Menarik melihat perkembangan berita terkini, terutama tentang FPI saat ini. Banyak dari mereka yang cuap-cuap asal di media sosial sudah masuk jeruji besi.

Para oknum yang mengaku berilmu namun nadanya seakan tak beradab dan beretika kini satu persatu masuk kotak, negara mulai melakukan serangan struktur dan masif untuk memberikan efek kejut agar jangan main seenak udelnya sendiri dalam berbicara.

Disinilah politisi yang berpihak pada oposisi mulai sedikit demi sedikit bercuit sarkas, kalau secara terang-terangan itu namanya bunuh diri bisa saja ikut masuk kotak, bisa rugi kalau menjadi tahanan politik.



Ingat Ahmad Dhani, sebagai tapol kini karirnya meredup. Ketika melakukan tindakan dan penghasutan terhadap lawan politik maka UU ITE yang bekerja, begitu juga oknum-oknum FPI yang suaranya lantang seperti ingin perang langsung masuk kotak.

Merekapun bisa saja dibungkam dengan berbagai cara, bahkan melihat youtube dari Refly Harun ketika mempertanyakan keterangan Polisi yang berubah-ubah mengenai penembakan yang terjadi di jalan tol, menurut saya ini hal yang wajar point utamanya adalah membungkam gerakan ormas yang semakin lama semakin meresahkan.

Mau caranya bertentangan dengan HAM sekalipun, masyarakat sebenarnya tutup mata. Apalagi rakyat yang tahu kiprah FPI tidak membawa keuntungan pada dirinya, namun sebaliknya rakyat yang merasakan keuntungan dengan adanya FPI tentu tidak tinggal diam.



video channel Refly Harun

Mereka menuntut ketidak adilan, mereka menuntut darah saudaranya yang telah ditembak mati. Politik itu kejam bung, pion akan selalu dikorbankan agar raja tetap bertahan. Jadi kalau ada orang yang ikut-ikutan tapi tidak tahu apa yang dia lakukan cuma seneng ribut, rusuh, dan rame yo wes bingung mau bilang apa? Karena kalau tak ada kepentingan untuk apa ikut politik, apalagi hanya mengkultuskan sebuah nama.

Ingat tragedi politik dalam Islam ketika Hasan melawan Muawiyah? Berapa pasukan yang mengaku Islam di kedua belah pihak yang mati? Lantas beliau pun mati di racun, bahkan sang adik yaitu Husein pun tewas dalam tragedi Karbala. Itu semua karena apa?

"Kekuasaan"

Apakah itu tentang agama? Tidak itu semua tentang siapa yang ingin berkuasa, siapa yang ingin menjadi raja di sebuah wilayah.

Mau beragama atau tidak kalau menyangkut politik semua akan seperti pasukan yang kejam. Makan atau dimakan, lawan atau mati. Ada satu hal sebenarnya yang dilakukan Hasan yaitu perjanjian damai, rekonsiliasi, walau itu jalan keluar yang tak banyak disuka oleh pendukung setia.





Disini kita kembali lagi ke sejarah kita dimana banyak perjanjian damai yang dilakukan oleh bapak bangsa kita dahulu yang membuat Indonesia bisa merdeka total dengan jalur diplomasi, walau ada yang tak suka dan lebih senang dengan baku hantam namun setelah merdeka bagaimana negara melawan pemberontakan? Habiskan hingga tak bisa melawan.

Ini yang kita lihat saat ini, skenario yang saya sudah duga di tulisan-tulisan sebelumnya. Namun yang menarik ketika netizen bertanya dimanakah para pahlawan bangsa yang menembak orang FPI yang merupakan musuh negara?

Kenapa tidak disematkan tanda jasa, kenapa tidak dibuat patung untuk dikenang, setidaknya biarkan rakyat melihat para pahlawannya bila keinginan negara saat ini di dasari atas nama rakyat?



Sungguh sebuah permintaan yang membuat saya tersedak kopi, apa akan ada tanggapan dari pemimpin istana? Entahlah, mending duduk diam di rumah daripada bersuara. Toh kita hanya rakyat biasa tentu tak ada keuntungannya bila memihak si A, B atau C karena pada intinya siapa pemimpinnya sama saja.

"Korupsi tetap merajalela" see u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2020
referensi : klik, klik, klik, klik
Pic : google