Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

TurutMeramaikanAvatar border
TS
TurutMeramaikan
Bukan Nursaman, Ini Kastubi Tunawisma yang Ditemui Risma dan Jadi Viral


Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma sempat menemui salah seorang tunawisma di Jalan Sudirman-Thamrin, yang kemudian momennya banyak dibicarakan bahkan menjadi viral. Lalu ada sosok yang mengaku sebagai tunawisma tersebut, yaitu Nursaman. Namun penelusuran kami menemukan sosok itu bukanlah tunawisma viral yang ditemui Risma.

detikcom menelusuri informasi soal keberadaan tunawisma tersebut. Ada dua informasi yang diterima. Informasi pertama pria tua tersebut di Jalan Minangkabau, Setiabudi, Jakarta Selatan. Lokasi di informasi pertama ini sebenarnya agak jauh dari lokasi pertemuan dengan Risma, yaitu di Pasar Baru. Informasi kedua menyebut pria itu ada di Balai Rehabilitasi Sosial eks Gelandangan dan Pengemis Pangudi Luhur, Bekasi.

Di Jalan Minangkabau, kami bertemu dengan Nursaman. Memang rambutnya mirip dengan pria di foto yang viral, namun perawakannya berbeda. Nursaman tampak segar. Tubuhnya juga terlihat berisi.


Nursaman diperlihatkan foto rilis Kementerian Sosial (Kemensos) perihal blusukan Risma ke Jalan MH Thamrin, Jakpus, Senin (4/1). Foto tersebut menunjukkan Risma sedang berbincang dengan pria gondrong berambut putih yang didata Kemensos bernama Kastubi. Nursaman mengaku sebagai pria yang sedang duduk di atas kardus memakai baju krem, celana panjang cokelat, dan topi adalah dirinya.

"Celana levis, kaos, gambar ini, gambar (di baju) Bali, ini bener saya ini. Ini benar saya ini. Ini kan Bu Risma (perempuan berbaju putih menghadap belakang), tapi nggak pernah ngobrol. Nggak ngobrol, lihat doang (Bu Risma menghadap saya). Ini saya habis tidur nih. Ini kan kardus, kardus saya, gelar kardus, ini bantal, bantalnya juga dari karung masuk-masukin busa di situ," kata Nursaman, Kamis (7/1/2021).

Keterangannya terasa janggal, karena dalam video yang dirilis Kemensos, tampak jelas Risma dan Kastubi berbincang. Nursaman juga tampak mengenakan cincin, gelang dan kalung. "Ini cincin nggak pernah saya lepas dari tahun '90an," ujar Nursaman meyakinkan.

Keterangannya menambah kejanggalan, karena di foto yang ada di rilis Kemensos tak ada aksesoris tersebut.

Nursaman juga membantah namanya Kastubi, seperti data Kemensos. Dia lalu memperlihatkan KTP-nya. Dia menegaskan namanya adalah Nursaman dan biasa dipanggil Nur.

"Salah, saya namanya ini. Nih nama saya nih, Nursaman, tanggal lahir, 1951, (lahir di Indramayu). Minangkabau, alamat saya sekarang," tuturnya. Jalan Minangkabau dan lokasi Risma bertemu tunawisma gondrong itu cukup jauh. Pertemuan terjadi di Pasar Baru.

Nursaman kembali ditanya tentang pertemuannya dengan Risma, menegaskan isi pembicaraannya dengan mantan Wali Kota Surabaya itu. Namun dia kembali menuturkan dia tidak berbincang dengan Risma.

"Pengin juga sih diajak ngobrol, ya saya kalau dia ajak ngobrol saya mau minta bantuan, maksudnya bantuan satu, keahlian saya kan tambal ban. Bantuan buat beli mesin itu aja kompresor satu. Kalau bisa kan, belum sempat ngomong kan saya sama Ibu (Risma)," tuturnya.

"(Pertemuan itu) hari Senin jam 09.00 WIB pagi ya kurang lebih lah, saya kan nggak pakai jam juga. Itu yang saya aneh itu yang itu (foto) saya kan lagi tidur di kardus, kayaknya pakai baju putih itu kayaknya Ibu Risma tapi kan saya kan nggak kenal. Cuma nengok doang, nggak diajak ngomong, apa, saya diam aja. Nggak pernah nanya-nanya (Risma), kalau dia nanya saya, saya sambung mau minta modal, ni saya lamanya di sini, minta, beli kompresor lah tambal ban," sambungnya.

Seorang pedagang di warung kopi di dekat lokasi wawancara menyatakan Nursaman bukanlah pria yang ditemui Risma. "Bukan, bukan dia," ujar pedagang kopi itu.

