Hajeli Si Mungil Yang Mulai Langka


Hajeli: Wikipedia

Tanaman yang menjadi bahan pokok makanan masyarakat Indonesia memang beragam. Dari mulai yang sudah populer yaitu padi sebagai penghasil beras. Jagung, singkong, ubi, dll. Semua sumber karbohidrat itu dibudidayakan masyarakat agar kebutuhan pangan tetap terpenuhi.

Ragam metode bercocok tanam kian hari kian variatif. Dengan berbagai kemudahan. Sistem bertani moderen mulai diterapkan agar menghasilkan hasil panen yang maksimal.

Namun, taukah Gansis? Ada tanaman penghasil bahan pangan yang kian tergerus zaman. Bahkan sudah langkaditanam di masyarakat. Apakah tanaman itu?


Tanaman hajeli tumbuh subur: fp Desa wisata hanjeli




Biji hajeli: Dok.pri

Hajeli saat ini menjadi salah satu program unggulan dari sebuah desa yang berjuluk Desa Wisata Hanjeli yang berlokasi di Kecamatan Waluran Sukabumi Selatan. Letaknya tidak jauh dari objek wisata alam Geopark Ciletuh.

Di sana hajeli dibudidayakan dan hasil panennya diolah menjadi aneka olahan kuliner. Seperti: nasi hajeli, bubur hajeli, rangginang, dodol, peuyeum dll.


Dodol Hajeli: fp Desa wisata hajeli

Di kampung ane pun hajeli masih ditanam oleh para petani sebagai tanaman tumpang sari bersama padi yang ditanam di ladang. Morfologisnya yang lebih tinggi dari padi menyebabkan pertumbuhannya tidak terganggu rimbunan daun padi. Budidayanya pun tidak sulit. Hanya saja masa tanamnya mencapai 6 bulan untuk bisa dipanen.

Butir hajeli tua berwarna keputihan. Sedangkan ketika masih muda berwarna hijau kemudian menjadi ungu kecoklatan. Di tempat ane. Hajeli ini lebih sering dibuat tape alias peuyeum. Rasanya memang mengalahkan tape ketan atau singkong.


Peuyeum hajeli: dok.pri

Bubur hajeli: dok.pri

Hajeli adalah karbohidrat kompleks sama seperti gandum. Sehingga sangat bagus untuk pencernaan. Menyehatkan lambung, dan membuat perut kenyang lebih lama. Tepung yang dihasilkan dari hajeli ternyata free gluten loh, jadi sangat bagus untuk yang memiliki penyakit diabetes.


Nasi hajeli: dok.pri

Tanaman pangan jenis serealia ini sering disebut Adlay, Air Mata Ayub (Job’s tears), atau Ma Yuen (Cina). Dikonsumsi manusia kuno di kawasan India utara 4.000 tahun sebelum masehi.

Hanjeli memiliki nilai gizi yang luar biasa bahkan menjadi bagian dari kesehatan (herbal). Dengan kandungan gizi sebagai berikut:
Dalam 100gram Hanjeli terdapat 76,4%, protein 14,1%, lemak 7,9%, vitamin B1 0,48 mg, kalsium 54 mg dan serat 0,9%.

Biji hajeli juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan manik- manik untuk suvenir.

Semoga bermanfaat 🙏....

Sumber: opini pribadi
Wikipedia
Fp Desa Wisata Hanjeli