TS
cat.a.lo.gue
Mudah Tumbuh dan Dirawat, Mari Menanam Pisang di Kebun
Menikmati kicauan burung di pagi gari, ditemani secangkir teh hangat dan sepiring pisang goreng, sungguh, nikmat Tuhan mana lagi yang kita dustakan? Apalagi kalau pisangnya hasil memetik dari kebun sendiri. Mengutip slogan khas Demian Aditya: Sempurna...
Jika kita memiliki kebun kosong, tak harus luas juga tak mengapa, maka menanam pisang bisa dijadikan pilihan. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini, di mana semua hal yang sifatnya keramaian massa tidak dianjurkan, menyibukkan diri menanam pisang di kebun sendiri bisa jadi pilihan pengisi waktu.
Saat aku masih tinggal di desa bersama kakek dan nenek, di kebun kami cukup banyak pohon pisang. Yang terkadang aku sendiri heran, tak pernah aku melihat kapan ia ditanam, tak pernah melihat kakek merawat pohonnya, tahu-tahu sudah di piring dalam bentuk pisang goreng.
Saat aku bertanya pada kakek kapan ia menanamnya, ia menjawab bahwa pisang itu tumbuh dengan sendirinya. Meski bukan ahli tanaman, berbekal pengalaman di masa lampau, aku percaya bahwa pohon pisang adalah jenis pohon yang mudah tumbuh dan tidak perlu perawatan yang rumit.
Pisang sendiri cukup unik, karena ia hanya bisa berbuah sekali saja. Tidak seperti buah-buah yang lain yang bisa berbuah berkali-kali. Jika ia sudah berbuah, maka ia akan mati dengan sendirinya. Dan akan tergantikan oleh tunas yang baru yang tumbuh dari bonggolnya (akar).
Pohon pisang adalah tanaman asli Asia Tenggara. Termasuk Indonesia. Dan jenisnya sendiri beragam. Ada pisang ambon, pisang kepok, pisang tanduk, pisang raja, pisang batu, pisang susu, pisang mas, dll.
Pisang dapat tumbuh di ketinggian antara 0 - 1.000 m dpl. Tapi jenis pisang tertentu juga dapat tumbuh di atas lebih dari 2.000 m dpl. Ia dapat tumbuh dengan baik terutama untuk wilayah yang memiliki musim kemarau 0 - 4,5 bulan. Dengan suhu ideal 21 - 29,5 derajat celcius dan curah hujan 650 - 5.000 mm per tahun.
Sebenarnya, jika dahulu kakekku merawat dengan baik, tentu kualitas pisangnya akan lebih baik. Tidak sekedar bisa dikonsumsi keluarga. Bahkan mungkin bisa dijual ke pasar. Tapi karena kakek lebih fokus bercocok tanam di sawah, maka kebun yang ditanami pisang tak pernah dirawat dengan khusus. Itu saja dapat tumbuh dengan baik.
Pisang dapat tumbuh di kebun kakek tak mengherankan, karena pisang memang dapat tumbuh di tanah apapun. Namun idealnya, tanah untuk bertumbuh kembang pisang adalah tanah yang mengandung tanah liat (lempung) dan diolah dengan baik, dan sedikit mengandung kerikil serta air. Jika dirasa masih kurang subur, bisa dilakukan pemupukan yakni pupuk TSP (100 gram/pohon/tahun), pupuk ZA (200 gram/pohon/tahun) atau pupuk KCI (150 gram/pohon/tahun).
Jika kita ingin menanam pisang, bisa memperoleh bibitnya dengan cara vegetatif yakni bisa dari bonggol (akar) yang dibelah, bisa juga dari anakannya (tunas). Kalau mau simple sih bisa beli bibitnya. Banyak yang menjualnya kok
Seperti yang kubilang, pohon ini kadang mirip pohon liar. Jika kita tak rawat dengan serius pun akan tetap tumbuh, meski akan lebih maksimal jika kita merawatnya dengan baik. Paling jangan lupa memotong sisa jantung pisang saat buah-buah terakhir sudah keluar kecil-kecil dan lambat pertumbuhannya. Hal ini bisa untuk meningkatkan produksi buah 2 - 5%.
Di musim kemarau, 80 hari setelah keluarnya jantung, atau 120 hari di musim penghujan, pisang sudah bisa dipanen. Siap digoreng untuk menemani selama work from home.
Spoiler for Penampakan kebun. Maaf BW Killer:
Diubah oleh cat.a.lo.gue 16-09-2020 03:29
tien212700 memberi reputasi
1
613
1
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Tanaman
3.9KThread•2.4KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru