaruh besar bagi perjalanan AC Milan dalam berbagai kompetisi domestik maupun Internasional. Inisial R yang ane maksud tentu GanSis juga mengetahuinya karena mereka termasuk legenda yang pernah menyandang gelar pemain terbaik Eropa maupun dunia. AC Milan pernah diperkuat oleh Ronaldo, Rivaldo, Ronaldinho, Robinho dan Ricardo Kaka yang mana semuanya telah pensiun. Namun peran mereka di AC Milan akan tetap berada di ingatan para Milanisti maupun pecinta sepakbola mancanegara.  Saat ini ada generasi baru (pemain muda) asal Brazil, Rodrigo Ely yang masih menjadi squaddi AC Milan. Kehadiran para inisial "R" yang pernah membela AC Milan tentu menjadi catatan perjalanan si setan merah ketika turut memenangkan beberapa pertandingan atau bahkan meraih gelar juara baik di kompetisi domestik maupun internasional.


3. Mampu Membalas Kekalahan Pahit dari Tim Besar


Setiap klub sepakbola pasti pernah mengalami kekalahan menyakitkan begitupun yang dialami oleh AC Milan. Ane sebagai Milanisti saja turut merasakan sakitnya ketika i Rossoneriharus takluk dari lawannya. Ane yang menyaksikan pertandingannya betapa sedih ketika kejadian di Final Piala Interkontinental 2003 AC Milan harus takluk dari Boca Junior dengan skor 3-1 lewat drama adu penalti. Padahal saat berhadapan dengan Juventus di Final Liga Champions musim 2002/2003 AC Milan berhasil menang lewat adu penalti. Bagi ane kekalahan tersebut terasa menyakitkan dan AC Milan gagal membawa pulang Trofi Intercontinental untuk keempat kalinya. very sad emoticon-Frown


Kekalahan pahit berikutnya dan menurut ane ini yang paling sulit dilupakan para Milanisti adalah Final UEFA Liga Champions 2004/2005 yang berlangsung di Istanbul, Turki. Ane sendiri seakan tidak percaya dengan tiga gol dari AC Milan bakal mampu diimbangi oleh Liverpool pada babak kedua. Skor yang tadinya 3-0 menjadi 3-3 hanya dalam waktu kurang dari 45 menit. Ane yang menyaksikan pertandingan ini tidak menyangka kebangkitan Liverpool menjadi mimpi buruk bagi AC Milan dan para fansnya. Lagi-lagi adu penalti menjadi menjadi penentu kemenangan akhir Liverpool. Andriy Shevchenko yang pernah membawa AC Milan juara Liga Champions dengan tendangan penaltinya ke gawang Juventus, kini kejadian serupa tidak terjadi karena tembakannya terbaca dengan baik oleh Jerzy Dudek. Skor 3-2 mengakhiri pertandingan final UCL 2004/2005 untuk kemenangan Liverpool dan berhak atas trofi Liga Champions, sementara AC Milan menerima pil pahit dengan menjadi runner-up. very sad emoticon-Frown


Kekalahan menyakitkan AC Milan di final UEFA Champions League terasa membekas di hati Milanisti. Tapi sepertinya kesempatan kedua masih terbuka untuk AC Milan ketika berhasil lolos ke final UEFA Champions League 2006/2007 dengan lawan yang sama yakni Liverpool. Tim tangguh asal negara Inggris tersebut menyamai rekor AC Milan dalam perolehan trofi Liga Champions. Maka tidak ayal jika final kali ini akan menentukan tim mana yang akan dilangkahi pencapaiannya. Squad AC Milan kali ini jauh berbeda dari sebelumnya dengan menempatkan Filippo Inzaghi sebagai penyerang. Hasilnya tanpa disangka-sangka, gol di menit-menit akhir babak pertama membawa keunggulan bagi AC Milan, kala tendangan bebas Andrea Pirlo membentur Dada dari F. Inzaghi sekaligus mengubah arah pergerakan bola dan membuat kiper Jose Reina terkecoh. Keunggulan 1-0 bertahan hingga babak pertama usai. Berlanjut ke babak kedua, aksi berbalas serangan antar kedua tim kembali terjadi, bahkan tendangan jarak jauh terus dilesatkan para pemain Liverpool. Babak kedua memasuki menit ke 80, di sini ane masih belum tenang karena kemungkinan Liverpool untuk membalas gol masih terbuka lebar. Tapi sepertinya Filippo Inzaghi kembali semakin membuka harapan kemenangan AC Milan, kembali Jose Reina dikecoh oleh Super Pippo memanfaatkan assistdari Ricardo Kaka, dengan sedikit berlari melewati Jose Reina, tendangan pelan namun terukur berhasil mengubah skor menjadi 2-0 untuk keunggulan AC Milan. Namun pertandingan masih berlanjut karena 7 menit setelah gol Filippo Inzaghi, Liverpool memperkecil ketinggalan lewat gol sundulan dari Dirk Kuyt yang tidak dapat dibendung oleh Kiper Dida. Di sini ane masih was-was penonton pun sepertinya belum merasa aman untuk bersorak sorai gembira mengingat Liverpool masih memiliki peluang untuk menyamakan kedudukan. Berbagai upaya dilakukan para pemain Liverpool hingga sampai injury time. Tapi Kota Athena menjadi giliran AC Milan untuk 'berpesta' ketika wasit meniup pluit tanda pertandingan berakhir. Tidak ada babak perpanjangan waktu dan tidak ada drama adu penalti. Ane benar-benar lega dan turut merasakan bahagia, selain AC Milan berhasil menjadi juara, kejadian ini sekaligus membalaskan kekalahan 2 tahun silam dari tim yang sama. Forza Milan emoticon-Ultah


