- Beranda
- The Lounge
Apartemen murah untuk kelas bawah, tapi sekeren ini. Siapa yang gak mau
...
TS
JIbang_man
Apartemen murah untuk kelas bawah, tapi sekeren ini. Siapa yang gak mau
Kapan ya di Indonesia ada apartemen sederhana sekeren ini? Yang ada dicaloin juga sama orang dalem. Akhirnya yg tinggal di situ orang-orang mampu juga.
Disarikan dari laman dsgntalk.com
Sebuah apartemen untuk masyarakat berpenghasilan rendah dibangun di Ibukota Denmark, Copenhagen. Arsitek Bjarke Ingels terlibat dalam proyek ini. “Kami berambisi untuk membuat apartemen berharga terjangkau yang dirancang oleh arsitek kelas dunia. Bersama dengan BIG (Bjarke Ingels Group), kami sekarang berhasil mewujudkan hunian yang aman, fungsional, dan berkelanjutan,” jelas Jan Hyttel, Presiden Lajerbo Copenhagen, asosiasi nirlaba untuk hunian berharga terjangkau di Denmark. Bayangkan, hunian murah yang dirancang arsitek hebat. Mari kita lihat seperti apa Dortheavej Residence, yang namanya diambil dari nama kawasan tersebut.
Dortheavej Residence adalah bangunan berbentuk dinding melengkung seluas 6800 meter persegi, yang berada di kawasan mulikultur Dortheavej, Barat Laut Copenhagen. Bangunan ini terdiri dari 66 unit hunian dengan fitur-fitur yang belum pernah dibuat sebelumnya pada hunian berharga terjangkau. Ketinggian ceilingnya 3,5 meter dengan jendela lebar yang menerus dari lantai hingga ceiling, dan teras / balkon. Tampilan bangunan setinggi lima lantai ini membaur dengan lingkungan sekitarnya yang banyak terdapat bengkel mobil, pergudangan, dan bangunan-bangunan industri dari tahun 1930-1950-an.
Lejerbo memberi tugas kepada BIG untuk merancang Dortheavej Residence pada 2013. Rencana awal misi ini disusung oleh Jan Gehl, seorang desainer perancangan ruang kota. BIG diminta untuk menciptakan lebih banyak ruang publik yang dibutuhkan di area ini, dengan tetap mempertahankan jalur pejalan kaki dan ruang hijau di dekatnya.
Modul-modul unit hunian disusun memanjang, mengikuti lengkung tadi, dan ditumpuk ke atas setinggi bangunan-bangunan di sekitarnya. Penumpukan modul-modul ini menghasilkan ruang kecil yang bisa menjadi teras/balkon bagi masing-masing unit. Balkon pada sisi Selatan yang lebih sering terpapar sinar matahari sedikit dimundurkan, memberi kedalaman pada fasad. Sementara fasad Utara rata sejajar. Papan kayu panjang membingkai semua sisi fasad, memberi ketegasan bentuk modul dan pola kotak-kotak tadi.
Jendela besar dari lantai hingga ke ceiling, memastikan ruang hunian berlimpah cahaya. Pada sisi lain, jendela tersebut memberi penghuni view ke arah courtyard, yang bisa digunakan sebagai tempat mereka berekreasi. Luasan apartemen beragam. Mulai dari 60 meter persegi hingga 115 meter persegi. Pemakaian material dibuat tetap sederhana-dengan kayu dan beton yang tampil dalam warna-warna yang lembut, di dalam dan luar ruangan.
Standar luasan unitnya aja udah beda banget dengan di sini. Mereka paling kecil 60 meter persegi. Di sini paling kecil bisa separohnya.
Disarikan dari laman dsgntalk.com
Sebuah apartemen untuk masyarakat berpenghasilan rendah dibangun di Ibukota Denmark, Copenhagen. Arsitek Bjarke Ingels terlibat dalam proyek ini. “Kami berambisi untuk membuat apartemen berharga terjangkau yang dirancang oleh arsitek kelas dunia. Bersama dengan BIG (Bjarke Ingels Group), kami sekarang berhasil mewujudkan hunian yang aman, fungsional, dan berkelanjutan,” jelas Jan Hyttel, Presiden Lajerbo Copenhagen, asosiasi nirlaba untuk hunian berharga terjangkau di Denmark. Bayangkan, hunian murah yang dirancang arsitek hebat. Mari kita lihat seperti apa Dortheavej Residence, yang namanya diambil dari nama kawasan tersebut.
Dortheavej Residence adalah bangunan berbentuk dinding melengkung seluas 6800 meter persegi, yang berada di kawasan mulikultur Dortheavej, Barat Laut Copenhagen. Bangunan ini terdiri dari 66 unit hunian dengan fitur-fitur yang belum pernah dibuat sebelumnya pada hunian berharga terjangkau. Ketinggian ceilingnya 3,5 meter dengan jendela lebar yang menerus dari lantai hingga ceiling, dan teras / balkon. Tampilan bangunan setinggi lima lantai ini membaur dengan lingkungan sekitarnya yang banyak terdapat bengkel mobil, pergudangan, dan bangunan-bangunan industri dari tahun 1930-1950-an.
Lejerbo memberi tugas kepada BIG untuk merancang Dortheavej Residence pada 2013. Rencana awal misi ini disusung oleh Jan Gehl, seorang desainer perancangan ruang kota. BIG diminta untuk menciptakan lebih banyak ruang publik yang dibutuhkan di area ini, dengan tetap mempertahankan jalur pejalan kaki dan ruang hijau di dekatnya.
Modul-modul unit hunian disusun memanjang, mengikuti lengkung tadi, dan ditumpuk ke atas setinggi bangunan-bangunan di sekitarnya. Penumpukan modul-modul ini menghasilkan ruang kecil yang bisa menjadi teras/balkon bagi masing-masing unit. Balkon pada sisi Selatan yang lebih sering terpapar sinar matahari sedikit dimundurkan, memberi kedalaman pada fasad. Sementara fasad Utara rata sejajar. Papan kayu panjang membingkai semua sisi fasad, memberi ketegasan bentuk modul dan pola kotak-kotak tadi.
Jendela besar dari lantai hingga ke ceiling, memastikan ruang hunian berlimpah cahaya. Pada sisi lain, jendela tersebut memberi penghuni view ke arah courtyard, yang bisa digunakan sebagai tempat mereka berekreasi. Luasan apartemen beragam. Mulai dari 60 meter persegi hingga 115 meter persegi. Pemakaian material dibuat tetap sederhana-dengan kayu dan beton yang tampil dalam warna-warna yang lembut, di dalam dan luar ruangan.
Standar luasan unitnya aja udah beda banget dengan di sini. Mereka paling kecil 60 meter persegi. Di sini paling kecil bisa separohnya.
Diubah oleh JIbang_man 24-12-2020 03:03
orgbekasi67 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
769
16
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.3KThread•88KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya