Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Sambelterasi052Avatar border
TS
Sambelterasi052
Sensor VOC, Teknologi Yang Dapat Mendeteksi Zat Berbahaya dan Penyakit Dari Bau Badan
Foto ilustrasi Sensor VOC | pinterest.com

Para peneliti dari Universitas Tokyo berhasil menciptakan sebuah sensor volatile organic compound (VOC) baru dimana nanti dapat memiliki fungsi penting dimasa mendatang, alat sensor VOC mereka disebut sebagai hibrida biologis atau sebuah persilangan biologis.

Sensor ini diklaim dapat mensimulasikan indra penciuman manusia yaitu hidung yang dapat mencium bau gas dan bahan berbahaya lainnya dengan menggunakan bantuan alat sensor ini.

Para peneliti juga memastikan bahwa sensor baru ini akan digunakan dalam mendeteksi zat-zat berbahaya pada suatu cairan yang tidak memiliki bau, dan sensor ini juga akan memiliki peran besar di masa mendatang dalam diagnostik medis, yang tidak dapat dipaparkan fungsi jelasnya untuk saat ini dalam dunia medis.

Foto diagram Sensor VOC | www.u-tokyo.ac.jp

Para peneliti mengatakan, meskipun indra penciuman adalah indra yang paling dasar dan paling hebat dalam mencium sesuatu aroma namun, sulit untuk mensimulasikan secara artifisial secara akurat apakah suatu aroma itu berbahaya atau tidak.

Jadi sensor VOC ini merupakan inovasi baru untuk membantu dalam menggabungkan elemen teknologi dan biologi untuk membuat sensor VOC super sensitif. Menurut Shoji Takeuchi seorang profesor di Universitas Tokyo dan timnya menjelaskan bahwa mereka menyediakan perangkat dengan reseptor penciuman yang diekstraksi dari serangga dan perangkat teknologi mulai membaca respons yang dihasilkan dari bau-bauan tersebut untuk dapat menyimpulkannya.

Foto diagram Sensor VOC | www.u-tokyo.ac.jp

Profesor Takeuchi menambahkan bahwa mereka sekarang sedang berupaya memperluas penggunaan teknik kecerdasan buatan sehingga sensor penciuman baru mereka mampu mendeteksi molekul yang lebih kompleks sehingga perannya tidak hanya berhenti untuk mencium gas dan zat berbahaya bagi lingkungan, tetapi juga membuka teknologi baru masa depan untuk menggunakan sensor dalam mendeteksi penyakit dari aroma nafas pasien dan bau badan.

Tetapi sensor penciuman ini masih fokus terlebih dahulu pada zat berbahaya, jika sudah selesai baru masuk ke ranah dunia medis, penelitian ini juga masih terus berlangsung untuk mendapatkan hasil yang lebih mutakhir.

Semoga saja penelitian ini dapat berjalan dengan lancar agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, terutama dibidang ilmu medis.



Referensi: u-tokyo.ac.jp - Researchers create a highly sensitive biohybrid olfactory sensor
lasealwin
jlamp
jlamp dan lasealwin memberi reputasi
2
470
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sains & Teknologi
Sains & TeknologiKASKUS Official
15.5KThread11.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.