Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

samsol...Avatar border
TS
samsol...
Tak Cuma di Eropa, Varian Baru Corona Ditemukan di Kanada dan Jepang
Tokyo - Kasus varian COVID-19 yang lebih menular, pertama kali diidentifikasi di Inggris, telah dikonfirmasi di sejumlah negara Eropa serta Kanada dan Jepang.
Infeksi yang dikaitkan dengan orang-orang yang tiba dari Inggris dilaporkan di Spanyol, Swiss, Swedia, dan Prancis.

Sepasang kekasih yang ditemukan terinfeksi di Ontario, Kanada, tidak diketahui memiliki riwayat perjalanan atau kontak yang berisiko tinggi, kata pihak berwenang setempat.

Jepang akan melarang sebagian besar warga negara asing non-penduduk masuk ke negara itu selama satu bulan mulai hari Senin.

Sejak melaporkan infeksi pada lima penumpang yang semuanya baru tiba dari Inggris, Jepang telah mengonfirmasi dua kasus baru, salah satunya dikatakan menular secara domestik.

Kabar tentang kemunculan varian baru ini memicu pembatasan perjalanan di berbagai negara di seluruh dunia pekan lalu.

Varian baru virus Corona yang ditemukan di Inggris memiliki mutasi pada bagian "receptor-binding domain", yang digunakan virus untuk menginfeksi sel tubuh manusia. (Getty Images)

Sementara itu, beberapa negara Uni Eropa mulai memvaksinasi masyarakat untuk melawan virus tersebut lebih awal dari rencana pemberian vaksin secara terkoordinasi di seluruh blok itu pada hari Minggu.

Tenaga kesehatan di Jerman timur-laut berkata mereka tidak siap menunggu satu hari lagi untuk mendistribusikan vaksin Pfizer-BioNTech yang baru mendapat izin. Mereka mulai dengan memberikan imunisasi kepada para penghuni di sebuah panti wreda di Halberstadt.

Di Hungaria, kantor berita negara mengatakan penerima pertama vaksin adalah seorang dokter di Rumah Sakit Pusat Del-Pest. Otoritas di Slovakia juga berkata mereka telah memulai vaksinasi.

Kepala Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, merilis video di Twitter untuk merayakan peluncuran vaksin. Ia menyebutnya "momen kesatuan yang mengharukan".

Para ilmuwan mengatakan varian baru COVID-19 mungkin ditemukan pertama kali di Inggris karena kekuatan sistem pengawasan di negara itu.

Varian baru ini dianggap lebih menular dari galur-galur sebelumnya tapi belum tentu lebih berbahaya bagi mereka yang terinfeksi, menurut para pakar.

Sudah sejauh mana varian baru ini tersebar?
Dua orang yang terinfeksi di Kanada adalah sepasang kekasih dari Durham, dekat Toronto, yang sekarang mengisolasi diri.

Di Jepang, dua kasus baru adalah seorang pilot berusia 30 tahunan yang kembali ke Jepang dari London pada 16 Desember dan seorang perempuan berusia 20 tahunan, salah satu anggota keluarga si pilot yang tidak memiliki riwayat kunjungan ke Inggris, lansir Kyodo News.

Berdasarkan beleid penangguhan perjalanan yang berlaku mulai hari Senin, warga negara Jepang dan penduduk non-Jepang yang berada di luar negeri akan diizinkan untuk kembali, dan beberapa pelancong misalnya pebisnis akan diizinkan masuk dari sejumlah kecil negara yang terutama berada di Asia.

Di Spanyol, empat kasus varian baru dikonfirmasi di Madrid. Tidak satu pun pasien, yang semuanya baru tiba dari Inggris, sakit parah.

Swiss mengidentifikasi tiga kasus, dua di antaranya diketahui merupakan warga negara Inggris yang sedang berada di negara itu. Swiss menjadi satu-satunya di Eropa yang masih membuka negaranya untuk pariwisata selama periode Natal dan Tahun Baru, dan ribuan turis dari Inggris berkunjung ke sana dalam beberapa minggu terakhir.

Di Swedia, badan kesehatan negara itu mengatakan seorang pelancong di sana sakit karena varian baru itu tetapi telah mengisolasi diri sejak dia kembali dari Inggris.

Prancis mengonfirmasi kasus pertamanya dengan varian baru - seorang warga Prancis di kota Tours yang tiba dari London pada 19 Desember, kata kementerian kesehatannya.

