Menjadi seorang driver, memiliki tanggung jawab yang besar, terlebih driver ambulance saat membawa pasien yang sifatnya urgensi.

Disisi lain driver ambulance juga harus bisa menjaga situasi dan kondisi di perjalanan agar tetap nyaman dan aman. Sebuah tanggung jawab dan pengorbanan driver ambulance yang luar biasa.

Tidak semua orang mau dan berani menerima pekerjaan sebagai driver ambulance , resiko, dan tanggung jawab yang lebih besar inilah membuat orang berpikir 7x, harus menjadi saksi pasien jika keluarga korban belum ditemukan, belum lagi ditambah kisah mistis yang kadang mereka alami menambah pekerjaan menjadi driver ambulance sepi peminat.

Seperti yang sudah saya jelaskan, setiap kali membawa pasien urgen atau korban kecelakaan sopir ambulance benar-benar diuji mentalnya, kesabarannya, dan konsentrasinya yang sangat tinggi.



Kita amat tahu bagaimana krodit nya kondisi di jalan raya saat ini. Semua orang sama-sama memiliki kepentingan dan urusan, sehingga terkadang melupakan mana prioritas yang harus didahulukan, diberi akses jalan.

Dalam prosedurnya, sebetulnya mobil ambulance sama dengan kendaraan lain yang patuh dengan hukum lalu lintas.

Mobil ambulance sendiri juga tidak semena-mena menggunakan jalan, mereka juga diatur tatacara bagaimana membawa pasien biasa hingga kondisi gawat darurat.



Meskipun begitu terkadang aturan yang sudah berlaku terpaksa harus dilanggar karena kondisi pasien yang awalnya mungkin kondisinya terkendali mendadak butuh penanganan yang cepat.

Sebuah pilihan yang amat sulit bagi seorang driver ambulance, atas nama kemanusiaan di situasi demikian dia harus bersikap tegas, tapi juga terukur, tapi urusan nyawa manusia di tangan Tuhan.

Meskipun begitu seorang driver ambulance tetap berusaha agar bisa membantu pasien, terkadang harus melanggar aturan lalu lintas di jalan. Ini memang benar-benar pilihan dan keputusan yang sulit ketika hambatan di depan tidak lagi bisa diharapkan.



Disinilah kita semua sebagai pemakai jalan umum dimana jalan adalah milik bersama dibutuhkan kesabaran dan kedewasaan tingkat tinggi dengan cara memberinya akses jalan dengan cara menepi lalu sambil memperlambat kendaraan kita.

Disini kerjasama yang baik antar sesama pengguna jalan amat dibutuhkan agar semua kepentingan dan urusan kita bisa sama-sama berjalan baik.

Jangan sampai hati kita memaki, merasa terzalimi, atau menambah masalah baru karena kurangnya kesadaran kita untuk memberinya kesempatan jalan lebih dahulu. Mengalah bukan kalah tapi mengalah untuk kebaikan orang lain ini baru tindakan dan sikap yang terpuji.

Kalau kita bisa menolong, insyaallah kita juga akan ditolong. Kita tidak tahu kapan kita akan mendapat kesialan, tapi bukan berharap kesialan menimpa kita atau keluarga kita.

Menurunnya kesadaran dan kepedulian masyarakat di jalan saat mobil ambulance sedang melintas menjadi tantangan yang menguras konsentrasi, tenaga, dan tanggung jawab besar seorang driver ambulance.

Dengan menepi, memberinya kesempatan mobil ambulance mendahului kita maka kerja driver ambulance jadi lebih ringan dan pasien bisa jadi terselamatkan karena bantuan kecil dari kita.




Hal ini tak perlu terjadi jika kita bersama-sama saling mengerti dan saling menolong dimanapun kita berada.

Realitanya, seorang driver ambulance seringkali harus berhadapan dengan keputusan yang amat sulit. Sudah pasti ada resiko

Driver ambulance sendiri juga pastinya tahu akan resiko yang diambilnya, tapi juga seharusnya tetap terukur dan waspada terhadap situasi yang sulit diprediksi di depan.

Tapi satu hal yang terpenting dan harus kita sadari bersama adalah sudah saatnya kita, mulai sekarang saling membantu, menjaga situasi jalan, dan memberikan akses prioritas bagi kendaraan mobil damkar, ambulance, dan militer dimana kondisinya sama-sama urgen saja.

Jangan sampai terjadi (amit-amit) driver ambulan atau kita malah menjadi korban berikutnya akibat kearoganan dan keangkuhan kita sendiri dijalan. Aamiin.




Referensi. sebuah opini
Img.google img





Copyright © 2016 - 2021 iskrim™
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS