NinaahmadAvatar border
TS
Ninaahmad
Untukmu, Ibu


Ungkapan Cinta untuk Ibu




Assalamu’alaikum, agan sista, apa kabar semuanya? semoga senantiasa dalam lindungan-Nya. 


Tak terasa kita telah ada pada penghujung tahun 2020. Banyak hal yang telah kita lewati bersama dalam suka maupun duka.  Bulan Desember, adalah bulan penghujung tahun, di mana kita semua tahu, bahwa bulan ini adalah peringatan hari Ibu. Meskipun, secara pribadi, tidak ada bulan spesial untuk mencurahkan seluruh perhatian dan cinta pada Ibu.  Namun, setiap detik waktu yang berlalu sudah sepatutnya kita mencurahkan seluruh perhatian kita pada sosok perempuan yang telah rela menukar nyawanya demi kehidupan kita.
 



Ibuku, sosok perempuan dengan ketegaran yang luar biasa dan aku sangat bersyukur terlahir dari rahim perempuan yang  sekuat dan setegar batu karang. Ibu yang tak pernah menganggapku perempuan dewasa meski usiaku tak lagi kanak-kanak.  Ibu, yang tak pernah rela membiarkan aku terluka, Ibu yang tak pernah membiarkan setitik air mataku terjatuh. 
 

Aku tumbuh dalam dekapannya yang hangat.  Masa seragam merah putih aku lalui, tak pernah sehari pun terlewatkan tanpa Ibu mengiringi langkahku.  Sambil menggandeng tanganku, Ibu bercerita dan memberiku nasihat, hingga sampai pada gerbang sekolah. Setelah memastikan aku telah masuk pada lingkungan sekolah, barulah Ibu beranjak meninggalkanku dengan lambaian tangannya.
 

Hingga saat aku telah menamatkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas, tak ada pilihan lain, kecuali meninggalkan Ibu untuk menempuh pendidikan pada kampus impianku. Ibu tak pernah membiarkan aku untuk jauh darinya, tetapi diam-diam aku mendaftarkan diri pada kampus impian, yang pada akhirnya aku berhasil meleggang masuk kampus tersebut.
 

Masa yang kulalui memang sulit dan penuh perjuangan. Kampus impianku terbilang sangat jauh, menempuh perjalanan selama 7 jam dari kota kelahiranku. Saat pendaftaran tiba, terpaksa aku berbohong pada Ibu untuk sekedar berlibur ke rumah kerabat, tetapi tujuan utamaku adalah mendaftar diri pada kampus impian. 


Saat pengumuman kelulusan tiba, rasa bahagia sekaligus cemas ketika aku dinyatakan diterima di kampus impianku.  Aku cemas, bagaimana dengan Ibu yang tak pernah mengizinkan aku untuk jauh darinya. Dengan berat hati dan berlinang air mata akhirnya Ibu merestuiku untuk merantau demi menuntut ilmu.  Tiba hari yang dinantikan, mobil yang membawaku meninggalkan kampung halaman berlahan mulai bergerak. Ibu mengiringi kepergianku dengan lambaian tangan dan deraian air mata.


Namun, ternyata apa yang kubayangkan benar-benar terjadi,  Ibu tak pernah bisa jauh dariku. Hal yang paling berkesan selama aku menuntut ilmu di kota, dalam sepekan, Ibu pasti mengunjungiku hanya sekedar untuk melepaskan rasa rindu.
 



Ibu adalah orang paling hobi bercocok tanam.  Ibu bisa menghabiskan waktunya berjam-jam di kebun hanya sekedar untuk bercocoktanam.  Jika aku memiliki waktu sehari bersama Ibu, aku hanya ingin mengabiskan waktuku dengan menemani Ibu untuk bercocoktanam, meski hanya sekedar menghiburnya sembari bercanda tawa bersamanya dan sekedar melap tiap tetesan keringatnya.


Surat Cinta untukmu Ibu ...!

Bu, aku tahu banyak hal yang telah kau korbankan demi kebahagiaanku, yang sampai kapanpun aku takkan pernah mampu untuk menebusnya.  Setiap tetesan keringat yang terjatuh dari keningmu, aku tahu ada rasa lelah yang mendera ragamu, meski kata lelah itu tak pernah kau ucap. 


Bu, Terima kasih yang tak terhingga atas ketulusan dan ketegaranmu mengiringi langkahku dari aku kecil hingga dewasa.  Bu, terima kasih atas pengorbanan dan cintamu yang begitu tulus untukku. Bu, terima kasih atas dekapanmu yang begitu hangat, hingga aku tak pernh tau rasanya kedinginan.  Terima kasih atas pelukanmu, hingga aku tak pernah tahu rasanya takut. Bu, terima kasih atas segala limpahan materi, hingga aku tak pernah tahu rasanya kekurangan. Bu, terima kasih atas segala cintanya, hingga aku tak pernh tau arti dari kebencian.  Terima kasih atas segala dekapan kasih sayangnya, hingga aku tak pernah tau rasanya terbuang. Terima kasih, karena kau tak pernah lelah memohon pada Tuhan demi kebahagiaanku, terima kasih atas segalanya. 


Ribuan, bahkan jutaan kata yang terangkaipun takan pernah sanggup untuk menggambarkan bagaimana aku menyayangi dan mencintaimu, Bu.  Ketakutan paling besar dalam hidup adalah kehilangamu. Ibu, maafkan aku yang takkan pernah bisa sempurna untukmu. Tetaplah tersenyum untukku, karena senyummu adalah semangatku.  Sehat selalu perempuan hebatku, kamu adalah alasan dari semangatku. Tetaplah bersamaku hingga menutup mata, dan kelak kita dapat kembali berjumpa di surga-Nya. 


I love You, Mom. 



Sinjai, 18 Desember 2020
Penulis : ninaahmad
Sumber gambar : Dokpri

  

0
319
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sista
SistaKASKUS Official
3.9KThread7.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.