Christmas Truce 1914 : Perdamaian Natal di No Man's Land Pada Perang Dunia I
TS
Gojira1998
Christmas Truce 1914 : Perdamaian Natal di No Man's Land Pada Perang Dunia I
Hai Selamat Datang di Thread ane
(Source : Google Image)
Setelah pembunuhan terhadap pangeran Austria - Hungaria Franz Ferdinand yang dilakukan Gavrilo Princip seorang pemudia Bosnia pada Juni 1914, meletuslah perang dunia I pada 28 Juli 1914 diawali dengan penyerbuan Austria - Hungaria ke Serbia dan ditanggapi oleh Rusia dan Prancis yang menyatakan perang terhadap Austria - Hungaria. Jerman selaku sekutu dari Austria pun terseret dengan perang ini yang juga melibatkan Inggris ke pihak Prancis, karena Jerman menyerang Belgia untuk membuka jalan invasi ke Prancis. Perang besar yang memakan hampir 15 juta nyawa manusia baik militer dan sipil ini benar - benar perang yang mengerikan, bahkan dikatakan sebagai perang yang akan mengakhiri segala perang. Tapi tahukah kalian dibalik perang yang menyeramkan ini terselip sebuah kisah perdamaian yang menyentuh, dimana perayaan Natal menjadi alasan untuk pihak yang berperang menahan diri, bahkan saling bersilaturahmi dan kejadian ini dikenal sebagai Christmas Truce 1914. Seperti apa kisahnya? cekidot gan!
Spoiler for Perang Parit:
Pada babak awal perang dunia I Jerman dengan penyerbuan ke Belgia memukau dunia, karena hanya dalam beberapa hari mereka bisa menembus perbatasan Belgia - Prancis. Pasukan Prancis yang lebih terpancing karena emosi dibanding strategi menyerbu posisi Jerman, tapi malah terbantai dengan tembakan artileri Jerman yang sporadis. Pasukan Prancis akhirnya bergerak mundur menuju Paris dengan tentara Jerman mengejar mereka, sesampainya disungai Marne dekat kota Paris terjadilah pertempuran yang sengit antara pasukan Prancis dan Jerman. Kali ini serangan Jerman berhasil dihalau, dan Jerman pun mulai bergerak mundur. Jerman pun mencoba menyerang melalui jalur utara tapi selalu berhasil dihalau oleh pasukan Inggris dan Prancis, Jerman selalu mencoba kearah utara sehingga terjadi perlombaan antara pasukan sekutu dan Jerman menuju utara hingga akhirnya pertempuran sampai dipinggir pantai Belgia. Melihat kemajuan yang tidak signifikan membuat keduabelah pihak membangun parit pertahanan sepanjang garis perbatasan dari laut utara sampai ke perbatasan Swiss.
Spoiler for Menjelang Natal 1914:
Menjelang Natal 1914, Paus Benediktus XV memohon kepada para pemimpin negara - negara yang berperang untuk mengadakan gencatan senjata sementara untuk memperingati Natal. Permintaan Paus ini ditolak oleh masing - masing pihak baik dari sekutu maupun dari kubu sentral. Selain Paus Benediktus XV, kelompok gerakan wanita inggris yang mendukung hak pilih suara bagi wanita juga mengirimkan surat ucapan selamat Natal terbuka bagi Wanita Jerman dan Austria. Usaha ini untuk menunjukan kepada pemerintah Inggris bahwa Natal sudah seharusnya identik dengan perdamaian, dan gencatan senjata merupakan solusi untuk setiap prajurit Inggris dapat merayakan Natal.
Spoiler for Kehidupan Parit:
Kehidupan di parit jika tidak ada perintah untuk menyerang atau ada serangan musuh cenderung membosankan, maka para prajurit sering mendapatkan waktu luang terutama jika mulai akhir tahun karena kedua kubu menghindari pergerakan di musim dingin. Jika dalam keadaan luang maka para prajurit ini akan banyak menggunakan waktunya untuk membaca, membuat prakarya dari barang seadanya, membersihkan senjata atau sepatu, bahkan sekedar bermain kartu seperti yang dilakukan dua prajurit Jerman diatas dan seorang letnan yang sedang menonton permainan mereka. Kegiatan - kegiatan ini dilakukan agar mereka tidak terus - terusan memikirkan keluarga mereka dirumah, terutama jika sudah mendekati hari raya seperti hari Natal. Kerinduan untuk pulang kerumah, menghadap perapian yang hangat dengan dikelilingi keluarga kecil mereka, sangat berbanding terbalik dengan keadaan mereka di garis depan yang berada di parit berlumpur dengan cuaca dingin, makanan yang seadanya, dan mayat - mayat tentara di no man"s land. Kesedihan karena kerinduan dengan keluarga dan suasana rumah, bisa membuat psikis mereka terganggu sehingga banyak dari mereka melakukan kegiatan - kegiatan yang disebutkan tadi untuk mengusir rasa rindu mereka.
Untuk tidur pun mereka harus beralaskan tanah seperti yang dilakukan oleh pasukan - pasukan Inggris diatas. Tidak ada kasur empuk buat mereka yang ada hanya tanah dingin untuk alas tidur mereka, atau kalau beruntung mereka bisa menggunakan kotak - kotak besar bekas muatan peluru untuk dijadikan alas tidur. Keadaan terisolir di momen - momen seperti ini memang sering membuat para prajurit ini memiliki solidaritas dengan sesama prajurit, karena hanya orang disebelahnya yang mereka punya saat itu untuk menanggung beban bersama.
Bahkan disaat tertidur pun para prajurit digaris depan harus bergantian jaga dengan teman mereka, dan setiap prajurit mensiagakan senjata mereka di batas permukaan tanah dengan moncong menghadap wilayah musuh seperti yag dilakukan prajurit - prajurit Jerman diatas. Sehingga apabila musuh menyerang mereka bisa langsung menggunakan senjata mereka yang sudah siap, karena serangan kapan saja bisa terjadi tidak peduli dalam keadaan apapun bahkan menjelang Natal sekalipun. Diam - diam di dalam hati para prajurit ini berdoa agar perang cepat selesai, atau minimal tidak ada serangan di hari perayaan Natal agar mereka bisa merayakan Natal dengan tenang.
Spoiler for Christmas Truce:
Pada tanggal 24 - 25 Desember 1914 terjadi hal menarik pada beberapa sektor di garis depan, terjadi sebuah kejadian yang tidak diduga bahkan tidak diorganisir oleh keduabelah pihak. Kedua pasukan yang saling berhadapan di garis depan keluar dari parit mereka dan saling bertemu sembari mengucapkan selamat Natal, dan kejadian spontanitas ini dilakukan oleh para prajurit terutama dari Jerman karena dari beberapa sumber prajurit - prajurit Jerman ini yang keluar dari parit dahulu kemudian mengucapkan selamat Natal kepada prajurit - prajurit Inggris yang disambut dan mereka berjumpa di no man"s land. Mereka saling bertukar hadiah seperti cokelat, minuman, rokok, bahkan kancing baju. Selain itu pasukan Inggris dan pasukan Jerman juga saling mengobrol, walaupun banyak juga yang tidak mengerti bahasa lawan bicaranya. Jadi mereka hanya menggunakan gestur dengan mengatakan "namaku David, namamu siapa?", sekedar hanya untuk berkenalan. Keakraban keduabelah pihak terjalin dengan cepat selama gencatan senjata ini, suatu perdamaian yang terjadi ditengah perang yang mengerikan.
Henry Williamson seorang prajurit muda Inggris dan juga seorang novelis menulis kepada ibunya tentang pengalaman dia ketika terjadi Christmas Truce :
Quote:
Ibuku tersayang, aku menulis dari parit di garis depan dan sekarang menunjukan jam 11 siang. Disebelahku ada perapian kecil dan sebuah lubang kecil yang ditutupi jerami, tanah di parit kebanyakan tidak rata bahkan ada beberapa bagian yang beku karena ada genangan air sebelumnya. Dibibirku sekarang ada pipa (rokok) hadiah pemberian dari Putri Maria (putri Raja George V) yang diberikan kepada kami masing - masing prajurit, dan didalam pipaku ada tembakau. Tapi tunggu dulu! Apakah Ibu tahu tembakau dipipaku adalah tembakau Jerman? Pasti Ibu kira aku mendapatkan tembakaunya dari tawanan Jerman atau dari parit tentara Jerman yang direbut. Tebakan Ibu salah, aku mendapatkan tembakau ini dari seorang prajurit Jerman, Ya! seorang prajurit Jerman yang masih sehat dan hidup!. Prajurit Jerman ini keluar dari paritnya bersama teman - teman mereka, kemarin prajurit Inggris dan Jerman bertemu di no man"s land dan saling berjabat tangan, bertukar suvenir serta saling mengucapkan selamat Natal. Ya! Sepanjang hari Natal dan masih berlangsung selagi aku menuliskan surat ini. Luar biasa bukan?.
Seorang kartunis terkenal asal Inggris juga sekaligus prajurit selama perang dunia I bernama Bruce Baimsfather menulis dalam buku hariannya tentang pengalaman dia pada masa Christmas Truce.
Quote:
Saya tidak akan melewatkan hari Natal yang unik dan aneh pada saat itu untuk apapun.......Saya melihat seorang perwira Jerman dan aku pikir dia seorang letnan datang menemuiku ketika kami semua berada di no man's land. Sebagai seorang kolektor aku memberikan sebuah isyarat bahwa aku menginginkan beberapa kancing miliknya, aku pun mengeluarkan gunting kawatku dan memotong beberapa kancing miliknya kemudian kumasukan kedalam saku. Aku juga memberika beberapa kancingku kepada letnan Jerman itu sebagai gantinya.......Hal aneh terakhir yang aku lihat hari itu adalah salah satu penembak senapan mesin direguku yang merupakan seorang pemangkas rambut sebelum ikut wajib militer, sedang memotong rambut seorang bosche (panggilan tentara Inggris kepada prajurit Jerman) yang menurut saja sambil berlutut sementara gunting ototmatis merayap dibagian belakang lehernya.
Dari dua surat diatas kita dapat lihat keakraban yang dengan cepat dan singkat terjalin ketika mereka bertemu di no man's land.
Spoiler for Pertandingan Sepak Bola:
Selain becengkerama dan saling menukar suvenir, gencatan senjata ini juga dimanfaatkan oleh pasukan Inggris dan Jerman untuk bertanding bola. Menurut beberapa catatan terjadi pertandingan sepak bola yang melibatkan pasukan Inggris dan Jerman di beberapa bagian sektor, catatan yang paling jelas berasal dari Kurt Zehmisch salah seorang letnan Jerman dari resimen infantri Saxon ke - 134. Dia mengatakan setelah pertemuan dengan pasukan Inggris salah seorang dari mereka membawa sebuah bola dan terjadi begitu saja pertandingan antara pasukan Inggris dan pasukan Jerman, dengan jaket atau baju mereka menjadi tiang gawang. Pertandingan yang meriah dan aneh di desa Messines kala itu. Ada juga sebuah catatan yang menuliskan terjadi pertandingan antara pasukan Inggris Skotlandia yang bertanding dengan pasukan Jerman, dan menurut laporan pasukan Skotlandia menang dengan skor 4 - 1 melawan Jerman. Beberapa laporan juga menyebutkan ada juga pertandingan bola antara Prancis dan Jerman tapi tidak menggunakan bola sepak melainkan kaleng ransum daging sebagai pengganti bola. Pertandingan bola ini dinikmati oleh kedua belah pihak, dan memang menjadi keunikan sendiri bersilaturahmi dan bermain bola bersama pihak yang mereka perangi.
