Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

asihkosiyenAvatar border
TS
asihkosiyen
8 Tahun
Lagu berjudul '8 Tahun' dari Adhitia Sofyan mengalun indah akun spotify-ku, sudah lebih dari cukup untuk mengutarakan isi hati yang telah lama mengendap dan mungkin berkarat. 8 tahun untuk kamu melupakan segalanya tentangku. Iya, benar. Ini kisah tentang masa lalu yang pudar, hilang, dan terasingkan. 

5 September 2012

Aku dan dia memutuskan bersama, dalam jalinan kisah romansa remaja. Usia 12 tahun, bersekolah di SMP yang berbeda. Ya Tuhan, aku sampai lupa. Terima kasih untuk salah satu tempat bimbingan belajar yang mempertemukanku dengannya. Bertemu di masa sekolah dasar yang mengesankan, love-hate relationship, berlomba siapa paling keren di Car-Town salah satu games Facebook, mendengarkan Maddi Jane bernyanyi, sampai baca cerita yang sama di Kaskus. Sungguh masa remaja yang indah.

Di usia awal remaja, sejatinya aku tak tahu bagaimana harus bersikap padanya, lelaki sebaya yang juga baru pertama memutuskan jatuh cinta. Mulai dari manis, hingga tak kuasa ingin mencoba untuk menguji seberapa besar cintanya dengan sering membuatnya cemburu. Mulai dari membicarakan lelaki lain, membuat cerita-cerita yang sejatinya tidak nyata, hanya untuk melihatnya cemburu. Aku suka sekali melihat dia cemburu, artinya dia sayang padaku. Tapi setelah dewasa, aku sangat menyesal melakukannya, aku secara tidak langsung mempropagandakan hatinya juga merusak hubungan kami dengan tidak wajar. Kami bertengkar hampir setiap hari, banyak sekali alasannya. Aku yang cemburuan, orang tua ku yang belum bisa menerima anaknya memiliki kekasih pujaan, dia yang juga mulai dekat dengan wanita lain, atau mungkin firasatku saja? Ntah. Pada akhirnya kami memutuskan berpisah tiga bulan setelahnya, balikan lagi satu hari setelahnya, besoknya putus lagi karena alasan yang aku lupa mengapa.

Setelah berpisah, kami memutuskan untuk tetap berteman, cerita satu dan lain hal. Dia bersama yang lain, akupun sama. Namun sayangnya, perasaanku belum hilang sepenuhnya. Berganti-ganti pasangan hingga akhirnya kami memutuskan untuk kembali bersama di Agustus 2013. Dua minggu kemudian, mantan kekasihnya memintaku untuk segera membuka akun twitter kekasihku. Dan voila, aku melihat direct message-nya dengan temanku yang juga temannya. Katanya, “Aku bingung pilih yang mana, aku sayang kamu, tapi kita berbeda keyakinan, dan blablabla.” aku tidak hancur, hanya sedikit kecewa. Ternyata bukan aku tujuan utamanya.

Setelah kejadian itu, aku memutuskan untuk tidak menghubunginya juga tidak membuka jalan untuknya menghubungiku. 

Maret 2014

Aku mendapat kabar, dia sudah bersama yang lain, dan berhenti menggangguku. Sangat bahagia, sampai aku tidak sengaja mengirimkan pesan kecil untuknya. Bukan maksudku meracau, hanya mengekspresikan kebahagiaan. Beberapa hari setelahnya, kami bertemu dengan teman lama lainnya juga. Aku yang tidak ingin berkomunikasi dengannya, dia yang merasa aku jahat karena tak mengindahkannya. Salah paham, baiklah, aku luruskan. Aku mengirim pesan klarifikasi di BBM dan malah lanjut bercerita sampai lupa bahwa dia sudah ada yang punya. Tak lama setelahnya, dia berpisah dengan wanita itu. Mulai intens mengirim pesan padaku. Dan aku, rasaku padanya seperti bunga camellia yang bloom di waktu yang tidak tepat. Indah, namun aku tak tahu harus bagaimana. 

3 Juni 2014 

Kami memutuskan untuk kembali bersama, klasik. Hubungan sangat baik, namun aku sering melemparkan batu kerikil untuk menguji kesabarannya. Dia berubah menjadi sangat sabar, goody two shoes. Iya, dia melakukan segalanya dengan baik. Dia bersabar, dia siap saat aku membutuhkannya, dia datang saatku minta, hingga aku muak melihanya sangat tunduk padaku. Perasaanku padanya masih sangatlah besar, tapi rasa penasaranku untuk merusak kesabarannya melampauinya. Aku bertemu dengan lelaki yang tak seharusnya, aku juga yang mengobarkan api pertengkaran, aku yang semakin sering membuat masalah, dan ntah ada angin apa, aku memutuskan hubungan dengannya. Dengan alasan yang tidak masuk akal, dengan kebencianku pada kebaikannya, dengan istilah "dia terlalu baik untukku." Dia menahan, sampai tak sanggup lagi denganku. Kami berpisah dan hanya menyisakan penyesalan terdalam. 

wanitatangguh93
aldiy84
jiyanq
jiyanq dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.8K
10
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.