Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

NovellaHikmiHasAvatar border
TS
NovellaHikmiHas
Berhenti Saja Dari Profesi Guru! Jika 3 Hal Ini yang Dicari!

Berpikir Dahulu Sebelum Memutuskan Menjadi Guru


Assalamu'alaykum warahmatullahi wa barakatuh

Hai, gansist kaskus lovers, jumpa kembali di thread saya.
Seiring berkembangnya zaman, dahulu profesi guru adalah profesi yang tidak begitu diminati, namun kini profesi itu menjadi incaran dan jujugkan banyak kalangan pada akhirnya.

Tidak sedikit para guru masa kini, pada beberapa tahun terakhir, bisa terjun menjadi guru meski tidak memiliki ijazah kependidikan. Padahal mereka kuliah tidak mempelajari seluk-beluk dan jiwa sebagai pendidik secara mendalam.

Meski memang, pada akhirnya para sarjana non kependidikan itu memiliki ijazah mengajar dengan kuliah lagi akta IV atau yang sejenisnya. Tetap saja mereka kuliah hanya sebagai formalitas agar memperoleh ijazah kependidikan.

Tetapi tidak sedikit pula, para sarjana non kependidikan yang tetap saja mengajar dengan caranya sendiri.

Ada seorang guru yang dahulunya kuliah memilih fakultas non kependidikan, bisa tekhnik, kimia, perkapalan, akuntansi, nuklir, sastra dan masih banyak lagi yang lainnya.

Artinya apa? Sebenarnya pada awalnya mereka tidak berniat sama sekali menjadi seorang guru, tetapi mengapa ujung-ujungnya ia kemudian terjun menjadi guru?

Kita tidak tahu pasti apa penyebabnya. Idealnya, kalau jurusan tekhnik, ya ... Harusnya ia masuk di perusahaan-perusahaan atau pabrik-pabrik, bukan di sekolah-sekolah.

Atau mungkin, karena dia tidak sanggup berkompetisi dengan lulusan-lulusan tekhnik yang lain, sehingga ia terpaksa harus melipir dan banting setir untuk melamar menjadi guru. Entahlah ...

Tetapi, perlu disadari wahai para guru, yang engkau hadapi di gedung-gedung sekolah itu manusia-manusia hidup yang memiliki hati. Bukan benda-benda mati yang mungkin bisa diprogram dan dikontrol sesuai kemauan para guru.

Dan yang terpenting wahai para guru, jangan engkau cari 3 hal berikut ini dari dinding-dinding yang bernama sekolah:

1. Kekayaan


Disini saya tidak katakan dan tidak melarang guru itu menjadi kaya. Tetapi ketahuilah, bahwa jika niat anda menjadi guru supaya kaya, maka berhati-hatilah! Perbaiki niat anda, jika anda ingin selamat dunia-akhirat.

Guru itu profesi yang sungguh mulia, jangan dikotori dengan niat-niat duniawi. Bukankah kita tahu, hadits berikut:
Quote:

Kita lihat hadits tersebut, betapa mulianya guru yang mentransfer ilmu manfaat, anda akan diganjar dengan ganjaran tidak akan terputus oleh-Nya.

Jika anda menjadi guru, kemudian anda niatkan untuk mendapatkan dunia yang hanya menyilaukan dan fana, sungguh kelak anda akan rugi besar. Di akhirat anda tidak mendapati catatan amal sebagai guru penyampai ilmu.

2. Ketenaran


Jika anda menjadi guru, kemudian anda berharap terkenal, tenar menjadi guru hebat, guru terpandang, guru bla ... bla ... bla ... ?
Ganti saja deh ... Jangan menjadi guru, ganti saja menjadi artis, selebgram atau yang semacamnya.

Tidakkah kita ingat dengan hadits berikut?
Quote:

Quote:

Dan dua penyakit tersebut dihukumi syirik kecil.
Allah maha pencemburu, berhati-hati dengan urusan hati, dan panglima dari jiwa itu adalah hati. Jangan sampai kelak di akhirat, manusia itu melongo karena timbangan amalnya ringan.

3. Kesuksesan Mereka


Jika anda selaku guru, menghadapi murid yang beragam, dan tidak sedikit yang jauh dari harapan dan kemauan anda, maka ingatlah! Bahwa mereka manusia hidup yang punya hati.

Stop berharap mereka akan berubah hanya dengan satu ucapan, seperti halnya mesin yang langsung mengikuti kehendak kita saat tombol kontrol itu kita tekan. Mereka manusia hidup, bukan mesin yang tidak punya hati dan akal.

Yang kedua, ketahuilah bahwa saat petani menanam padi di sawah, maka yang tumbuh di sawah itu bukan hanya padi, tetapi rumput pun juga menyertainya.

Begitu pula guru, ketika anda mengajar, maka tidak serta-merta seluruh murid yang anda ajar itu seperti padi, dan ada kalanya berperan sebagai rumput di sekitarnya. Maka tugas anda wahai para guru, mencabuti rumput-rumput seperti halnya para petani di sawah.

Yang ketiga adalah, janganlah sekalipun menganggap bahwa andalah yang memintarkan dan menyukseskan mereka. Ingatlah selalu! bahwa mereka pintar dan sukses itu karena karunia dari Allah.

Meski anda sudah sekuat tenaga dan berbagai cara dalam mengajar, toh tetap saja ada satu, dua atau beberapa murid yang sulit untuk memahami penjelasan anda, maka tugas anda sebagai guru, do'akan mereka dengan tulus dan ikhlas, bukankah yang maha memintarkan dan membolak-balikkan hati setiap insan itu hanyalah Dia?

Bukan justru ketika ada murid yang susah menghafal, sulit paham, malah dicaci maki akan kelemahan dan ketidak mampuannya.

Baiklah gansist, ini dulu thread saya kali ini, semoga bermanfaat dan tercerahkan. Aamin.

Ihdinashshirotol mustaqiim
Wassalamu'alaykum wa rahmatullah

Penulis: NovellaHikmiHas
Narasi : oppri, kitabhadits
Sumber gbr : google, dokpri, depositphotos

hayley.quinn
nibrasulhaq
tien212700
tien212700 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
847
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.