Spoiler for Mengubur yang sudah meninggal:
Selain bercengkerama, bertukar suvenir dan bermain bola, gencatan senjata ini juga dimanfaatkan oleh masing - masing pihak untuk mengubur mayat prajurit mereka masing - masing yang tewas di no man's land. Selama perang no man's land merupakan wilayah yang sangat sarat akan kematian, karena area terbuka ini sangat memudahkan lawan yang bertahan untuk leluasa menembak pasukan yang melakukan serangan. Selain itu serangan artileri ke wilayah ini menghambat anggota pasukan atau palang merah, mengambil mayat - mayat tentara yang berada di no man's land. Di saat gencatan senjata inilah masing pihak - pihak mengambil jenazah pasukannya dan menguburnya, pasukan sekutu dan Jerman berbaur di no man's land mencari jenazah rekan kesatuannya dan menguburkan mereka. Tidak ada saling dendam atau saling benci, yang ada hanya untuk memberikan penghormatan yang pantas dan terakhir kalinya bagi rekan - rekan mereka yang tewas. Seperti foto diatas dimana dua perwira Inggris berfoto dengan latar belakang pasukan Inggris dan Jerman yang sedang menguburkan rekan - rekan mereka.
Spoiler for Peringatan Christmas Truce:
Christmas Truce benar - benar membawa kedamaian bagi para tentara di garis depan saat itu, tidak peduli sekutu atau Jerman yang mereka rasakan dan pikirkan adalah kedamaian dalam perayaan Natal. Kerinduan akan rumah tergantikan dengan momen bahagia bisa berdamai dengan musuh pada hari Natal, selain itu timbulnya persahabatan yang singkat antara keduabelah pihak di hari itu memberikan harapan bagi para prajurit akan adanya perdamaian. Foto diatas merupakan monumen peringatan terjadinya Christmas Truce di wilayah itu, tepatnya di Saint - Yves, Belgia.
Foto diatas merupakan monumen peringatan Christmas Truce di desa Messines, seperti sudah disebutkan diatas pada Chrismas Truce 1914 di desa ini terjadi sebuah pertandingan sepak bola antara pasukan Inggris dengan Jerman. Monumen ini dibangun untuk peringatan akan momen penuh keceriaan yang terjadi pada saat itu.
Pada 12 Desember 2014 Pangeran William dari Inggris membuka sebuah monumen untuk mengenang Christmas Truce di National Memorial Arboretum, di Staffordshire, Inggris.
Spoiler for Peringatan 100 Tahun Christmas truce:
Pada tahun 2014 tepatnya pada malam Natal 24 Desember, Angkatan bersenjata Inggris dan Angkatan Bersenjata Jerman melakukan pertandingan persahabatan sepak bola untuk memperingati 100 tahun terjadinya Christmas Truce. Pertandingan itu sendiri diadakan di Aldershot, Inggris, dan dimenangkan oleh tim sepak bola angkatan bersenjata Inggris dengan skor 1 - 0.
Spoiler for Gambaran Terjadinya Christmas Truce:
Kira - Kira seperti inilah terjadinya Christmas Truce, perdamaian yang indah
Spoiler for Film Tentang Christmas Truce (TS Referensikan):
Salah satu film yang TS rekomendasikan untuk film Christmas Truce
Peringatan Natal pada tahun 1914 menjadi pengalaman berarti bagi saksi mata yang mengalaminya, dan sebuah pelajaran berharga dalam sejarah perang dunia I. Kekejaman perang tidak menghalangi untuk adanya kasih Natal diantara prajurit, dan membagikannya kepada sesama maupun kepada lawan perang. Perdamaian yang sementara ini walaupun hanya sebentar, tapi memiliki makna yang mendalam. Perang memang kejam dan setiap prajurit menginginkan kemenangan, tapi dalam hati kecil mereka berdoa akan adanya sebuah perdamaian. Peringatan Natal memberikan mereka harapan akan adanya perdamaian itu.
Sekian Thread TS yang berjudul Christmas Truce 1914 : Perdamaian Natal di No Man's Land Pada Perang Dunia I. Jika suka thread ini silahkan komen dan cendol ya gan, tapi jangan dibata please.
TS mengucapkan Selamat Natal bagi teman - teman yang merayakan, kasih damai dan sukacita Natal menyertai teman - teman sekalian.