suaramerdekasolo.com


Ingat kata Bang Napi? Kejahatan terjadi bukan hanya ada niat dari pelaku, tetapi juga ada kesempatan.

Sekarang sedang pandemi, banyak orang di-PHK, banyak karyawan dirumahkan, banyak orang butuh kerja, banyak orang sedang butuh biaya sekadar untuk keberlangsungan hidup. Di antara sekian banyak orang tersebut, ada saja yang akhirnya terpaksa menempuh jalan pintas demi mendapatkan uang, misalnya dengan cara merampok atau mencuri.

Mungkin, sebelum seseorang melakukan kejahatan berupa merampok atau mencuri, penjahat memiliki rencana, mulai dari siapa yang dirampok dan di mana melancarkan aksinya. Rumah siapa yang bakal dicuri dan bagaimana atau kapan waktu yang dipilih untuk mencuri. Sebelum melakukan aksi perampokan maupun pencurian, penjahat pasti sudah merencanakannya masak-masak, setidaknya agar tidak salah orang.

Ini bukan tutor mencuri, ya, tetapi prediksi ane, mungkin begitu.

Tidak seperti dua orang terduga pencuri di Ontario, Kanada berikut, yang salah rumah sasaran, sehingga justru menawarkan perbaikan rumah yang telah dirusak. Yah, si maling bukannya untung malah buntung

Adalah DeanisJohn Smith, seorang pria asal Keswick dan Cameron Joseph Kemmis dari Sarnia, dua pencuri yang sama-sama masih muda, yakni berusia 27 tahun, telah melakukan kesalahan karena salah mencuri di rumah orang yang bukan target mereka.


palembang.tribunnews.com

Di hari jumat tanggal 11 desember 2020 sekitar pukul 7:15 malam waktu setempat, penghuni sebuah rumah di blok 700 Jl. Kipling, saat menonton televisi dikejutkan dengan suara benturan keras dan pintu yang didobrak di lantai bawah. Setelah bertemu dengan penghuni rumah, kedua pencuri tersebut mengancam penghuni rumah menggunakan palu, lalu salah seorang pencuri juga memalak uang dan mengatakan jika uang tersebut adalah bentuk hutang kepada mereka.

Namun tidak berselang lama, pencuri satunya menyadari jika ternyata mereka berada di rumah yang salah. Bukan rumah tersebut yang hendak dijadikan sasaran pencurian. Ia bahkan meminta maaf dan menawarkan perbaikan kepada si pemilik rumah atas kerusahan yang telah diciptakan.

Tidak lama setelah itu, mereka berdua ditangkap. Mereka dituduh telah membobol rumah, merusak properti di bawah 5.000 dollar AS, dan memiliki senjata tajam.

Umm, kok bisa gitu, ya. Salah target. Awokwok. Maling yang sial. Sudah jatuh, eh, ketiban tangga.

Dari kisah ini kita jadi tahu jika sebelum mencuri maling bakal menentukan targetnya terlebih dahulu. Sepertinya tidak mungkin maling menjadikan orang kurang berada sebagai sasaran. Jadi, untuk menghindari jadi target maling adalah hiduplah yang bersahaja dan tidak perlu terlalu menampakkan kekayaan kepada oranglain.

Kebetulan tetangga ane beberapa waktu lalu baru saja kena rampo. Ia harus kehilangan kalung dan gelang emasnya yang senilai kurang lebih 10 juta-an. Kronologi kejadiannya, ia bersepeda motor sendiri. Saat berada di jalan yang jauh dari rumah penduduk, 4 orang menghentikan motor dan meminta perhiasan tetangga ane lalu mengancam dengan mengalungkan benda tajam di leher jika tidak menyerahkan perhiasan emasnya.

Terpaksa tetangga ane berikan kalung dan gelang emasnya. Lebih memilih kehilangan harta daripada nyawa. Ya, jelas saja.

Tetangga ane orangnya memang kaya, tetapi ya begitu, selalu menampakkan kekayaannya. Kalau pergi ke mana-mana biarpun bermotor sendiri, segala perhiasan dipakai dengan mencolok. Akhirnya jadi sasaran perampokan.

Waspadalah! Waspadalah!