Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mbak.farAvatar border
TS
mbak.far
Ketika Dokter Yahudi Merawat Pasien Covid-19 Bertato Nazi
Ketika Dokter Yahudi Merawat Pasien Covid-19 Bertato Nazi
jubi.co.id

Apa kabar, GanSis ... Semoga yang sakit disembuhkan dan kita semua dijauhkan dari segala jenis penyakit, terutama virus Covid-19.

Untuk itu, tak henti-henti kita untuk saling mengingatkan agar selalu mematuhi protokol kesehatan dengan rajin mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker.

Sebab belum ada tanda-tanda jika persebaran virus ini bakal segera terhenti dan berakhir.

Amerika Serikat, sebagaimana pemberitaan menjadi salah satu negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia.

Termasuk di negara bagian California, di mana jumlah kasus Covid-19 hampir mencapai 1,29 juta. Jumlah yang sangat banyak. Hal tersebut tentu membuat dokter yang menangani merasa kuwalahan dan stress.

Seorang dokter yahudi bernama dr. Taylor Nichols yang kebetulan bekerja di California, mengakui bahwa ia merasa stres selama pandemi akibat banyaknya korban yang terdampak.

Sebagai seorang dokter, ia harus bekerja secara profesional, tetapi ia sempat ragu-ragu saat harus menangani seorang pasien Covid-19 dengan kulit yang ditutupi tato Nazi.

Sebagaimana kita semua tahu, sejarah telah mencatat betapa bencinya Adolf Hitler kepada bangsa Yahudi. Pemimpin Nazi tersebut bahkan pernah melakukan genosida terhadap kaum yahudi serta menebar propaganda untuk memusuhi Bangsa Yahudi. Kisah tersebut tentu menjadi sejarah kelam bagi Bangsa Yahudi hingga kini.

Saat dr. Nichols bertemu dan merawat seorang pasien bertato Nazi di dadanya, sempat meragukan, apakah pasiennya tidak bersikap kurang ajar jika sudah sembuh nantinya?

Pasien tersebut saat dibawa ke ambulan untuk menuju ruang gawat darurat rumah sakit, kondisinya dalam keadaan kritis. Si pasien bahkan meminta dr. Nichols agar tidak membiarkannya meninggal.

Mungkin si dokter ada sedikit perasaan dilema dan trauma. Bantu enggak, ya? Secara, di masa lalu Nazi pernah membantai kaumnya.

Namun, berkat profesionalitas, akhirnya dr. Nichols bersedia turun tangan merawat pasien bertato Nazi tersebut.

Lagipula, Nazi dan Hitler, kan, sudah tidak ada. Itu hanya kisah di masa lampau yang cukup dijadikan pelajaran dalam buku-buku sejarah. Dan lagipula, itu hanya goresan tato, belum tentu ada darah Nazi dalam diri si pasien.

Saat ada pasien yang terkapar dan butuh bantuan, sebenarnya siapapun dokternya yang memiliki kapasitas, memang sudah seharusnya turun tangan membantu mengobati tanpa melihat latar belakang, sebagaimana yang dilakukan oleh dr. Taylor Nichols. Karena yang lebih penting daripada bisnis, adalah kemanusiaan.

Cukup sekian thread receh ane kali ini, GanSis. Semoga ada pelajaran yang dapat dipetik, bahwa jangan pandang bulu membantu siapapun dan jangan pernah melihat latar belakang.
darmawati040
tien212700
catros
catros dan 3 lainnya memberi reputasi
4
669
8
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.