Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

josh.ganteng.Avatar border
TS
josh.ganteng.
Kekecewaan Jokowi Berujung Reshuffle Kabinet
Kekecewaan Jokowi Berujung Reshuffle Kabinet


Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaparkan kasus aktif dan kesembuhan Corona di Indonesia memburuk. Ia turut menyoroti lonjakan kasus Corona di DKI dan Jawa Tengah. Apakah ini sebagai pertanda akan adanya reshuffle kabinet?

Pakar Politik Median Rico Marbun menilai penyebaran virus Corona sulit dihindari. Hal itu dikarenakan belum adanya vaksin.

"Semua kegiatan akan masyarakat yang terbuka pasti berpeluang mendatangkan kasus infeksi baru," ujar Rico kepada detikcom, Senin (30/11/2020).

"Di saat yang sama kalau aktivitas terhenti. Situasi ekonomi yang sudah tidak baik, akan semakin memburuk," sebutnya.

Namun, selain karena semakin buruknya situasi Corona di Indonesia, faktor terjeratnya Menteri Kelautan dan Perikanan RI Edhy Prabowo dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK juga menjadi pertanda bahwa reshuffle kabinet perlu dilakukan.

"Tapi kita tahu pasca penangkapan pak Edhy, jelas ada peluang reshuffle. Hanya saja kalau reshuffle hanya untuk mengganti Edhy mungkin situasi agak kurang baik untuk Gerindra," kata Rico.

Menurut Rico, Jokowi juga mempertimbangkan peningkatan kasus Corona sehingga situasi bila reshuffle dilakukan akan lebih kondusif.

"Jadi kalau angle reshuffle yang diambil juga terkait penanganan Covid. Tentu akan lebih baik untuk situasi kondusif koalisi," katanya.

Sebelumnya, Jokowi memaparkan data terbaru terkait angka kasus Corona di RI. Dia menyebut kasus aktif Corona di RI meningkat menjadi 13,41 persen.

Awalnya Jokowi menyebut dua Provinsi, yakni DKI Jakarta dan Jawa Tengah, yang mengalami kenaikan drastis kasus positif dalam 2-3 hari belakangan. Jokowi lantas mewanti-wanti kenapa dua daerah itu bisa sangat drastis kenaikan kasusnya.

"Agar dilihat betul-betul kenapa peningkatannya begitu sangat drastis, hati-hati," ujar Jokowi dalam Ratas Laporan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, di YouTube Setpres, Senin (30/11/2020).

Berdasarkan data terbaru per 29 November, Jokowi memaparkan kasus aktif meningkat menjadi 13,41 persen. Sedangkan minggu lalu angka kasus aktifnya berada di angka 12,78 persen.

"Meskipun ini lebih baik dari angka rata-rata dunia, tapi hati-hati ini lebih tinggi dari rata-rata minggu yang lalu. Minggu yang lalu masih 12,78, sekarang 13,41," kata Jokowi.


Begitu juga tingkat kesembuhan pasien Corona yang mengalami penurunan. Pada minggu lalu, angka kesembuhan mencapai 84,03 persen. Tapi data terbaru turun menjadi 83,44 persen.

"Tingkat kesembuhan juga sama minggu yang lalu 84,03 sekarang menjadi 83,44 persen, ini semuanya memburuk semuanya. Karena adanya tadi kasus yang memang meningkat lebih banyak di minggu-minggu kemarin," ujar dia.


SUMBER





LUHUT KENA RESHUFFLE JUGA KAGAK NEH ??? emoticon-Hammer2 emoticon-Hammer2 emoticon-Hammer2
R310s
tien212700
tien212700 dan R310s memberi reputasi
2
1.7K
31
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.