Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

emzawianaksolehAvatar border
TS
emzawianaksoleh
AS Beri Indonesia Miliaran Dollar Jika Normalisasi dengan Israel

YERUSALEM - Indonesia dapat membuka miliaran dollar Amerika atau setara triliunan rupiah dalam pembiayaan tambahan Amerika Serikat (AS) jika bergabung dengan dorongan Presiden Donald Trump agar negara-negara Muslim membangun hubungan dengan Israel . Hal itu disampaikan seorang pejabat AS.

Kepala Eksekutif Korporasi Keuangan Pembangunan (DFC) AS Adam Boehler dalam wawancara di King David Hotel di Yerusalem mengatakan DFC Internasional Amerika—sebuah badan pemerintah yang berinvestasi di luar negeri—dapat melipatgandakan portofolio USD1 miliar (Rp14,2 triliun) saat ini jika Indonesia mengembangkan hubungan dengan Israel. (Baca: AS Gertak Iran dengan Kapal Selam Nuklir Bersenjata Rudal Tomahawk )

"Kami sedang membicarakannya dengan mereka," kata Boehler, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (22/12/2020) malam. "Jika mereka siap, mereka siap dan jika mereka siap maka kami akan dengan senang hati mendukung secara finansial lebih dari apa yang kami lakukan.”

Dia mengatakan dia tidak akan terkejut jika pendanaan organisasinya untuk Indonesia, negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia, didorong oleh "satu atau dua miliar dolar lebih."

Baca Juga:

AS Tambahkan Lebih dari 100 Perusahaan China dan Rusia ke Daftar Militer
Pertama Dalam 15 Tahun, Menlu Turki Sambangi Jakarta



Sejauh ini, Indonesia—seperti yang ditegaskan Presiden Joko Widodo—tidak akan melakukan normalisasi hubungan dengan Israel sebelum negara Palestina yang merdeka terbentuk.

Para pemimpin Amerika dan Israel mengatakan mereka mengharapkan lebih banyak negara untuk bergabung dalam gelombang perjanjian normalisasi dengan Israel yang diumumkan dalam beberapa bulan terakhir, termasuk dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko. (Baca juga: Potret Wuhan: Dulu Pusat Wabah COVID-19, Kini Pusat Pesta )

AS juga berharap Oman dan Arab Saudi akan bergabung, meskipun Boehler mengatakan pendanaan DFC untuk kedua negara tersebut akan dibatasi karena organisasi tersebut tidak diizinkan untuk berinvestasi secara langsung di negara-negara berpenghasilan tinggi.

https://international.sindonews.com/...ael-1608675176
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
1.8K
48
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.