Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Ka-52 Alligator Tampil Dengan Dua Rotor Utama, Inilah Helikopter Serang Andalan Rusia
Helikopter serang bagi pasukan darat dan udara perannya cukup penting, salah satunya digunakan sebagai wahana untuk menghancurkan target darat atau laut dari udara. Target itu bisa berupa tank, kapal, kapal selam atau pos pasukan infanteri.

Helikopter ini dirancang berbeda dengan helikopter pada umumnya, biasanya helikopter serang dibekali kursi tandem atau tunggal layaknya pesawat jet. Selain itu persenjataan yang dibawa jauh lebih komplit dari helikopter pada umumnya.

Berkat berbagai macam senjata yang bisa dibawanya, helikopter ini terkadang juga dijuluki sebagai tank udara. Pada kesempatan kali ini TS akan mengenalkan helikopter serang unik buatan Rusia, helikopter ini memiliki rancangan yang berbeda dengan heli serang pada umumnya. Jangan lupa siapkan minuman serta camilan sebagai teman membaca, seperti biasa kita mulai dari sejarahnya.


SEJARAH

Pengembangan helikopter serang ini sebenarnya sudah dimulai sejak era Uni Soviet, tepatnya pada dekade 1970-an. Helikopter tersebut kemudian dikembangkan oleh Kamov Design Bureau. Sebelum Ka-52 terlahir ke dunia, pada pertengahan 1970-an pihak Kamov sudah membangun helikopter serang baru yang diberi nama awal V-80.

Helikopter ini dirancang untuk menggantikan Mi-24 yang sudah tidak memenuhi persyaratan untuk Tentara Soviet di masa depan. Menindaklanjuti laporan yang disampaikan Kementrian Pertahanan Soviet tersebut, maka Dewan Menteri Soviet meminta pabrikan Kamov membuat heli serang yang baru.

Kemudian pada tahun 1977 Kepala Desainer Sergei Mikheyev mulai melakukan pengembangan untuk helikopter baru ini. Untuk meringankan beban pilot, maka pihak Kamov merancang helikopter ini dengan sistem pengendali otomatis. Sehingga hal tersebut bisa mengurangi beban pilot, mengingat purwarupa helikopter ini dirancang dengan satu kursi saja.




Ka-52 Alligator yang nanti akan dibahas.

Ilustrasi: airforcetechnology.com


Helikopter baru tersebut juga dibekali dua buah rotor utama, serta menghilangkan rotor pada ekor yang biasa digunakan helikopter. Purwarupa helikopter ini diberi nama V-80, untuk sistem keamanan helikopter juga dibekali kursi lontar tipe K-37-800 yang dikembangkan oleh pihak Zvezda.

Purwarupa V-80 yang pertama melakukan uji terbang pada bulan Juni 1982. Setelah sukses menjalani uji coba, versi purwarupa helikopter ini diberi nama V-80Sh-1. Purwarupa ini kemudian yang digunakan untuk versi produksi massal. Produksi helikopter serang diperintahkan oleh Dewan Menteri Soviet pada tanggal 14 Desember 1987.




Ka-50 (Black Shark).

Foto: wikipedia.org


Setelah melalui pengujian penerbangan awal dan pengujian sistem, Dewan Menteri Soviet meminta pengiriman pertama helikopter pada tahun 1990. Namun pengiriman gagal terlaksana setelah bubarnya Uni Soviet.

Rusia kemudian mengambil alih proyek tersebut, helikopter serang yang pembangunannya diteruskan oleh Rusia ini diperkenalkan di depan umum dengan nama "Ka-50 "pada Maret 1992 dalam ajang kedirgantaraan di Inggris. Sementara pihak NATO memberi Ka-50 nama kesayangan Hokum.

Dulu saat purwarupa V-80 terbang pada bulan Juni 1982, beberapa insinyur dari Kamov menawarkan helikopter rancangan terbaru dengan konfigurasi kursi tandem. Helikopter ini dibuat untuk melakukan pengintaian medan perang serta mendukung dan mengkoordinasikan operasi helikopter serang secara kelompok.




Ka-52 Alligator.

Ilustrasi: Rusia MoD.


Namun, kesulitan ekonomi yang melanda Soviet waktu itu membuat helikopter ini gagal diproduksi. Setelah Soviet bubar, Rusia lantas lebih memilih seri Ka-50 untuk diproduksi, jumlah produksinya hanya mencapai 12 unit akibat masalah pendanaan setelah bubarnya Soviet. Ka-50 kemudian dikirim bertahap mulai tanggal 28 Agustus 1995.

Karena dirasa masih membutuhkan helikopter bertipe ofensive, maka Rusia pun mulai mengembangkan varian terbaru helikopter serang kursi tandem yang dulu sempat dibatalkan pengembangannya di era Soviet. Pada pertengahan 1996 para insinyur Rusia mulai mengembangkan helikopter yang diberi nama Ka-52 atau biasa disebut sebagai Alligator, sementara NATO memberi nama kesayangan Hokum B.

Produksi massal dari seri Ka-52 sendiri cukup lama, helikopter yang merupakan adik dari Black Shark ini baru mulai diproduksi pada musim gugur 2008 di pabrik Arsenyev. Usai menyelesaikan uji coba negara (state trials), Ka-52 mulai digunakan oleh Angkatan Udara Rusia pada 2011. Saat ini produksi Ka-52 ditangani oleh Russian Helicopters.



Sekilas Tentang Alligator

Ka-52 yang menjadi adik dari Ka-50 memiliki beberapa perbedaan dari sang kakak, bisa dibilang Ka-52 adalah hasil modifikasi dari Ka-50. Pada Ka-52 Alligator kokpitnya memiliki dua kursi yang berdampingan. Kursi dengan posisi berdampingan dipilih karena satu orang kru akan ditambahkan sebagai operator radar helikopter.

Selain itu hidung milik Alligator lebih membulat daripada milik Black Shark yang terkesan agak lancip. Pada bagian bawah hidungnya, Alligator juga sudah dibekali radar. Selain itu Alligator memiliki 6 cantelan yang bisa dipasangi berbagai macam senjata, sementara sang kakak hanya punya 4 cantelan.

Yang unik dari generasi heli serang Rusia adalah adanya dua buah rotor utama, yang masing-masing dilengkapi 3 bilah baling-baling. Dua buah rotor ini berputar berlawanan arah. Dengan dua rotor tersebut, Kamov dapat terbang lebih cepat serta mampu melakukan manuver udara lebih baik. Dan juga dengan rotor utama ini, helikopter mampu melakukan terbang mundur.




Foto: Rusia MoD


Helikopter ini memiliki panjang 16 m, tinggi 4.9 m dan diameter rotor utama 14.5 m. Bobot lepas landas maksimumnya mencapai 10.800 kg. Kokpit dengan dua kursi menampung dua anggota kru dalam pengaturan berdampingan, helikopter juga dibekali kursi lontar tipe K-37-800M.

Pada bagian kokpit kacanya juga sudah dilengkapi dengan head-up-display (HUD) terdiri dari empat display multifungsi SMD 66, tampilan penglihatan yang dipasang di helm, penguat gambar dan penerima GPS. Helikopter juga terintegrasi radio-locator dan sistem navigasi dan serangan untuk helikopter (NASH).




Foto: Rusia MoD.


Helikopter Alligator juga dilengkapi dengan radome (kubah) yang menampung radar Phazotron FH-01 Millimeter Wave Radar (MMW) dengan dua antena ditempatkan pada ujung sayap, digunakan untuk melacak target udara dan darat. Alligator juga dibekali oleh radar aktif dan pengacau elektronik, penerima peringatan radar (RWR), sistem deteksi laser, sensor peringatan pendekatan rudal IR dan UV-26.

