Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Blak-blakan! Bareskrim Sebut 6 Pengawal Rizieq Alami 18 Kali Luka Tembak


Blak-blakan! Bareskrim Sebut 6 Pengawal Rizieq Alami 18 Kali Luka Tembak

Suara.com - Bareskrim Polri mengklaim, total ada 18 luka tembak pada tubuh enam jenazah laskar khusus pengawal Rizieq Shihab yang tewas tertembak di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek.

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi mengklaim hal itu berdasar hasil autopsi yang dilakukan tim dokter forensik di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Meski begitu, Andi tak merinci secara detil berapa jumlah luka tembak pada masing-masing tubuh jenazah.


"Secara umum yang bisa saya sampaikan ke publik, luka tembak ada 18," kata Andi kepada wartawan, Jumat (81/12/2020). Andi berdalih tidak bisa merincikan secara detil luka tembak tersebut lantaran bagian dari materi penyidikan.

Di sisi lain, dia juga mengklaim berdasar hasil autopsi tidak ditemukan adanya tanda-tanda luka akibat tindak kekerasan pada tubuh jenazah.

"Tidak ada tanda-tanda kekerasan lain," katanya.



Penyidik Dittipidum Bareskrim Polri sebelumnya juga tengah memeriksa belasan saksi dan ahli dalam kasus tersebut. Total ada 15 saksi dan ahli yang diperiksa oleh penyidik hari ini.

Andi menyebut, mereka yang diperiksa meliputi saksi di sekitar lokasi kejadian, hingga ahli pidana dan balistik.

"Ada 15 saksi, pemeriksaan di tempat masing-masing," ungkap Andi.

Menurut Andi, pemeriksaan terhadap saksi dan ahli itu dilakukan untuk mendalami pihak-pihak lain yang berpotensi menjadi tersangka dalam kasus tersebut. Khususnya, menyangkut kasus penyerangan terhadap anggota Polda Metro Jaya yang tengah melakukan pengintaian terhadap rombongan Rizieq di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek.

"Untuk memastikan potential suspect lain dalam peristiwa penyerangan anggota Polri tersebut," katanya.

Rekonstruksi

Penyidik Dittipidum Bareskrim Polri, Polda Metro Jaya, dan Polres Karawang sebelumnya juga telah menggelar rekonstruksi kasus dugaan penyerangan terhadap anggota polisi hingga menewaskan enam laskar khusus pengawal Rizieq. Rekonstruksi di gelar di empat titik di sekitar Tol Jakarta-Cikampek.

Ada 58 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi pada Senin (14/12) dini hari. Rekonstruksi dimulai dari tahap awal mula penyerangan laskar khusus pengawal Rizieq hingga tindakan anggota polisi menembak mati enam laskar.

"Dalam proses rekonstruksi malam ini setidaknya ada 58 adegan rekonstruksi," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono di Tol Jakarta-Cikampek KM 51.

Argo merincikan, pada TKP I tepatnya di depan Hotel Novotel, Jalan Karawang Internasional, setidaknya ada sembilan adegan.



Sementara lokasi II yakni, selepas bundaran Jalan Karawang Internasional hingga Gerbang Tol Karawang Barat arah Cikampek ke Rest Area KM 50 ada empat adegan. Sedangkan di Rest Area KM 50 yang menjadi TKP ketiga penyidik melakukan adegan rekonstruksi sebanyak 31.

TKP terakhir yakni, Tol Jakarta-Cikampek selepas Rest Area KM 50 hingga KM 51 200, penyidik memperagakan 14 adegan.

"Jumlah saksi yang dihadirkan malam ini ada 28 orang. Saksi korban ada empat," sebut Argo.

Adapun barang bukti yang dibawa pada rekonstruksi, di antaranya dua unit mobil anggota, satu unit mobil tersangka. Kemudian, enam pasang pakaian tersangka, senjata tajam dan dua senjata api rakitan peluru 9 milimeter.

