Sepertinya Habib Rizieq Shihab terus menghindar, pemanggilan dirinya dari kepolisian tidak pernah datang. Penjagaan di petamburan seakan mencekam, hingga surat pemanggilan kedua pun tertahan.

Susahnya memanggil sang habib akhirnya harus menanggung beban pada 6 orang yang tewas ditembak oleh Polisi, bahkan didapatkan bukti sejumlah senjata tajam seperti samurai dan clurit hingga dua senjata api yang menurut kepolisian di gunakan oleh para anggota simpatisan FPI.

Menariknya melihat kasus baku tembak yang dilakukan FPI dan Polisi memberikan banyak pertanyaan, apakah kasus ini pengalihan isu dari para menteri yang terlibat kasus korupsi.



Apakah ini benar adanya dan bukan rekayasa? Apalagi ketika FPI dan Polisi saling tuding bahwa yang pertama kali menyerang adalah pihak lawan. Ketika kebenaran yang sangat susah untuk dibuktikan karena cctv pun tidak ada, petunjuk korban yang mati di TKP seakan tidak transparan, karena memang tak ada sama sekali wartawan yang meliput, seperti police line, selongsong peluru, bercak darah dan sebagainya hampir tidak ada pemberitaan.

Wajar kalau akhirnya FPI dan Polisi saling memberikan statement yang berlawanan, disini karena bukti terbatas dan dari pihak polisi tidak ada yang terluka menjadi banyak perdebatan. Antara ada yang bermain drama atau memang fakta.

Namun kalau hal ini fakta dan FPI berani untuk melawan institusi negara maka sudah seharusnya sebagai alat negara memberikan ketegasan yang lebih. HRS harus ditangkap, karena ormas yang dibinanya telah membuat rencana makar.



Segera secepatnya Polisi dan TNI membawa pentolan FPI untuk diperiksa, jangan sampai ormas FPI ini menghembuskan perlawanan, bila itu terjadi akan sangat rawan pemberontakan bisa saja terjadi.

Apalagi sudah membawa senjata api, dapat menjadikan letupan-letupan yang serupa dengan DI TII. Apa pemerintah ingin seperti Suriah? Arab Springs pindah ke Indonesia?

Kalau sudah ada yang tewas dan terbukti membawa senjata api, harusnya moncong senjata TNI dan Polisi di DKI segera merapat ke Petamburan dan Mega Mendung. Kalau hanya dibiarkan, dan santuy ketika sudah ada yang tewas namun tidak ada pergerakan lanjutan apalagi sudah terbukti FPI membawa senjata tajam dan api maka orang awam akan berfikir apa ada yang lagi main drama?



Mending nonton ikatan cinta lebih seru, dibandingkan harus nonton sinetron berdarah-darah. Iya toh, see u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2020
referensi : klik
Pic : google