Pada sisi kanan badan pesawat dilengkapi dengan dudukan senapan NPPU-80 yang dipasang dengan meriam tipe 2A42 30 mm. Enam cantelan dapat dipasang di sayap dengan kombinasi senjata yang berbeda.




Bagian kokpit Alligator.

Foto: defencetalk.com


Bagian cantelan juga dapat membawa rudal berpemandu anti-tank (ATGM) VIKHR, rudal ATAKA dengan sistem pemandu laser dan peluncur roket B8V-20 untuk roket S-8 80 mm. Rudal anti-tank VIKHR memiliki jangkauan 8-10 km. Ka-52 juga dapat dipersenjatai dengan rudal anti-pesawat IGLA-V.

Untuk urusan mesin, Ka-52 Alligator dibekali dua mesin turboshaft Klimov VK-2500 yang menggerakkan dua rotor utama coaxial contra-rotating. Setiap mesin menghasilkan tenaga maksimum mencapai 2.400 horsepower. Mesin sudah dilengkapi dengan sistem kontrol digital (FADEC).

Helikopter Ka-52 dapat terbang di ketinggian maksimum 5.500 m. Kecepatan maksimumnya mencapai 300 km/jam dan kecepatan jelajah helikopter 260 km/jam. Daya jelajah Alligator mencapai 460km, sedangkan jangkauan penerbangan ferry mencapai 1.110 km.




Ilustrasi: Rusia MoD.



Varian

Alligator secara umum saat ini terdiri dari dua varian, varian pengembangan lanjutan dari Ka-52 adalah Ka-52K dan Ka-52M. Sedangkan diluar varian itu ada varin Ka-52 Nile Crocodile yang khusus dipesan oleh Mesir. Berikut spesifikasi singkat tentang ketiga helikopter.


Ka-52K (Katran)



Foto: Rusia MoD.

Varian ini adalah pengembangan dari Alligator, digunakan khusus untuk pihak Angkatan Laut, misi utamanya adalah untuk patroli maritim. Rotor milik Katrand dapat dilipat ke belakang agar bisa menghemat tempat saat mendarat di dek kapal. Sebenarnya Katran akan ditempatkan pada armada kapal serbu jenis amfibi (LHD) kelas Mistral buatan Prancis, rencana pengadaan kapal ini terjadi tahun 2011.

Namun, kejadian yang cukup langka ini pun akhirnya tak pernah terjadi. Tahun 2015 Prancis akhirnya membatalkan penjualan kapal kelas Mistral untuk Rusia. Angkatan Laut Rusia sebenarnya akan mengoperasikan helikopter berbasis kapal laut ini sebanyak 32 unit, 4 unit sudah diterima sedangkan 28 sisanya sementara dinonaktifkan.




Ka-52K (Katran).

Foto: Rusia MoD.


Yang unik kapal kelas Mistral justru dijual ke Mesir pada tahun 2015 oleh Prancis, kemudian Mesir memilih Katran untuk melengkapi armada kapal amfibi tersebut. Katran milik Rusia pun pada akhirnya benar-benar berjodoh dengan Mistral, namun kedua alutsista ini justru digunakan oleh Mesir.

Rusia pun pada akhirnya memilih mengembangkan kapal serbu amfibi sendiri yang diberi nama Priboy Class, kapal ini dirancang oleh Galangan Kapal Krylov State Research Center. Rusia pun harus bersabar untuk mengoperasikan Katran, karena kapal yang akan menjadi rumah bagi Katran baru saja dibuat tahun 2019 yang lalu.


Ka-52M



Ka-52M.

Foto: Russian News Agency Tass

Varian ini dikembangkan dari helikopter Ka-52 Alligator. Varian terbaru ini akan dilengkapi rudal dengan kode 305 dengan daya jangkau mencapai 100 km. Rudal ini sudah mulai diuji coba pada Oktober tahun ini dan dijadwalkan selesai pada September 2022.

