kaka10ciaoAvatar border
TS
kaka10ciao
KLHK: Banjir Kalsel Akibat Cuaca, Bukan karena Luas Hutan Menyusut
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan banjir yang terjadi di Kalimantan Selatan atau Banjir Kalsel lebih disebabkan oleh anomali cuaca. Anomali tersebut berupa curah hujan sangat tinggi selama lima hari yakni 9 sampai 13 Januari 2021.

"Terjadi peningkatan 8-9 kali lipat curah hujan dari biasanya," kata Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, KLHK, Karliansyah, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, 19 Januari 2021.

Sehingga, kata Karliansyah, air yang masuk ke sungai Barito di Kalimantan Selatan sebanyak 2,08 miliar meter kubik. Sementara, kapasitas sungai kondisi normal hanya 238 juta meter kubik," ujarnya.

Sebelumnya, banjir menerjang 10 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan. Hingga Ahad pekan lalu, 18 Januari 2021, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 24 ribu rumah terendam dan 35 ribu lebih warga mengungsi.

Di sisi lain, Karliansyah juga mengatakan banjir ini bukan soal luas hutan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito yang menciut. Menurut dia, DAS Barito Kalsel seluas 1,8 juta hektare hanya merupakan sebagian dari DAS Barito Kalimantan yang mencapai 6,2 juta hektare.

DAS Barito, kata dia, secara kewilayahan hanya mencakup 39,3 persen kawasan hutan dan 60,7 persen Areal Penggunaan Lain (APL) bukan hutan. "Kondisi wilayah DAS Barito Kalsel tidak sama dengan DAS Barito Kalimantan secara keseluruhan," kata dia.

Sehingga, kata Karliansyah, sangat jelas bahwa banjir pada DAS Barito Kalsel yaitu pada Daerah Tampung Air (DTA) Riam Kiwa, DTA Kurau dan DTA Barabai. Ini karena curah hujan ekstrim, dan sangat mungkin dengan recurrent periode 50 hingga 100 tahun.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya menyatakan bencana alam berupa banjir yang terjadi di Kalimantan Selatan adalah yang terbesar selama 50 tahun terakhir. "Sebuah banjir besar yang mungkin sudah lebih dari 50 tahun tidak terjadi di provinsi Kalimantan Selatan,” katanya ketika meninjau lokasi banjir di Kalimantan Selatan, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 18 Januari 2021.

Curah hujan yang sangat tinggi selama hampir 10 hari berturut-turut, tutur kepala negara,  menyebabkan daya tampung Sungai Barito yang biasanya menampung 230 juta meter kubik tidak lagi mampu menampung debit air yang mencapai sebesar 2,1 miliar kubik air dan menimbulkan Banjir Kalsel. Saat presiden meninjau Jembatan Pakauman yang berada di atas Sungai Martapura, hujan masih turun dan tampak air sungai masih meluap.

https://bisnis.tempo.co/read/1424979...sut?page_num=2



Percayalah klo udah nyemplung ke kolam cebokan cebong sepintar apapun dan setinggi apapun gelarnya pasti jadi dongo..


emoticon-Kagetsemoticon-Kagetsemoticon-Kagets
Diubah oleh kaka10ciao 20-01-2021 09:45
introvertpsycho
ziont
Guciano08
Guciano08 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
2.2K
48
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.