Laki-laki itu, yang telah tinggal di Inggris, tidak menunjukkan gejala (asimtomatik) dan saat ini menjalani isolasi mandiri di rumah.

Prancis menutup perbatasannya dengan Inggris setelah varian baru terkonfirmasi di Inggris, namun mengakhiri larangannya bagi warga Uni Eropa pada hari Rabu, dengan syarat mereka menunjukkan hasil tes negatif sebelum bepergian.

Ribuan sopir truk menghabiskan Hari Natal di dalam mobil mereka di Kent, menunggu untuk melintasi Selat Inggris.

Sebelumnya, dilaporkan adanya kasus varian baru di Denmark, Jerman, Italia, Belanda, dan Australia.

Apa varian baru ini?
Varian baru virus Corona pertama kali dideteksi di Inggris selatan pada September, dan diduga menjadi penyebab lonjakan tajam hasil tes positif di London, Inggris tenggara, dan Inggris timur.

Sekitar dua-pertiga orang yang menunjukkan hasil positif di wilayah ini dapat terinfeksi varian baru - namun ini baru estimasi, kata Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS).

Ada tiga hal yang membuat varian baru ini mendapat perhatian:

Ia dengan cepat menggantikan versi-versi lain virus
Ia memiliki mutasi yang mempengaruhi bagian virus yang mungkin penting
Penelitian di laboratorium menunjukkan beberapa mutasi ini meningkatkan kemampuan virus untuk menginfeksi sel
Ketiga hal ini mendukung argumen bahwa varian virus tersebut dapat menyebar dengan lebih mudah, kata koresponden kesehatan dan sains BBC, James Gallagher.

Para pakar berkata kandidat-kandidat vaksin paling menjanjikan yang tengah dikembangkan selama beberapa bulan terakhir seharusnya masih ampuh untuk melawan varian baru tersebut.

Seberapa cepat varian baru ini menyebar?
Ia pertama kali dideteksi September lalu. Pada November, sekitar seperempat kasus di London disebabkan oleh varian baru. Jumlah ini mencapai hampir dua-pertiga kasus di pertengahan Desember.

Varian ini telah mendominasi hasil tes di beberapa pusat uji, misalnya Milton Keynes Lighthouse Laboratory.

Para ahli matematika sedang menganalisis penyebaran berbagai varian dalam upaya menghitung seberapa besar keunggulan varian baru ini dari yang lain.

Namun mengetahui apakah penyebarannya disebabkan perilaku manusia atau si virus itu sendiri bukan perkara mudah.

PM Boris Johnson menyebut varian ini hingga 70% lebih mudah menular. Ia berkata ini bisa meningkatkan angka R - yang mengindikasikan apakah suatu pandemi meningkat atau menurun - sebesar 0,4.

Angka 70% itu muncul dalam presentasi oleh Dr. Erik Volz dari Imperial College London, pada hari Jumat pekan lalu (18/12).

Dalam diskusi itu ia berkata: "Masih terlalu awal untuk mengatakannya... tapi dari yang kami lihat sejauh ini ia [varian baru virus Corona] berkembang begitu cepat, ia tumbuh lebih cepat dari [varian sebelumnya], namun kita perlu selalu memantau ini."

Belum ada angka pasti mengenai seberapa lebih infeksius varian baru ini. Sejumlah ilmuwan, yang penelitiannya belum diungkap kepada publik, menyebut angka-angka yang jauh lebih tinggi dan jauh lebih rendah dari 70%.

Namun di situ tetap ada pertanyaan tentang apakah varian baru virus ini memang lebih mudah menular.

"Jumlah bukti yang ada di domain publik sangatlah kurang untuk menarik kesimpulan yang tegas atau kuat mengenai apakah virus ini telah meningkatkan transmisi," kata Profesor Jonathan Ball, virolog di Universitas Nottingham.

Apakah kemunculan varian baru pernah terjadi?
Ya.

Virus yang pertama kali dideteksi di Wuhan, China tidak sama dengan jenis yang ditemukan di sebagian besar wilayah di dunia.

Mutasi D614G muncul di Eropa pada Februari, dan menjadi bentuk dominan virus di dunia.

Varian lainnya, disebut A222V, menyebar di Eropa dan dikaitkan dengan orang-orang yang melakukan liburan musim panas di Spanyol.

Apa yang kita ketahui sejauh ini tentang mutasi baru?
Analisis awal terhadap varian baru ini telah diterbitkan, dan ia mengidentifikasi 17 perubahan yang mungkin penting.