Selain itu pada sistem avionik ditambahkan peralatan identifikasi target opto-elektronik jarak jauh serta new digital drive untuk membantu meningkatkan akurasi bidikan, serta dilengkapi radar aktif AESA. Helikopter ini juga memiliki interior kabin pilot baru serta dapat menahan kapasitas beban yang lebih besar.

Kemampuan lain dari Ka-52M yang ditingkatkan adalah dapat beroperasi dalam situasi dan kondisi suhu apa pun, termasuk kondisi suhu Arktik. Helikopter juga dibekali fitur Night Vision agar bisa dioperasikan di malam hari. Pihak Kementrian Pertahanan Rusia sudah menyodorkan kontrak untuk pembuatan 115 Ka-52M pada tahun 2020 ini.


Ka-52 Nile Crocodile



Ka-52 milik Mesir.

Foto: asianmilitaryreview.com

Helikopter ini adalah pesanan dari Mesir, negara tersebut menjadi pengguna pertama Ka-52 selain Rusia. Mesir memiliki total 46 unit Ka-52, kontrak pembelian dilakukan pada tahun 2015. Sementara pengirimannya dikirim secara bertahap mulai tahun 2017-2020. Yang unik, meski digunakan diatas kapal Mistral Class, varian helikopter Katran milik Mesir pada bagian rotor dan sayap kecilnya tidak bisa dilipat seperti Katran milik Rusia.


Ka-52 Kamov

Negara Pembuat: Uni Soviet
Negara Pengembang: Rusia
Perancang Helikopter: Kamov Design Bureau
Pabrik: Arsenyev Aviation, Russian Helicopters
Panjang: 16 m
Tinggi: 4.9 m
Diameter Rotor: 14 m
Berat Kosong: 7700 kg
Berat Lepas Landas: 10.800 kg
Persenjaataan: Meriam 1 x 30 mm 2A42-1, 8 x rudal anti-tank Air-to-Surface, 4 x Rocket Pods S-8 80 mm, rudal IGLA-V
Radar: Millimeter Wave Radar (MMW), penerima peringatan radar (RWR), sensor IR dan UV-26
Mesin: 2 x Klimov VK-2500 dengan tenaga 2.400 horsepower setiap mesin
Kru: 2 orang
Kecepatan Maks.: 300 km/jam dan 260 km/jam (kecepatan jelajah)
Daya Jelajah: 460km dan 1.110 km (penerbangan ferry)
Produksi: 2008 sampai sekarang.





Foto: Rusia MoD.


Helikopter ini juga sudah menikmati asam, garam, pahit pertempuran di Suriah. Rusia diperkirakan memiliki lebih dari 100 unit Ka-52, jumlah ini pun akan terus bertambah kedepnnya. Mengingat mereka juga sudah memesan 115 unit untuk varian Ka-52M yang akan dioperasikan Angkatan Udara Rusia.

Helikopter serang Alligator ini menjadi pesaing terdekat dari AH-64 Apache buatan Paman Sam di segmen helikopter serang. Pengguna Ka-52 sejauh ini hanya Rusia dan Mesir, namun tak menutup kemungkinan penggunanya akan bertambah setelah Rusia mengenalkan varian Ka-52M.


Spoiler for Sekilas aksi Alligator:



----------


TS ucapkan terimakasih untuk agan dan sista yang sudah membaca tulisan ini dari awal sampai akhir. Semoga pembahasan kali ini bisa menambah wawasan baru buat kita semua tentang alutsista dan pertahanan. Jika kalian menyukai tulisan ini, jangan lupa untuk rate 5, cendol, dan share. Sampai jumpa lagi di tulisan selanjutnya, jangan lupa untuk tetap enjoy Kaskus emoticon-Angkat Beer



Referensi: 1.2.3.4.5.6.7
Ilustrasi: wikipedia.org, militaryfactory.com, fas.org, google image
Diubah oleh si.matamalaikat 23-12-2020 16:31
BlueGuy.Banci
scorpiolama
69banditos
69banditos dan 57 lainnya memberi reputasi
56
17K
186
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan KepolisianKASKUS Official
2.2KThread2.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.