Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

physch00Avatar border
TS
physch00
Gilbert: Hanya Anies Baswedan yang Melepas Tanggung Jawab Daerah ke Pusat


Politisi DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menilai Gubernur Anies Baswedan terlalu mengandalkan Pemerintah Pusat dalam pengambilan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa- Bali sebagai upaya meredam lonjakan kasus Covid-19 lintas daerah.

"Sikap Gubernur DKI menyerahkan koordinasi PPKM ke Pusat juga tidak dirasakan tepat. Dari semua Gubernur di Pulau Jawa dan Bali, hanya Gubernur DKI yang melepaskan tanggung jawab daerah ini ke pusat," kata Gilbert ketika dikonfirmasi, Jumat (22/1/2021).

Baca juga: Sebaran 13.632 Kasus Baru Covid-19, Terbanyak di DKI 3.792 Pasien Positif

Gilbert mengatakan, dalam pelaksanaan PPMK yang kemudian ditindaklanjuti dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat mesti dikoordinasikan dengan daerah wilayah penyangga, supaya kebijakannya bisa seragam dan berjalan beriringan.

"Terkesan ini masalah koordinasi di antara Gubernur yang beririsan daerahnya menangani Covid-19 (DKI, Banten dan Jawa Barat). Harusnya mereka duduk bersama seperti saya anjurkan di awal PPKM untuk merumuskan langkah bersama yang seragam, misalnya seperti pengurangan karyawan perkantoran menjadi 25 persen, sisanya WFH," contohnya.

Menurut Gilbert, keselarasan peraturan pencegahan corona antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan kawasan Bodetabek sangat penting mengingat mobilitas warga yang keluar masuk kawasan Jakarta. Sebab sebagian besar warga di daerah penyangga ini memang bekerja dan berkegiatan di Ibu Kota.

"Masyarakat Jawa Barat dan Banten (Bodetabek) sebagian besar commuter yang bekerja di DKI, sehingga jam buka kantor, alat transportasi dan lainnya yang berhubungan dengan pengendalian Covid-19 dapat dikoordinasikan agar bisa dilaksanakan serentak," ucapnya.

Mantan Wakil Ketua Regional South East Asia Regional Office International Agency for Prevention of Blindness WHO itu kemudian mengingatkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, bahwa penanganan wabah corona adalah urusan pemerintah daerah. Pemerintah Pusat bisa turun tangan jika kondisinya sudah genting.

"Urusan pandemi adalah urusan daerah, kecuali Pemda sudah lumpuh seperti bencana alam, yang lalu diambil alih oleh Pusat. Pusat sendiri sudah mengeluarkan dana yang sangat besar dalam pengobatan penderita. Selain itu, Pemprov DKI, Jawa Barat, dan Banten dengan APBD jumbo seharusnya bisa mengalokasikan dana APBD-nya untuk percepatan vaksinasi dan penambahan tenaga pengawasan, SDM Jabodetabek itu melimpah termasuk karang taruna dan banyaknya organisasi di DKI yang diberi dana hibah besar puluhan miliar pertahun," tutupnya.[]

 
[url]https://www.google.com/amp/s/m.akuraS E N S O R1264597/gilbert-hanya-anies-baswedan-yang-melepas-tanggung-jawab-daerah-ke-pusat[/url]

Abud sontoloy bisanya cuman cet atap genteng. Sungguh aib indonesia punya ibukota diurusin makhluk bernama abud ini sumber wabah. Luasnya kecil banget tapi udah tembus 250 ribu kasus, sementara jabar yg luas dan penduduknya 60 juta lom nyampe 100 ribu kasus. Aneh

irmanator
extreme78
pradanto17
pradanto17 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
2.4K
32
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.4KThread41.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.