silents.Avatar border
TS
silents.
Azan Hayya Alal Jihad, Asal-usulnya Ternyata Diciptakan Teroris Arab Saudi
Suara.com - Publik tengah dihebohkan oleh video azan yang di dalamnya menyerukan ajakan untuk berjihad atau hayya alal jihad.

Dalam azan jihad tersebut, lafal berbunyi Hayya Alash Sholah diganti dengan Hayya Alal Jihaad.

Usut punya usut, kalimat Hayya Alal Jihad itu kali pertama dicetuskan oleh oposan garis keras pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

Salah satu tokoh yang ikut memopulerkan kalimat "Hayya Alal Jihad" tersebut tidak lain adalah Salman Al-audah. Salman sendiri di Arab Saudi menjadi terdakwa terorisme.

Adapun kalimat "Hayya Alal Jihad" itu dipakai Salman Al-audan untuk melawan rezim pemerintah Arab Saudi.

Seperti dikutip dari Hops.id -- Jaringan Suara.com, Doktor UIN Syarif Hidayatullah, M. Ishom El Saha dalam artikel yang dimuat di Alif.id menyebutkan Salman Al-Audan lahir di Al Bashr, dekat kota Buraiha, Al Qassim, Arab Saudi pada 1955.

Salman Al-Audah dikenal sebagai ulama sejak mengawali karir sebagai Imam Besar Masjid Al Bashra.

Di masjid tersebut, dia menyampaikan ceramah agama seputar hadis yang ada dalam kitab Bulughul Maram. Salman Al-Audah mengulas hadis pada kitab tersebut dengan pendekatan madzhab Hambali.

Jiwa oposan Salman Al-Audah sendiri mulai terlihat saat dirinya mengkritik keras kebijakan Arab Saudi yang mendukung Amerika Serikat dalam Perang Teluk melawan Irak yang ingin menganeksasi Kuwait.

Dia menentang langkah pemerintah Arab Saudi dan mempertanyakan fatwa Bin Baz yang mendukung upaya penyerangan terhadap Irak tersebut.

Protes itu ternyata berbuntut panjang. Lantaran melawan kebijakan kerajaan, Salman Al-Audah ditangkap dan ditahan tanpa proses pengadilan.

Lebih lanjut, M Isho juga mengatakan, sikap oposisinya tercermin pula dalam buku berjudul Hayya Alal Jihad.

Salman Al-Audah mengaku, dirinya butuh waktu 20 tahun untuk menuliskan pikirannya dalam buku tersebut.

Dalam bukunya itu, Salman Al-Audah mengkritik pandangan ulama Sunni yang menyebut jihad fisik sudah berakhir dan menyisakan jihad akbar yakni melawan hawa nafsu.

Salman Al-Audah tidak setuju dengan pendapat para Ulama Sunni lantaran dia yakin jihad fiik akan tetap ada sampai hari kiamat tiba. Ujungnya, Salman Al-Audah dilabeli wahabi sampai diseret ke penjara.

Selang beberapa tahun, sikap keras Salman Al-Audah yang beroposisi dengan Arab Saudi akhirnya melemah.

M. Ishom menuliskan, Salman Al-Audah mulai tunduk pada awal 2000-an. Oleh sebab itu, dia lalu ditawari posisi di Komisi Ifta' dan Mahkamah Syariah.

Akan tetapi, jabatan tersebut tidak berlangsung lama lantaran dia kembali menjadi oposisi kerajaan Arab Saudi.

Kabar terakhir, 2018 lalu Salman Al-Audah didakwa pengadilan dengan 37 dakwaan terkait terorisme.

Baca Juga: Jusuf Kalla: Azan Hayya Alal Jihad Itu Keliru, Harus Diluruskan

Setahun sebelumnya, Salman ditahan aparat lantaran dituduh mendukung Qatar dan dituding melakukan spionase.

https://www.suara.com/news/2020/12/0...ris-arab-saudi



Jelas ya, itu slogan teroris. Pemerintah klo masih nggak tegas, konsekuensinya bisa sangat buruk.
ust.kardus
HadesManes
toni00296
toni00296 dan 22 lainnya memberi reputasi
21
3.2K
45
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.