• Beranda
  • ...
  • Papua
  • [COC Reg. Papua] Papeda, Makanan Khas Papua yang Bisa Dinikmati Walau Bukan di Papua

evywahyuniAvatar border
TS
evywahyuni 
[COC Reg. Papua] Papeda, Makanan Khas Papua yang Bisa Dinikmati Walau Bukan di Papua
Papeda, Makanan yang Bisa Membantu Menurunkan Gula Darah Pada Penderita Diabetes



Hai ... hai emoticon-Hai

Ketemu lagi dengan threadane, nih. Pastinya dengan pembahasan yang berbeda dari thread ane lainnya, kali ini ane ikut berpartisipasi meramaikan COC Regional Papua dengan ikut mengulas kuliner khas Papua yang sampai terkenal di daerah ane dan juga jadi bahan makanan yang diminati masyarakat Kolaka.

Quote:

Lanjut, bahan baku dari papeda adalah pokok batang sagu yang telah diolah sedemikian rupa, disaring dalam sebuah bak penampungan, didiamkan selama beberapa jam lamanya lalu air rendaman dibuang. Setelah air rendaman habis, maka akan tampak bongkahan sagu putih yang siap untuk dikemas.

Quote:

Pengemasannya juga sederhana hanya memakai pelepah dan daun dari pohon sagu, dianyam saling silang sehingga sagu kadang berbentuk lonjong, menyesuaikan dari bentuk kemasannya. Kadang dari sebatang pohon sagu bisa menghasilkan 5 - 10 kemasan, tergantung dari besarnya pohon dan batang sagu tersebut.

Quote:

Pohon sagu juga banyak tumbuh di daerah ane, tetapi kemasan sagu di daerah ane bukan lagi menggunakan pelepah sagu, tetapi menggunakan karung beras plastik yang sudah digunting dan dijahit mini. Sehingga berat sekarung sagu itu bisa sampai 5kg. Di sini harga sekarung sagu sekitar Rp. 50.000,- sampai Rp. 80.000,- itu kalau pokok sagu kurang menghasilkan alias sagu lagi langka. Kalau mau paket ekonomis sekali makan itu bisa dapat sagu yang sudah dipotong dan dibungkus plastik dengan harga Rp. 5.000,- dan harga Rp. 10.000,- cukup ekonomis bukan?

Quote:

Untuk pengolaannya juga sangat mudah (karena ini makanan favorit ane jugaemoticon-Peace), terlebih dahulu sagu dicampur air (takaran airnya jangan banyak) biarkan kental supaya lebih mudah 'jadi'. Lalu masak air, kalau mau bikin sedikit takaran airnya cukup setengah timba air saja.

Setelah air mendidih, jangan lupa sagu yang terendam air diaduk kembali, lalu perlahan-lahan tuangkan air yang mendidih tadi ke dalam baskom sagu. Lalu diamkan sejenak untuk membiarkan sagunya berproses menjadi papeda. Setelah 'jadi', aduk-aduklah adonan sagu itu sampai semua sagu tercampur rata dan tidak meninggalkan bagian-bagian sagu yang tidak terolah.

Spoiler for Sagu yang sudah 'jadi':

Kebetulan kemarin ane sempat mengikuti chek up kesehatan di kantor dan kebetulan juga gula darah ane naik jika dibiarkan bisa menjadi penyakit diabetes gegara suka makanan manis. Nah, ide membuat tulisan ini menjadikan ane segera memeriksa kulkas dan ... ternyata stok sagu ane masih tersedia sebongkah tangan.

Jadilah sebongkah sagu itu ane jadikan 'papeda' seperti pada gambar di atas. Kalau di daerah Kolaka, papeda juga biasa dinamakan 'sinonggi' itu julukan papeda dari suku asli Kolaka, suku Tolaki. Berupa sagu yang sudah dicampur air mendidih, diaduk sampai akhirnya menggumpal dan 'jadi' seperti yang terlihat di gambar. Dimakan dengan mencampurkan kuah ikan kuning terlebih dahulu ke dalam piring lalu menjepit sagu menggunakan sumpit (songginamanya, menurut orang Kolaka) dipotong kecil-kecil supaya memudahkan masuk di mulut.

Quote:

Maaf, penampakan makanannya kurang menarik, karena kurang sayuran hijau. Soalnya kadar kolesterol dan asam urat lagi naik, jadi lauknya cukup pakai ikan masak dari kuah kuningnya itu.

Ini hanya sebuah eksekusi nyata dari sebuah bahan baku makanan asli Papua yang ternyata menjadi makanan utama di daerah lain, khususnya di daerah Sulawesi Tenggara. Kalau di daerah Sulawesi Selatan, nama olahan sagu disana dinamakan
'kapurung'
, olahan papeda setelah dipotong kecil-kecil disatukan dalam sebuah baskom lalu dicampur dengan sayuran beraneka macam yang sudah direbus, lalu dicampurkan dengan lauk, berupa udang, ikan teri goreng yang sudah ditumbuk kasar, kacang tanah yang sudah disangrai (tumbuk kasar juga). Makanan kapurungini bahkan menjadi menu di sebagian rumah makan di Makassar khususnya daerah Palopo/Luwu.

Quote:

Olahan sagu ini juga bisa dijadikan camilan teman minum teh di sore hari, bisa juga dibuat 'cendol manis' dengan mencampurkan air gula, susu putih/santan ke dalam gelas yang berisi potongan-potongan sagu sisa dari papeda yang tidak dimakan. Dibikin jadi 'ongol-ongol' juga bisa, sagu dicairkan cukup kental lalu dimasukkan ke dalam kuali yng berisikan air gula merah. Lalu diaduk-aduk sampai mengental, setelah 'jadi' diambil sesendok dan dicampurkan dengan parutan kelapa muda. Makanan ini biasa dibikin jika stok sagu sudah lama tersimpan dan dikhawatirkan tidak akan 'jadi' jika ingin dibuat jadi papeda.

Quote:

Papua dengan segala ciri khasnya mampu membuat kita ikut beradaptasi dengan olahan makanannya, kebetulan waktu kuliah di Makassar, salah satu teman ane berasal dari Sorong, Papua. Kami biasa membuat acara papeda di rumah ane bersama teman-teman seperkuliahan lainnya yang ternyata juga menyukai makanan olahan berbahan sagu ini.

Jadi, ketika hendak menulis mengikuti COC Regional Papua yang terlintas dalam benak ane adalah makanan papeda ini. Cukup menarik untuk diulas dan sudah membuat perut ane kenyang setelah memakannya. Semoga dengan rajin mengkonsumsi sagu, maka gula darah ane akan stabil dan normal kembali, aamiin.

Ada fakta yang harus kita ketahui tentang manfaat mengkonsumsi sagu ini AganSis, ternyata sagu juga bisa mengobati kanker usus besar! Wah, kalau bisa dengan makanan yang menyehatkan, kenapa tidak kita coba? Begini ulasannya:

Quote:

Terima kasih untuk Agan dan Sista yang telah berkenan membaca threadsederhana ini, sampai berjumpa di ulasan thread ane lainnya. Wassalam.




Papa.T.Bob
bedypop
tien212700
tien212700 dan 61 lainnya memberi reputasi
62
6.5K
236
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Papua
PapuaKASKUS Official
3.3KThread208Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.