Keberhasilan AC Milan menjuarai UEFA Liga Champions 2006/2007 membuka kesempatan untuk tampil di FIFA Club World Cup untuk melawan tim-tim juara dari berbagai benua. AC Milan bertemu dengan tim Urawa Red Diamonds yang berlangsung di Stadion Internasional Yokohama. Dalam pertandingan ini AC Milan menang tipis dengan skor 0-1 dengan gol yang dilesatkan oleh C. Seedorf. Setan merah melaju ke Final untuk Melawan Boca Junior yang juga berhasil menang dengan skor tipis 0-1 melawan tim Étoile Sportive du Sahel. Final mempertemukan kedua tim yang empat tahun lalu pernah bertemu dimana AC Milan harus takluk dari sang juara Copa Libertadores lewat adu penalti. Kesempatan kedua ini menjadi momen membalikkan keadaan dengan syarat harus menang melawan tim tangguh asal Argentina tersebut. Pada pertandingan Final ini, Super Pippo memborong dua gol, satu gol dari Nesta dan satu gol lagi dari Kaka. Boca Juniors hanya mampu memperkecil ketinggalan dengan 2 gol yang masing-masing dicetak Rodrigo Palacio dan Pablo Ledesma. Skor akhir 4-2 menjadi milik AC Milan yang keluar sebagai juara FIFA Club World Cup 2007 sekaligus membalas kekalahan 4 tahun silam. Kaka menjadi pemain terbaik 2007 dan mendapatkan Ballon d'Or di tahun yang sama. Remarkable!emoticon-Ultah

4. Pernah Diperkuat Para Pemain Bintang


Selama ane mengikuti perjalanan kompetisi AC Milan, perhatian ane kali ini tertuju pada squad AC Milan dari musim ke musim berikutnya. AC Milan tidak ubahnya seperti tim Real Madrid yang bertabur bintang. Sebelumnya ane telah menyinggung para inisial R asal negeri Samba dan Trio Belanda yang mendunia. Ternyata AC Milan pernah diisi oleh pemain bintang lainnya, sebut saja Fernando Torres (2014-2016), Hernan Crespo (2004-2005), Klaas-Jan Huntelaar (2009), David Beckham (2009-2010), Michael Essien (2014), Rui Costa (2001-2006), Christian Vieri (2005-2006), Antonio Cassano (2011-2012) dan masih banyak lagi. Sementara kabar terbaru AC Milan baru-baru mendatangkan Mario Mandzukic dari klub Juventus.


Sedangkan untuk Legenda i Rossoneriseperti Kaka, Andriy Shevchenko, Zlatan Ibrahimovic mereka sebelumnya pernah berpindah klub dan pada akhirnya kembali ke AC Milan untuk menambah jumlah gol seperti Kaka dengan 100 golnya di AC Milan. Andriy Shevchenko yang menggenapi total 177 gol selama membela AC Milan dan Zlatan Ibrahimovic yang ingin mengembalikan kejayaan AC Milan meraih scudetto seperti ketika dirinya berhasil membawa AC Milan lolos ke Liga Champions pada musim 2011/2012.



Itulah beberapa pengalaman dan informasi yang ane dapatkanselama menjadi Milanisti yang terus mendukung i Rossoneri sampai saat ini. Tidak dipungkiri sudah banyak prestasi, pemain muda maupun legenda, pemain bintang maupun pemain terbaik pernah membela tim setan merah pada masanya. Sebagai penutup Ane sampaikan kutipan dari Rui Costa yang menurut ane ada benarnya.



Sumber Utama:
Opini dan Riset Pribadi

Sumber Pendukung (Online):






Kaskus Top Kreator 2017/2018



HOT THREAD #70




Diubah oleh theoneta 27-01-2021 01:51
cecelia566polychromosbedulok
bedulok dan 72 lainnya memberi reputasi
69
87.3K
145
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Milanisti Kaskus
Milanisti Kaskus
238Thread1.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.