Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rezaagustinAvatar border
TS
rezaagustin
Sempat Dianggap Gila, Inilah Mbah Sadiman Penyelamat Bumi
Sempat Dianggap Gila, Inilah Mbah Sadiman Penyelamat Bumi
Quote:

Sumber gambar: [di sini]
 
Bismillah, Assalamualaikum Agan dan Sista. Silakan menikmati thread yang agak panjang iniemoticon-Maaf Aganwati


Memasuki era milenial ini, kerusakan alam yang tiada habisnya terus terjadi karena keserakahan manusia itu sendiri. Pohon-pohon ditebangi demi memuaskan keuntungan materi. Memperluas lahan perkebunan dan pertanian, membangun pabrik-pabrik besar, dan lain sebagainya. Para kapitalis besar tentu tak memikirkan nasib bumi ke depannya demi pundi-pundi rupiah yang terus bertambah. Namun kali ini, saya akan memberikan profil satu orang bersahaja untuk diikutsertakan dalam TASTETHELOCAL, INSPIRING PEOPLE/PRODUCT/PLACE/COMMUNITY, MLDSPOTKONTENHUNT dan KASKUSXMLDSPOT. Seorang kakek luar biasa yang berasal dari kota kelahiran saya, Wonogiri. Baru-baru ini diundang di sebuah acara bincang-bincang televisi swasta.

Adalah Kakek Sadiman. Kakek yang saat ini berusia 68 tahun, asal Dusun Geneng, Kecamatan Bulukerto, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Karena dedikasi beliau menjadi pahlawan penghijauan, sudah sepatutnya beliau ini saya angkat di sini. Sebenarnya apa yang beliau lakukan sampai-sampai diberi predikat gila oleh orang-orang? Simak penjelasan di bawah ini.

Beliau Memiliki Simpati dan Empati Tinggi

Karena kekhawatiran beliau akan kondisi ekosistem Gunung Lawu, ide untuk menghijaukan lahan akhirnya tercipta. Masyarakat di sekitar tempat tinggalnya merasa resah karena kebakaran yang terus melanda desa dan kekeringan yang terus terjadi selama musim kemarau. Namun banjir selalu datang tiap musim penghujan datang. Tentu kita semua tahu bahwa fungsi pohon adalah mengikat air, sehingga tanpa adanya pohon, maka tak ada lagi penahan air. Mbah Sadiman akhirnya memutuskan menanam pohon beringin yang memiliki fungsi mengikat air dengan baik dan pencegah erosi.

Jikalau bukan karena rasa simpati dan empatinya pada masyarakat, ia mungkin tak akan menanam pohon-pohon itu dari pemasukan pribadinya. Tentu saja dalam menanam pohon-pohon beringin tersebut, beliau mendapat izin dari Perhutani. Setidaknya beliau telah menanam 11 ribu tanaman pada lahan seluas 250 hektare di Bukit Gendol dan Bukit Ampyang di lereng Gunung Lawu selama 23 tahun sejak tahun 1996. Semua itu didasari karena simpati dan empatinya terhadap alam dan masyarakat di desanya.

Ikhlasnya Tiada Terkira

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, beliau menggunakan uang pribadinya sendiri demi menanam pohon-pohon tersebut. Sebagai petani yang memiliki pendapatan tidak tentu, beliau kesulitan dalam membeli bibit pohon beringin yang termasuk dalam kategori mahal. Satu bibit pohon beringin dihargai kira-kira 50 sampai 100 ribu, untuk membeli satu bibit pohon beringin, beliau pun harus putar otak. Awalnya beliau mencoba mencangkok sendiri, dengan harapan mendapat bibit secara gratis. Namun hal mencangkok tanaman membutuhkan banyak usaha dan waktu. Beliau pun mengembangkan bibit pohon cengkeh yang dapat ditukarkan dengan bibit pohon. Untuk mendapatkan sepuluh bibit pohon, beliau harus menukarkan 10 bibit cengkeh.

Beliau juga memiliki usus yang panjangkalau kata orang Jawa. Usus yang panjang memiliki arti penyabar. Bagaimana tidak sabar? Beliau mendapat sebutan gila dari orang-orang sekitar karena menanam pohon beringin yang tidak memiliki keuntungan materiil daripada tanaman lain yang dapat dijual dan menghasilkan uang maupun pangan. Bahkan dalam menanam pohon pun, beliau sering kali harus mendapati banyak kendala. Sebut saja banyak pohon yang masih muda harus mati karena tak sengaja diambil orang lain untuk dijadikan pakan hewan ternak. Tak hanya itu saja, beliau pernah berurusan dengan orang yang tak rela jika lahan yang sudah disewa untuk ditanami rumpu, justru ditanami pohon. Beliau pun pada akhirnya harus keluar uang lagi demi mengganti uang rumput agar bisa menanam pohon lagi.

Telah Menyelamatkan Ratusan Warga Dari Kekeringan

Quote:

Sumber gambar: [di sini]
Karena tangan-tangan beliau, mata air yang terletak di Gunung Gendol kini tak pernah kering. Untuk mendapat air dari mata air tersebut, diperlukan pipa-pipa paralon yang akan mengalirkan airnya ke bak-bak penampungan di rumah warga. Ada 600 warga yang menikmati air ini melalui dana swadaya untuk pemasangan pipa

Mendapat Banyak Penghargaan Karena Pengabdiannya


- Radar Solo Award 2015 untuk kategori Lingkungan Hidup pada bulan April

- Kalpataru pada 2016

Spoiler for Mbah Sadiman didampingi mbah Misrom dan Mas Jekek menerima Kalpataru:

Sumber gambar: [di sini]

- Kick Andy Heroes Award 2016

Spoiler for Saat menerima penghargaan di Kick Andy:

Sumber gambar: [di sini]

- Tokoh inspiratif Reksa Utama Anindha (Penjaga Bumi yang Penuh Kebijakan) oleh BNPB pada 2019.

Spoiler for Saat Beliau mendapat penghargaan dari BNPB:

Sumber gambar: Badan Penanggulangan Bencana Daerah/BNPB

- Tokoh Penyelamat Lingkungan oleh BRI pada 2019
Spoiler for Saat beliau mendapat penghargaan dari BRI:

Sumber foto: [di sini]

Nah, demikian yang dapat sampaikan mengenai Mbah Sadiman. Harapan saya kepada beliau sederhana saja, supaya beliau diberi kesehatan agar bisa menaman pohon lagi di kemudian hari. Karena menanam pohon, hasilnya tak hanya dinikmati sekarang untuk diri sendiri, tetapi juga untuk generasi mendatang.

"Semoga thread ini bermanfaat bagi orang lainemoticon-Maaf Aganwatiemoticon-Maaf Aganwatiemoticon-Maaf Aganwati"


Akhir kata, wassalamualaikum wr. wb.

Referensi:
1. [di sini]
2. [di sini]
3. [di sini]
4. [di sini]
5. [di sini]

jonyjo
sebelahblog
akutenshi
akutenshi dan 4 lainnya memberi reputasi
5
2.9K
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.