Shaft power meter adalah sebuah sensor yang digunakan pada dunia perkapalan, alat ini berbasis digital dan berfungsi untuk melakukan pendeteksian pada poros, RPM poros dan juga pada sebab akibat pada sebab akibat setelah dilakukannya proses transfer sebuah daya. Sistem yang ada pada alat ini juga bisa ditingkatkan, sehingga alat ini memiliki akurasi yang tinggi serta dengan stabilitas  tinggi dalam jangka waktu yang lama.

Dalam dunia manajemen perkapalan, alat ini ini dibutuhkan untuk mempertahankan kecepatan pada laju sebuah kapal, alat ini juga digunakan untuk melakukan penghematan pada konsumsi bahan bakar pada sebuah kapal, melakukan pengurangan pada CO dan juga pada NOx pada tingkatan output.

Shaft power meter ini mampu melakukan pengukuran pada torsi dan juga pada tenaga  yang ditransfer mesin menuju ke baling baling kapal. Perbandingan yang terdapat pada keluaran daya kapal dan juga konsumsi bahan bakar kapal ini dapat menjadi sebuah informasi yang sangat berharga, karena kita bisa menghindari beberapa tekanan yang berlebihan pada sebuah kapal dengan menggunakan alat ini.

Dan juga dengan menggunakan transmisi pada data yang sudah terstruktur melalui sebuah satelit dari kapal menuju ke pantai, para manajemen pada sebuah kapal yang melakukan pengoperasi pada kapal juga dapat memutuskan metode operasi seperti apa yang paling ekonomis untuk kapal mereka, karena nantinya metode yang terpilih akan digunakan pada mesin kapal dan juga digunakan pada sistem propulsi.

CARA KERJA PADA ALAT SHAFT POWER METER

Torsi meter yang terdapat pada alat ini terdiri dari 2 strip logam dengan menggunakan pola magnetic, dengan menggunakan 2 buah sensor pemancar. Tape yang terdapat pada sensor tersebut dapat memberikan 150 hingga 600 pulse pada tiap putarannya, namun ini juga tergantung pada diameter pada poros. Klub utara dan juga selatan pada magnet akan berurutan pada tape dan akan dilakukan pendeteksian dengan menggunakan beberapa sensor.

Beberapa jenis pada alat ini juga sudah menggunakan bebera[a metode pengukuran bebas kontak tanpa harus menggunakan metode pengukuran pada regangan. Hal tersebut juga dapat memungkinkan proses pada pemasangan alat dapat berlangsung dengan cepat dan juga mudah, dan juga masa pemakaian pada alat ini dapat bertahan lama tanpa membutuhkan layanan serbis yang terlalu sering atau kunjungan para teknisi.
 


Sumber : Testing Indonesia