Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rizadwi88Avatar border
TS
rizadwi88
Pelukan Terakhir Di Malam Tahun Baru
Ting!

[Nanti jadi ikut liat pesta kembang api, kan, Nay?]

Sebuah pesan singkat dari Ratri, sahabatku, membuat diri ini mendengkus kesal.

[Ogah! Lagi mager!] balasku asal.

Ting!

[Ayolah, Nay … daripada lu bengong sendiri di rumah pas malem taun baru, mending liat kembang api, kan? Bareng anak-anak yang lainnya, kok. Kita seru-seruan. Mau, ya? Ya? Ya?]

[Cerewet lu!]

Ting!

[Nggak mau tau! Pokoknya entar gua jemput lu jam tujuh malem! Ingat! Awas aja kalo lu berani molor! Gua mampusin ikan cupang lu! Mau? Hahaha]

Aku menghela napas dalam-dalam.

"Dasar sahabat gak ada akhlak!" gerutuku kesal.

Sebentar lagi, tahun 2020 akan segera berakhir, namun aku tetap saja tak bersemangat. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini rasanya tak akan pernah akan ceria lagi.

Tiba-tiba dada ini terasa sesak untuk kesekian kalinya. Bayangan tentang dia kembali menyelinap. Mengetuk ruang rindu yang selama ini masih menggebu.

Ya … aku masih sangat merindukanmu, Aldi sayang ….

***

"Yaelah! Masih betah ngelamun aja lu, Nay?!" Suara cempreng Ratri sukses membuyarkan lamunan.

Aku melotot tajam. "Apa sih, lu?! Ngagetin gua aja!"

Ratri tertawa.

Sudah sejak pukul setengah delapan malam tadi, kami berada di pusat alun-alun kota. Ratri akhirnya benar-benar berhasil 'menyeretku' ke sini.

"Nyolot amat sih?! Lagi PMS, lu?! Hahahaha …."

"Bodo amat!!" Kupalingkan wajah ke arah kanan. Terlihat beberapa pasangan remaja yang sedang memadu kasih di sekitar pohon beringin alun-alun. Tanpa terasa, tempat ini sudah mulai penuh sesak.

"Lu kenapa, sih, uring-uringan mulu, Nay? Happy dikit, lah … malem taun baru loh ini. Biasanya lu paling antusias kalau mau ada pesta kembang api, kan?"

"Itu dulu …," sahutku ogah-ogahan.

"Pasti lu kangen Aldi lagi, kan?"

Aku terdiam. Rasa nyeri kembali terasa di relung hati paling dalam.

"Yaelah … move on donk, Nay! Sampai kapan kamu kepikiran Aldi terus? Udah mau 2021, nih! Nyari yang lain, napa?"

Aku mencebik. "Lu kata segampang itu? Kagak laaah …," balasku dengan nada sedikit menyolot.

"Dah lah, terserah lu aja gimana enaknya! Gua mau nyamperin anak-anak di warkop sebelah sono, ikut nggak?"

Aku menggeleng. Ratri pun menyerah untuk membujuk. Akhirnya, dia melenggang sendiri menuju warung kopi yang ada di pinggir alun-alun, tak jauh dari tempat dudukku.

***

"Tiga … dua … satuu … HAPPY NEW YEAR, SEMUANYAAAA …!" teriakan seseorang terdengar lantang seiring dengan suara letupan kembang api yang semarak di langit.

Siiiing … duaaaar!

Siiing … jedaaaar!

Aku tertegun menatap langit malam yang kini berwarna-warni ceria, kala puluhan kembang api dilesatkan. Mata ini terpejam sejenak, hati menguntai doa untuk setahun ke depan.

"Semoga tahun 2021 lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Aamiin," bisikku lirih.

Aldi … aku sangat merindukanmu, Sayang … ingin sekali aku bisa memelukmu lagi ….

Tanpa terasa buliran air mata menuruni pipi.

Ah, sial! Kenapa aku seperti ini?

"Happy new year, Naya Sayang …." Seseorang berbisik lembut di telinga.

Aku tersentak.

Mata ini seketika terbuka lebar. Aku kenal betul suara ini!

Kepalaku menoleh ke sisi kanan. Seketika, jantungku seperti mau copot.

"Aldi?" Aku tak percaya dengan apa yang ada di depanku.

Sosok pria muda yang sangat aku cintai dan rindukan hampir tiga bulan lebih. Dia kini berdiri di sini. Menyunggingkan senyum terindahnya. Dia semakin terlihat tampan, saat cahaya kembang api terbias di wajahnya.

"Aku kangen kamu, Nay …." Suara itu begitu kalem, namun berhasil membuat lutut ini kehilangan daya topangnya.

Tangisku semakin menjadi.

"Hei, jangan nangis, Nay … aku sudah ada di sini. Jangan sedih lagi, ya?" Aldi mendekapku erat.

Jantung berdetak tak karuan, seperti genderang mau perang. Aroma parfum khas Aldi menguar. Wangi citrus ….

"Aku kangeeeeen bangeeet sama kamu, Al …," ungkapku penuh haru, sambil terus bergelayut manja di dada bidang sang pencuri hati itu.

Kudekap tubuh itu kuat-kuat, seolah-olah tak akan pernah terlepas. Mencoba melepas rindu yang sudah lama terpendam. Sementara itu, suara letupan kembang api masih begitu riuh.

"Kamu kangen aku, 'kan?" Aldi berbisik di telinga.

"Sangaaat …."

"Kamu cinta aku, 'kan?"

"Bangeeeeeet …."

"Jangan tinggalin aku lagi, Al … kumohon …," pintaku manja.

"Kamu mau ikut denganku, 'kan?"

Aku mengangguk dengan mantap. Senyum sumringah terulas di wajah ini.

Aldi menatapku lekat-lekat. Senyum manis tak pernah hilang. Digenggamnya jemari ini dengan lembut. Kami berjalan bergandengan melewati sela-sela kerumunan orang di tempat ini. Aku hanya mengikuti ke mana pun dia melangkah.

"Nay … Nay … Lu mau kemana?" Sayup-sayup terdengar suara Ratri memanggil namaku. Tak begitu jelas, sangat lirih, namun masih bisa tertangkap telinga ini.

Aku tak peduli. Saat ini, kebahagiaanku sudah ada di depan mata. Akan kuikuti ke mana saja dia pergi. Tak ingin lagi kehilangannya.

Kami berdua masih menerobosi orang-orang. Entah ke mana Aldi akan membawaku pergi. Yang jelas, suara desingan kembang api semakin Cumiakkan telinga.

Aldi menghentikan langkahnya. Dia berbalik badan menghadapku. Wajahnya terlihat sendu. Namun, aura ketampanannya tetap tak hilang.

Jemarinya mengangkat daguku dengan pelan. Aku tersipu malu, kala mata kami saling memandang.

"Aku sangat mencintaimu, Naya … mau kah kau ikut ke mana pun aku pergi?"

Aku mengganguk. "Bawa aku ke mana pun kamu pergi, Al … aku sangat mencintaimu …."

Aldi mendekapku erat. Pelukan itu aku balas dengan penuh gairah.

Tiba-tiba, tercium aroma daging bakar … eh, bukan! Lebih tepatnya daging yang gosong. Entah siapa yang memasak barbekyu hingga segosong ini baunya. Aku tak peduli.

Semakin kueratkan pelukan ini, sambil menundukkan wajah. Tanpa sengaja, kedua mata ini melihat ke arah bawah.

Tunggu dulu … sepertinya ada yang aneh dengan kakiku? Eh, bukan kaki ini yang aneh! Tetapi, kaki Aldi ….

Seketika jantung ini rasanya terlepas begitu saja. Lututku lemas. Napasku sesak. Tenggorokan tercekat. Mata membelalak lebar.

Ingin rasanya aku pingsan detik ini juga, saat aku teringat kalau …

"Kau sudah berjanji akan pergi bersamaku, Nay … sekarang lah waktunya," bisik Aldi lirih. Kali ini suaranya berubah sangat parau, mengerikan!

Aku masih terpaku. Tak berani mengangkat wajah. Badan gemetaran hebat. Kaki juga lunglai.

Ingin rasanya aku melepaskan pelukan ini, tapi tak bisa! Aldi terlalu kuat memelukku. Aroma gosong semakin menusuk hidung.

Masih dengan wajah menunduk, aku ingin sekali menangis saking paniknya. Sungguh, aku ketakutan!

Aku bodoh! Benar-benar bodoh!

Bagaimana aku bisa lupa, kalau Aldi sudah meninggal! Tiga bulan yang lalu, karena kebakaran di apartemennya.

Sial!

"Sekarang giliranmu, Sayang …."

Aku tersentak. Seketika kepalaku mendongak dengan cepat. Bisa terlihat jelas wajahnya sekarang.

Wajah hancur separuh, mengelupas, gosong, dan berdarah-darah. Mata terlepas dari rongganya. Rahang yang hampir terlepas. Tempurung kepala yang terlihat, dengan sisa-sisa rambut yang masih menempel.

Aku terpaku. Tak bisa bergerak lagi.

"Awaaaasss! Lariiii, Naaaaay …." Teriakan Ratri terdengar lagi. Kali ini disertai dengan teriakan panik orang-orang di sekelilingku.

Aku menoleh ke arah belakangku. Sebuah kembang api yang berukuran lumayan besar, gagal melesat ke atas, dan malah mengarah padaku.

Mataku hanya bisa membelalak. Badan ini sudah membeku. Seiring dengan kuatnya pelukan hantu Aldi sialan ini.

Aku pasrah saat benda itu semakin mendekat.

"I love you forever, Nay …." Bisikan mengerikan itu kembali terdengar.

Aku menghela napas dalam-dalam, untuk yang terakhir kalinya.

"Love you love you t*i kuciiiing!"

.
.
.

BLAAAAAAM!

Semua terlihat terang benderang.

Aaah …

Indahnya kembang api ini ….

#end

Sidoarjo, 31-12-2020
binyhong
indrag057
kakakiky
kakakiky dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.2K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.