Banjir di Indonesia memang kerap kali terjadi saat musim hujan datang. Berbagai macam upaya telah dilakukan, mulai dari normalisasi sungai, pembuatan gorong-gorong sebagai aliran air, sumur resapan, dan lain-lain. Namun, semua usaha itu seolah sia-sia. Banjir selalu tak mampu dihindari. Hal itu dikarenakan belum maksimalnya kesadaran masyarakat akan pencegahan banjir. Masih banyak sekali warga yang dengan seenaknya membuang sampah sembarangan ke sungai hal itu tentu dapat menyumbat alirannya.

Ketika banjir terjadi, tentu banyak sekali kerugian yang ditimbulkan tidak hanya materi tapi juga immateri. Entah berapa jumlah rumah yang akan digenangi oleh air hingga membuat para penghuninya harus diungsikan. Belum lagi kesehatan mereka terancam. Maka sudah sepatutnya masyarakat sadar akan pentingnya pencegahan banjir, mulailah dari hal yang sederhana terlebih dahulu.



Banjir memang membuat masyarakat terkadang geram, karena mau tidak mau dan suka tidak suka mereka harus merasakan dampak dari banjir tersebut. Seperti sebuah video yang terjadi di daerah Morowudi, Gresik. Karena wilayah tersebut terkena banjir, maka masyarakat sekitar sepakat untuk menutup akses masuk ke tempat tersebut hingga tak ada kendaraan yang boleh melintasi jalan di sana. Namun, nampaknya hal itu tidak diindahkan oleh seorang supir mobil pikap yang dengan nekat melewati jalan itu dengan kecepatan tinggi. Bukannya berhenti sopir itu terus menginjak gas mobilnya. Warga yang berjaga, langsung emosi dan melempari mobil tersebut. Dalam video terlihat bahwa air memang merendam jalan lumayan tinggi. Melihat kondisi semacam itu, warga memang sengaja memblokir jalan agar kendaraan tidak lewat sana sehingga menyebabkan air bergelombang dan memasuki rumah warga.



Apa yang dilakukan oleh masyarakat di sana tidak sepenuhnya salah, karena mereka yang langsung merasakan dampak dari banjir. Sudah seharusnya mobil pikap itu berhenti dan meminta maaf atas kelancangannya karena telah nekat melewati jalan yang telah diblokir. Namun, terkadang egois dalam diri lebih mendominasi hingga tak lagi memikirkan keadaan orang lain.

Sumber :

Ini