juzie.wowwowwowAvatar border
TS
juzie.wowwowwow
Hati-hati, Pola Asuh Ini Bisa Menyebabkan Anak Kelak Mengidap Bipolar Disorder

Hai Gans. Apa kabar? Ini pertama kalinya ane membuat thread di kids and parenting, eh maksud ane ini thread kedua ane emoticon-Big Grin



Ane cuma pengen sharing aja nih mengenai penyebab bipolar disorder yang ane alami sejak ane kecil tapi pas kecil ngga ada yang nyadar. Jadi, ane pengen memberi edukasi pola asuh seperti apa yang bisa menyebabkan anak mengidap bipolar disorder dan gangguan mood lainnya. Sebagian besar ane alami dan sebagian dari teman-teman sesama pengidap bipolar juga alami. So, thread ini bisa banget jadi gambaran seperti apa pola asuh yang harus dihindari ya Moms-Dads. Seperti apa itu? ini dia...


1. Sering melarang anak karena terlalu melindungi
 
Semua orang tua tidak ingin anaknya mengalami musibah sehingga seringkali orang tua melindungi anaknya dengan terlalu berlebihan dengan cara melarang anak melakukan banyak hal yang mungkin bagi orang tua cukup beresiko. Contohnya, orang tua kerap melarang anaknya berenang karena takut anaknya tenggelam, selain itu orang tua melarang anaknya bermain dengan anak tetangga karena takut anaknya tersakiti. Sebenanya, melarang anak melakukan berbagai hal sangat bisa mempengaruhi psikis anak, bukan hanya itu, kemampuan anak menjadi berkurang bahkan tidak mandiri dan kurang percaya diri. Melakukan hal-hal yang baru tentu bisa membuat anak banyak belajar dan meningkatkan kemandiriannya, tentunya dengan tetap didampingi oleh orang tua.

 
2.Memberi label
 
Terkadang orang tua tidak sabar dalam mengajari anaknya dan ingin anaknya cepat menangkap semua maksud orang tua sehingga label “bodoh” dan “tolol”, sering terlontarkan ke anak. mungkin alasannya agar anak cepat menangkap maksud dari orang tua atau hanya luapan emosi orang tua saja, namun pelabelan ini ternyata membuat harga diri anak akan jatuh serta menurunkan kepercayaan dirinya sehingga anak malah menjadi pesimis.

   
3. Pertengkaran dan perceraian orang tua

Perceraian kerap kali dilatarbelakangi oleh pertengkaran dan pertengkaran di hadapan anak akan menyakiti hati dan psikis si anak, sehingga yang sering menjadi korban perceraian adalah anak itu sendiri. Apalagi jika perceraian tersebut berlanjut ke permusuhan antara pihak ayah dan ibu. Sebenarnya jika memang perceraian adalah jalan satu-satunya dalam menyelesaikan masalah dalam rumah tangga sebaiknya pertimbangkan juga kondisi anak dan bisa melakukan perceraian secara baik-baik dengan tetap memberikan kasih sayang seorang ayah dan ibu untuk anak.
 

4. Sering mendapat kekerasan

Tahukah bahwa membentak anak saja bisa mematikan ratusan sel-sel pada otaknya? Yup, benar, maka tak heran anak yang kerap mendapatkan kekerasan baik itu kekerasan fisik maupun kekerasan verbal berpotensi mengalami gangguan mental, termasuk bipolar disorder.  

 
5. Emosi tidak stabil

Sering kali bagi orang tua yang memiliki emosi yang tidak stabil malah meluapkannya ke anak karena anak dianggap pihak yang tidak berdaya. Bipolar disorder sendiri disebabkan oleh berbagai faktor dan salah satunya adalah genetik. Emosi  orang tua yang tidak stabil bisa diturunkan ke anaknya. Walaupun orang tua tersebut tidak memiliki sindrom bipolar, anak bisa saja mengidap bipolar disorder apalagi jika anak seringkali menghadapi emosi orang tua yang tidak stabil.



=========================

Seperti apa pola asuh Moms and Dads, tentunya kembali pada pilihan masing-masing. Tapi perlu diingat, gangguan mental yang bisa dialami oleh anak bisa bersifat permanen

 







Sumber 1 : Pengalaman pribadi
Sumber 2 : Pengalaman teman2 sesama penyintas
Sumber 3
setya_rico
cheria021
kudanil.la
kudanil.la dan 43 lainnya memberi reputasi
42
9.5K
138
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kids & Parenting
Kids & ParentingKASKUS Official
4.1KThread4.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.