Maling semakin merajalela, bahkan tak segan untuk melukai korban hingga kehilangan nyawa. Tapi sayang disayang, bila ada maling main hakim sendiri, tentu sebuah kerugian bukannya lepas dari masalah malah akan timbul masalah yang baru.

Seperti kisah penganiayaan terhadap maling bernama Youvanry Aldryansyah Purba, di Sumatra Utara, malah terancam penjara seumur hidup. Pemilik rumah beserta dua orang anaknya dan ketiga orang satpam total pelaku yang main hakim sendiri terhadap maling adalah 6 orang.



Kejadian itu terjadi di salah satu rumah yang berada di kompleks Cendana PT Bridgestone, Nagori Dolok Merangir I, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun.

Kronologi singkat pemilik rumah memergoki aksi pencurian di rumahnya dan si maling ini pun terlibat perkelahian dengan pemilik rumah, lalu ia pun teriak minta tolong hingga akhirnya tiga orang satpam pun datang membantu.

Karena emosi yang tidak tertahan, hasilnya korban yang diduga maling itupun tewas ditempat. Akibat main hakim sendiri maka pemilik rumah dan tiga orang satpam tersebut harus bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan, 6 orang tersangka tersebut pun akhirnya dijerat dengan Pasal 338 subsider 170 KHU Pidana dimana ancaman pidananya seumur hidup atau paling lama 15 tahun penjara.



Nah itulah hukum di Indonesia, namun kalau saat ini maling di Indonesia rata-rata jarang yang tak bersenjata tajam. Bahkan mereka ada juga yang bersenjata api, bahkan beberapa korban aksi pencurian pun ada yang tewas dengan aksinya.

Begal sadis sering bekeliaran keamanan dan kenyamanan menjadi terganggu, para maling ini juga tidak segan menghabisi nyawa si target yang dia incar.

Jadi bagaimana menyikapi hal ini? Tentunya kejahatan terjadi karena kurangnya pihak keamanan di tempat-tempat rawan, maling-maling sadis ini juga beraksi tak kenal siang dan malam.



Entahlah nampaknya kalau kemalingan itu masyarakat harus diam dan bersabar karena kalau malingnya punya senjata bisa saja bunuh diri juga kalau mau melawan, jadi lebih baik diam daripada nyawa melayang, kalau maling ditangkap juga sebenarnya bukan tugas rakyat jelata,biarkanlah pihak keamanan yang bekerja, daripada ditangkap lalu terjadi penganiayaan yang berujung kematian alamat bisa di penjara loh.

Bagai buah simalakama, itulah kalau berhadapan dengan maling di hakimi massa salah, ga ditangkap juga bikin rugi. Apakah profesi maling akan semakin marak dimasa depan?

Entahlah yang jelas maling berdasi keluar penjara tetap kaya raya, rumah mewah dan banyak asset yang tidak disita memberikan peluang maling akan semakin banyak di Indonesia.



Apa ada yang bercita-cita jadi maling? See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2020
referensi : klik
Pic : google