Terdapat perubahan pada protein 'kait' atau spike - bagian yang digunakan virus untuk menginfeksi sel dalam tubuh kita.

Satu mutasi yang disebut N501Y mengubah bagian terpenting dari spike, yakni "receptor-binding domain".

Pada bagian inilah protein spike bersentuhan dengan permukaan sel tubuh kita. Perubahan apapun yang membuat virus lebih mudah untuk masuk kemungkinan besar akan membuatnya lebih unggul dari yang lain.

"Ini terlihat dan terasa seperti adaptasi yang penting," kata Prof. Loman.


Varian baru virus Corona yang ditemukan di Inggris memiliki mutasi pada bagian "receptor-binding domain", yang digunakan virus untuk menginfeksi sel tubuh manusia. (Getty Images)

Mutasi lainnya - delesi (penghapusan) H69/H70, yang menghapus sebagian kecil dari spike - telah sempat muncul beberapa kali, termasuk pada cerpelai yang terinfeksi.

Penelitian Prof. Ravi Gupta di Universitas Cambridge menunjukkan mutasi ini meningkatkan kemampuan infeksi dua kali lipat di laboratorium.

Studi oleh tim ilmuwan yang sama menunjukkan bahwa delesi tersebut membuat antibodi dari plasma darah penyintas Covid kurang efektif dalam menyerang virus.

Prof. Gupta berkata: "Ia menyebar dengan cepat, itulah yang membuat pemerintah khawatir, kami khawatir, banyak ilmuwan khawatir."

Dari mana asalnya varian ini?
Varian ini sudah jauh bermutasi dari versi asalnya.

Penjelasan yang paling mungkin ialah varian ini muncul dalam tubuh pasien dengan sistem pertahanan tubuh yang lemah, sehingga tidak mampu mengalahkan si virus.

Alih-alih membasmi virus, tubuhnya malah menjadi tempat virus bermutasi dan berkembang biak.

Apakah varian baru ini membuat infeksi lebih parah?
Belum ada bukti yang menunjukkan itu, meskipun ini perlu terus dipantau.

Namun, meningkatkan transmisi saja sudah cukup untuk menyebabkan masalah bagi rumah sakit.

Jika varian baru ini berarti orang-orang akan lebih cepat terinfeksi, ini bisa berbuntut pada lebih banyak orang membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Dapatkah varian baru ini dilawan dengan vaksin?
Hampir pasti iya, setidaknya untuk sekarang.

Ketiga kandidat vaksin yang paling menjanjikan memicu respons sistem kekebalan tubuh terhadap spike yang ada, karena itulah pertanyaan ini muncul.

Vaksin melatih sistem kekebalan tubuh untuk menyerang berbagai bagian virus, jadi meskipun bagian dari spike telah bermutasi, vaksin seharusnya tetap ampuh.

"Tapi jika kita membiarkan mutasinya bertambah, Anda bisa mulai khawatir," kata Profesor Gupta.

"Virus ini kemungkinan akan berkembang untuk bisa lolos dari vaksin, ia telah mengambil langkah pertama menuju itu."

Masih terlalu awal untuk memastikan, namun para ilmuwan khawatir virus COVID-19 akan mengalami mutasi yang membuatnya mampu lolos dari vaksin. (Getty Images)

Suatu virus dapat lolos dari vaksin ketika ia berubah, sehingga bisa menghindar dari sebagian efek vaksin dan terus menginfeksi orang.

Ini bisa jadi hal paling mengkhawatirkan yang bisa terjadi pada virus.

Varian ini adalah hal terbaru yang menunjukkan bahwa virus Corona terus beradaptasi seiring ia menginfeksi semakin banyak orang.

Presentasi dari Profesor David Robertson dari Universitas Glasgow pada hari Jumat menyimpulkan: "Virus ini mungkin dapat menciptakan mutan yang mampu lolos dari vaksin."

Ini akan membuat COVID-19 mirip dengan flu, yang vaksinnya perlu diperbarui secara rutin. Untungnya, vaksin yang kita punya sangat mudah diotak-atik.

Catatan: Berita ini diperbarui pada 27 Desember pukul 09:00 WIB dengan menambahkan informasi negara-negara yang telah mengkonfirmasi kasus varian baru virus Corona.

https://news.detik.com/bbc-world/d-5...rom=wpm_nhl_27

Gilaaa wabah koronak makin cepat menginfeksiemoticon-Takut
tien212700
37sanchi
tepsuzot
tepsuzot dan 3 lainnya memberi reputasi
4
630
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.2KThread11KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.