Selain itu, fakta baru yang terungkap dari hasil rekonstruksi yakni diketahui bahwa empat dari enam laskar khusus pengawal Rizieq ternyata tewas ditembak di dalam mobil. Mereka ditembak lantaran dituding melawan dan hendak merebut senjata milik anggota saat hendak dibawa ke Polda Metro Jaya.
sumber

*********

Ada yang masih ingat ceramah Rizieq Shihab yang mengatakan jangan takut dengan aparat yang bersenjata? Katanya cuma punya 6 peluru. Dan 6 peluru itu belum tentu kena semua. Andai kena, belum tentu bisa membuat mati. Mati urusan Allah. Nah, setelah 6 peluru habis, gantian hajar.

Khusnudzonnya, mungkin 6 pendukung Rizieq Shihab yang tewas ini belajar langsung dari ceramah junjungannya. 3 aparat, 3 senjata, 18 peluru. Kalau dipukul rata, tiap laskar LPI seharusnya dapat 3 peluru per orang agar adil jadi 18 peluru. Itu kalau benar tiap aparat dibekali 6 peluru per senjata. Mungkin menurut para laskar ini, andai mengikuti perhitungan Rizieq Shihab, 6 banding 3, masa iya kalah. Bisa jadi atas ijin Allah, senjatanya macet, ya seperti film Schinder's List itu. Bisa jadi pelurunya meleset. Bisa jadi tiba-tiba mereka kebal peluru. Dan ketika terjadi, mereka sudah di alam lain.

Ada hal lain yang sebenarnya membuat TS tergelitik untuk mengungkapkan sisi lain dari kejadian ini. Dari 6 laskar LPI itu, salah satunya adalah anggota Ormas Bang Japar. Dan kita ketahui bersama, bahwa Ketua Umum Ormas Bang Japar ini adalah Fahira Idris, anggota DPD DKI Jakarta, yang pada masa Ahok menjadi Gubernur, justru berlaku seperti Tim Sukses Anies Baswedan, dan tak henti-hentinya melakukan serangan terhadap Gubernur DKI Jakarta yang sah. Padahal dia anggota DPD DKI Jakarta, bukan anggota Ormas saat itu.

Nah, pada kejadian ini, Fahira Idris sama sekali tidak bersuara, kecuali sekali bersuara saat mengatakan bahwa salah satu yang mati ditembak polisi itu adalah anggota Bang Japar, anak buahnya, yang dia bilang baik. Baik dimata dia, beluk tentu baik dimata orang lain. Kemana dia sekarang? Takut terseretkah namanya? Apalagi ditengarai diantara 6 laskar yang mati ini menguasai 2 senjata api.

Bayangkan.
Anggota DPD, digaji rakyat, tapi menjadi pengurus Ormas yang selalu berdemo tiap kali Anies Baswedan disenggol. Dan anggota ormasnya sekarang menyerang aparat kepolisian.

Kemana Fahira Idris? Apa bentuk tanggungjawab dirinya atas skandal kasus ini? Lepas tangankah? Cuci tangankah?

Sejak awal TS mengatakan bahwa Lembaga DPD adalah lembaga paling sia-sia yang pernah dibentuk di negeri ini. Lembaga yang diciptakan oleh manusia keblinger yang dulu sangat menginginkan Republik ini menjadi negara serikat. Siapa lagi kalau bukan Amien Rais. Alangkah anehnya di sebuah negara kesatuan, yang tidak mengenal yang namanya Senator, ujug-ujug punya DPD, yang anggota-anggotanya ingin sekali disebut Senator? Dan kesia-siaan itu terbukti. Nyatanya DPD DKI Jakarta hampir tak punya fungsi. Sampai-sampai karena tak punya fungsi, anggotanya justru mengurusi Ormas yang terkenal intoleran? Dan sekarang? Malah melawan aparat resmi negara ini.

Kemana Fahira Idris?

Mudah-mudahan pihak kepolisian segera mengungkap alur kepemilikan senjata api yang digunakan oleh laskar LPI yang mati itu.

Kemana ya?
Diubah oleh i.am.legend. 19-12-2020 05:57
bonchez
yanchespenda
qlay ajja
qlay ajja dan 36 lainnya memberi reputasi
37
5.7K
100
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.