Pada bulan Februari 2017 telah tercipta sejarah di dunia medis di mana seorang ibu yang telah dinyatakan mati otak mampu dipertahankan hidupnya oleh tim dokter dengan alat bantu penunjang kehidupan selama 123 hari sampai bayi kembar yang dikandungnya lahir ke dunia ini dengan selamat dan peristiwa ini merupakan waktu terlama penggunaan alat bantu penunjang hidup dalam sejarah manusia.

Adalah Frankielen da Silva Zampoli Padilha, wanita 21 tahun asal Brasil yang sedang hamil 9 minggu pada Oktober 2016 dinyatakan mati otak setelah terkena serangan stroke. Pada saat itu tim dokter mengatakan sudah tak ada harapan lagi bagi Frankielen dan bayi kembar yang dikandungnya. Namun setelah diperiksa lebih lanjut pendarahan di otak Frankielen ternyata tak mempengaruhi janinnya, oleh sebab itulah tim dokter memutuskan untuk bagaimanapun caranya agar detak jantung janin kembar tersebut bisa dipertahankan sampai mereka siap dilahirkan.



Frankielen kemudian dipasangi ventilator dan diberi berbagai macam obat obatan untuk tetap menunjang kehidupannya. Beruntung organ dalam tubuhnya masih bekerja dengan baik sehingga mampu juga menunjang kehidupan janin kembar dalam kandungannya dan luar biasanya Frankielen mampu bertahan hingga 123 hari lamanya dengan alat bantu penunjang kehidupan tersebut sampai akhirnya pada Februari 2017 bayi kembar yang dikandungnya bisa dilahirkan dengan selamat melalui operasi caesar.

Bayi kembar berjenis kelamin laki laki dan perempuan itu diberi nama Asaph dan Anna Vitoria, ibu mereka meninggal sesaat setelah melahirkan. Suami Frankielen, Muriel Padilha (24 tahun) mengungkapkan betapa hancur perasaannya karena kehilangan istri tercinta namun disatu sisi ada kebahagiaan juga di hatinya karena anak mereka terlahir dengan selamat.



Frankielen telah benar benar pergi dari dunia ini. Pada bulan Februari setelah ventilatornya dimatikan, jantung dan ginjal Frankielen didonasikan untuk menyelamatkan dua nyawa lain yang sangat membutuhkan transplantasi organ. Sementara si kembar Si kembar, Asaph dan Anna Vitoria harus diletakan di inkubator dulu sebelum diizinkan pulang dari rumah sakit pada bulan Mei.

Kekinian si kembar dirawat oleh ibu Frankielen, Angela Silva bila ayah mereka, Muriel sedang sibuk bekerja. Frankeilen di mata Angela dan Muriel adalah sosok ibu dan pejuang sejati yang melindungi anak anaknya dan memberi mereka kehidupan walau pada akhirnya dia harus meninggal.

RIP
Frankielen da Silva Zampoli Padilha.


source+images