Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah pandemi Covid-19 hashtag #GagalkanOmnibusLaw menjadi yang paling #RamediTwitter2020 mengalahkan hashtag #COVID19. Hal tersebut disampaikan oleh Country Industry Head Twitter Indonesia Dwi Adriansah.
Menurutnya twitter menjadi media sosial yang digunakan netizen tahun 2020 untuk melihat dunia. Sekaligus untuk menjalin komunikasi dengan sesama karena kita dikondisikan untuk lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.
"Tahun ini juga menekankan peran penting Twitter sebagai tempat di mana masyarakat Indonesia berkumpul dan saling terhubung dengan berbagai komunitas yang relevan bagi mereka mulai dari gaming, pecinta drama Korea, film, hingga olahraga," ungkapnya dalam acara virtual #BestofTweets 2020 Award, Jumat, (11/12/2020), sebagaimana dikutip dari detikcom, Sabtu, (12/12/2020).

Adriansah mengatakan #GagalkanOmnibusLaw menjadi hashtag yang paling populer karena dampaknya yang begitu besar pada masyarakat. Gerakan ini dikenal sebagai gerakan sosial untuk membatalkan disahkannya Omnibus Law 


Omnibus Law yang disahkan pada 5 Oktober lalu membuat pandangan netizen terpecah menjadi dua. Di twitter muncul hashtag pro dan kontra, mereka saling adu nyaring.
Netizen ramai-ramai menyuarakan penolakan terhadap RUU yang dinilai kontroversial tersebut. Hashtag #tolakomnibuslaw, #MosiTidakPercaya, #GagalkanOmnibusLaw, #tolakruuciptakerja, sampai #DPRKhianatiRakyat mendominasi deretan trending topic di Twitter.
Sedangkan sebagian lainnya ada yang membela dengan mengungkapkan sisi positif dari Omnibus Law Cipta Kerja.
Selain hashtag #GagalkanOmnibusLaw pada tahun ini #COVID19 dan #dirumahaja masuk sebagai tagar yang banyak digunakan di twitter. Orang banyak berbagi tentang informasi kesehatan, mengajak untuk berdiam di rumah dulu dan membatasi mobilitas, sekaligus edukasi tentang #COVID19.
Hashtag #COVID19 (serta berbagai tagar terkait lainnya) sudah di-tweet sebanyak 400 juta kali secara global.  


sumur

https://www.cnbcindonesia.com/tech/2...i-twitter-2020