tribunnews.com

Bagi penggemar film JAV atau Japan Adult Video tentu tak asing dengan pria tua bernama Sugiono yang selalu mendapatkan peran sebagai seorang kakek yang dirawat oleh cucunya. Meski usianya sudah tak lagi muda, kakek Sugiono sudah memerankan ratusan film Adult Jepang. Hal ini tentu membuat orang-orang seuisanya ngiri, disaat orang-orang seusianya terpaksa harus tinggal sendiri karena anaknya sudah menjalin keluarga baru, kakek sugiono malah asik bekerja ditemani oleh wanita muda nan cantik dengan pekerjaan yang terbilang enak walau cukup melelahkan.

dafunda.com

Di Indonesia sendiri, ada seorang kakek yang sering disebut oleh netizen sebagai kakek Sugiono. Dirinya biasa menyebut dirinya dengan sebutan "mbah kung" atau "eang kangkung" dengan nama asli Hamid Hendrawan. Berbeda dengan Kakek Sugiono versi Jepang yang dibayar setiap bermain bersama wanita muda, kakek Sugiono versi Indonesia harus mengeluarkan budget pribadi untuk bisa bermain bersama wanita muda. Tapi keduanya memiliki kesamaan, dimana keduanya mengabadikan permainannya ketika bersama wanita. Bedanya lagi kakek Sugiono versi Jepang diabadikan oleh sebuah production house, sedangkan kakek Sugiono versi Indonesia mengabadikannya secara pribadi.

matamata.com

Beberapa kali kakek Sugiono versi Indonesia memposting dirinya yang sedang terbaring di sebuah rumah sakit dengan berbagai alat menempel pada tubuhnya. Yang kemudian sembuh dan "kembali bermesraan lagi". Hingga akhirnya Tuhan mencabut nyawanya beberapa jam yang lalu di usianya ke 70 tahun.

Diketahui kakek Sugiono versi Indonesia juga mengidap penyakit yang menyerang buah zakarnya. Dimana buah zakarnya mengalami pembengkakan dan membuat buah zakarnya terus membesar. Ane sendiri kurang tau jenis penyakit yang diderita oleh Mbah Kung. Sehingga tidak bisa menginformasikan lebih jauh.

tribunnews.com

Kita sebagai netizen tentunya hanya bisa mendoakan semoga amal ibadah mbah kung diterima oleh yang maha kuasa dan dimaafkannya dosa selama hidupnya.

Mbah Kung tentu memiliki alasan tersendiri kenapa dirinya menghabiskan sisa umurnya dengan bermain bersama para gadis ketimbang memperbanyak pahala. Dan tentunya hanya Mbah Kung dan Tuhan yang tau alasannya.

Selamat Jalan Mbah Kung