Kesal, mulai benci, dan hilang arah
Tak tahu apa yang salah
Stagnan....
Membenci tanpa ada progress
Marah pada diri sendiri, padahal ini diriku

Menangis di pojok
Membiarkan gulita memelukku
Tak tahu siapa yang salah
Menghakimi diri pada akhirnya
Mengutuk diri yang payah

Lambat laun....
Mulai reda, diam....
Stuck menjadi hobi
Keluyuran di layar ponsel
Menelusuri beranda dari satu tab ke tab

Aku kesal
Aku marah
Aku benci
Mengapa aku seperti ini
Di mana diriku yang dulu
Aku, aku bukan yang sekarang
Siapa aku ?

Cahaya menerobos
Memaksa bangun, meski malasku berontak
Dasar aku
Sadar, sepenuhnya akan realita
Mereset ulang otak
Membiarkannya menerima
Tak berpangku pada ekspetasi, dan...
Menerima semuanya

Ketidakpastiaan itu benar
Masa depan itu bukan untuk  kumutlakkan
Boros energi hanya untuk berpikir
Tanpa bertindak 
Payah

Jerit, kuulangi lagi
Aku bertindak bukan memastikan
Yang di depan selalu abu-abu
Akulah yang meneranginya
Akulah yang menentukan
Aku, ini hidupku
Jika salah, aku bisa belajar lagi
Bukan aku gagal, karena aku tak pernah berniat mengakhirinya

SHUT UP!

Ini hidupku, aku berhak mengaturnya
Biarkan aku bebas
Sekali lagi, masa depanku bukanlah mutlak
Aku, aku menerima semuanya.
Diriku, kamu hebat
Diriku, kamu kuat
Diriku, kamu bisa

Semua yang pergi, biarlah pergi
Semua yang hilang, biarlah hilang
Semua yang rusak, biarlah rusak
Semua yang terjadi, biarlah terjadi
Aku menerima semuanya
Aku bukan pemutlak masa depan

Terima kasih 2020, diriku BISA!
Selamat datang 2021...., untuk diriku yang kuterima sepenuhnya untukku.