Informasi di lokasi kedua lalu dicek, yakni di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis Pangudi Luhur, Bekasi. Di sana, kami diantar petugas untuk bertemu pria yang didata bernama Kastubi. Terlihat ada 3 orang tunawisma lainnya yang berada satu ruangan dengan Kastubi.

Saat ditemui, Kastubi mengenakan kaus hitam. Ada yang berbeda dari penampilannya dibandingkan dengan saat ditemui Risma. Dia kini berambut pendek usai dicukur oleh petugas Balai Rehabilitasi. Kastubi awalnya berambut panjang dan memakai baju lusuh serta tiduran di emperan ruko ketika ditemui Mensos Risma.

Petugas balai setempat menyebut rambut Kastubi memang dipotong, agar terlihat rapih lantaran saat tiba rambut panjangnya menggimbal dan berantakan.

Saat ditanya pertanyaan soal pertemuan dengan Risma, Kastubi membenarkan terkait dirinya ditemui oleh Mensos Risma. Kastubi menyebut ketika itu dirinya hendak tidur lalu ditemui di Pasar Baru.

"Ditemui di Pasar Baru, pagi pagi saya mau tidur Ibu Risma di situ. Terus dia ngomong sama temennya ke rumah. Ternyata rumahnya di sini (Balai Rehabilitasi)," ucap Kastubi saat ditemui di Balai Rehabilitasi.

Kastubi yang berasal dari Bandar Lampung ini mengaku tinggal sendiri di Jakarta. Saat itu, dirinya diminta Risma untuk tinggal di Balai Rehabilitasi.

"Dia bilang sudah, Pak, tinggal di rumah saya saja, dibawa sama kawannya pakai motor, langsung dibawa ke sini, Pak, (oleh) Bu Menteri. Saya lagi di Pasar Baru ketemu Bu Menteri. Saya lagi di Pasar Baru datang motor. Ya dibawalah saya ke sini," ujarnya.

Namun Kastubi mengaku tidak nyaman tinggal di Balai Rehabilitasi lantaran tidak bisa melakukan apa-apa. Dia ingin kembali lagi untuk bekerja sebagai pemulung.

"Ya dibilang nyaman juga ya, orang biasa bebas ya tentu aja lah, Pak, kita terang-terangan saja. Biasa bebas saya, di sini walaupun makan dikasih apa dikasih ini (nunjuk ke kepala) jadi beku, Pak. Biasa jalan ke mana-mana, ada aktivitas. Ini enggak ada aktivitas. Tidur bangun gitu aja," ujarnya.


https://news.detik.com/berita/d-5324...n-jadi-viral/3

Kredit untuk reporter detik: Sachril Agustin Berutu, Afzal Nur Iman - detikNews

Pengakuan Warga Sekitar

CNNIndonesia.com mencoba mendatangi lapak penjual poster Soekarno tersebut pada Kamis (7/1). Doni Beka (60) adalah sosok menjual poster Soekarno sejak 1973.

Doni mengaku sehari-hari hanya menjual poster di Pasar Minangkabau. Ia membantah jika disebut sebagai sosok tunawisma yang ditemui Risma di kawasan Thamrin.

Doni mengatakan Nursaman bukan penjual poster Soekarno seperti yang disebut di media sosial. Menurutnya, Nursaman hanya sekedar membantu dirinya.

"Dia bukan jual poster Soekarno, dia memang suka bantu-bantu saja, asal dikasih uang dia mau bantu," ujarnya.

Doni menyebut Nursaman juga sering membantu jual es kelapa muda di sebelah tokonya. Nursaman juga sering membantu menambal ban jika dibutuhkan. Lapak tambal ban juga bersebelahan dengan toko milik Doni.

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...sma-di-thamrin

Intinya mereka memang ada dan akan selalu ada tapi bukan berarti Kementerian/Pemda diem aja, harus tetap bekerja maksimal, tim ada, anggaran ada, fasilitas ada, mau apa lagi ?
org khn ngeliat sejauh mana masing-masing instansi bekerja, Instansi A sudah bikin apa ? Institusi B sudah buat apa ? khan gitu.

Kenapa Mensos blusukan d Jkt ya Namanya Mensos masih "anak baru" d Jkt ya tentu lihat2 sekitar dulu, ada apa sih di kiri-kanan kantor gue, nanti jg keluar pulau... asal jgn dikerumuni aja...

Hidup ini pasti mati, tapi bukan berarti terus hidup diem2 aja nungguin mati, do something good...
Diubah oleh TurutMeramaikan 07-01-2021 10:52
Howitzer.
melonpisang
Mosta2011
Mosta2011 dan 10 lainnya memberi reputasi
9
3K
61
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.6KThread41.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.