gambar

Saat berkendara di jalanan, kita pasti sering sekali menemui polisi tidur yang membuat laju kendaraan terpaksa harus melambat. Definisi dari polisi tidur itu sendiri ialah bagian permukaan jalan yang ditinggikan secara melintang untuk menghambat laju kendaraan. Jadi, jelas ya bahwa polisi tidur dibuat agar yang melewati jalan tersebut tidak memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Selain itu, biasanya polisi tidur sengaja dibuat masyarakat untuk kenyamanan di tempat mereka.

Apa sih yang Agan dan Sista rasakan jika melewati polisi tidur apalagi jarak satu dengan lainnya tidak berjauhan. Kalau ane secara pribadi sih kadang ada keselnya ya. Nah, ternyata polisi tidur itu ada jenisnya loh. Kira-kira apa aja ya dan bagaimana perbedaannua? Yuk kepoin!

1.Speed Bump



gambar

Jenis polisi tidur satu ini dikhususkan bagi jalan di lingkungan terbatas seperti : area parkir, dan area privat dengan laju kecepatan kendaraan di bawah 10 km/jam. Adapun batasan kriteria pembuatannya yakni lebar bagian atas minimal 15 cm, dan tingginya maksimal 12 cm, lalu sudut kelandaian 15 persen.

Biasanya warna dari speed bump yaitu kombinasi hitam dan kuning atau hitam dan putih. Aturan cat warna hitam selebar 30 cm, sedangkan warna kombinasinya yaitu 20 cm. Adapun sudutnya 30-45 derajat. Material pembuatan speed bump boleh sama dengan badan jalan, bahan karet, atau serupa dengan semua itu.

2.Speed Hump



gambar

Jika speed bump dibuat pada jalan terbatas, maka speed hump diperuntukkan pada jalan lokal yang mana rata-rata kecepatan laju kendaraan maksimal 20 kilometer per jam. Untuk pembuatannya sendiri yaitu lebar maksimal 39 cm dengan ketinggian 5-9 cm, dan memiliki sudut kelandaian 50 persen.

Speed hump ini memang sengaja dibuat untuk mengatur kecepatan sebuah kendaraan di jalan operasional yang biasa diseberangi oleh pejalan kaki seperti zebra cross. Warna cat dan ukuran ketentuan lebar catnya sama dengan speed bump.

3.Speed Table



gambar

Berbeda dengan speed bump dan speed hump, maka speed table diperuntukkan di jalan lebar yang mana laju kecepatan kendaraan maksimal 40 km/jam. Umumnya sih speed table sering sekali dijumpai di jalan menuju gerbang jalan tol.

Lebar pada speed table ini mencapai 660 cm dengan kelandaian 15 persen dan tingginya maksimal.

Adapun kombinasi warna yang digunakan sama dengan speed bum dan speed hump. Untuk permukaannya terbuat dari bahan dengan mutu material setara K-300.

4. Speed Trap



gambar

Dan yang terakhir ada speed trap. Jenis polisi tidur satu ini biasanya berdekatan dengan pembatas kecepatan. Kebanyakam speed trap memiliki warna putih yang melintang pada badan jalan dengan ketebalan sekitar 4 cm dan berbahan cat saja atau bisa bahan lain seperti karet ban.

Nah, itulah beberapa jenis polis tidur yang mungkin sering kita temui di jalan. Jadi, tidak sembarang membuat polisi tidur ya, sebab semuanya telah diatur dan masuk dalam undang-undang loh yaitu Permenhub RI tahun 2008 no 82 yang membahas tentang alat pengendali dan pengaman pengguna jalan. So, kalau mau buat polisi tidur jangan asal bapak suka aja ya. Kasian kendaraannya dan kalau terlalu tinggi juga bisa membahayakan.

Moga bermanfaat ya! Yuk komentar di bawah seputar si polisi tidur ini, kali aja ada cerita lucunya!

Sumber :

12