BPLN.godAvatar border
TS
BPLN.god
Ahli China Klaim Covid-19 Dari India-Bangladesh, Bukan Wuhan


Jakarta, CNBC Indonesia - Ilmuwan China mengklaim bahwa virus corona mungkin berasal dari India atau Bangladesh. Klaim tersebut dilontarkan pada ketika dunia menyalahkan Negeri Tirai Bambu itu sebagai epicenter pertama Covid-19 di kota Wuhan.

Melansir The Sun, Sabtu (28/11/2020), sebuah makalah oleh para peneliti di Institut Shanghai untuk Ilmu Biologi menunjukkan virus itu ada di anak benua India sebelum wabah Wuhan pada Desember tahun lalu.

Penelitian yang berjudul 'Transmisi Kriptik Awal dan Evolusi SARS-CoV-2 dalam Hosti Manusia', menantang persepsi umum di antara para ilmuwan bahwa virus tersebut berasal dari pasar hewan di Wuhan, China.

Penelitian yang dipimpin oleh Dr Shen Libing, mengklaim pendekatan tradisional untuk melacak asal-usul strain virus corona baru tidak berhasil karena menggunakan virus kelelawar yang ditemukan di Yunnan, barat daya China, beberapa tahun lalu. Virus kelelawar Yunnan itu sering digunakan dalam penelitian virus corona karena dipercayai menyebabkan pandemi SARS di awal tahun 2000-an.
Sebaliknya, mereka menggunakan metode baru yang melibatkan penghitungan jumlah mutasi pada setiap jenis virus. Dalam penelitian itu mereka mengklaim bahwa strain dengan mutasi paling banyak telah ada untuk waktu yang lebih lama, dan yang mutasi lebih sedikit lebih dekat dengan nenek moyang asli Covid-19.
Dari hasil riset itu ditemukan bahwa daerah wabah pertama harus memiliki keragaman genetik terbesar, dimana laporan itu menyinggung India dan Bangladesh sebagai awal penyebaran virus itu.

"Baik informasi geografis strain yang paling sedikit bermutasi dan keanekaragaman strain menunjukkan bahwa anak benua India mungkin menjadi tempat di mana penularan SARS-CoV-2 manusia-ke-manusia yang paling awal terjadi, yaitu tiga atau empat bulan sebelum Wuhan," tulis laporan penelitian itu.

Sementara itu beberapa ilmuwan menentang hasil penelitian ini. Mukesh Thakur, seorang ahli virologi yang bekerja dengan pemerintah India, mengatakan kepada South China Morning Post bahwa kesimpulannya adalah "salah tafsir".
Marc Suchard, profesor di bidang genetika manusia dan biostatistik di UCLA, juga mengutarakanhal serupa dengan mengatakan bahwa "kumpulan sembarang" strain virus yang digunakan "tidak mungkin menghasilkan nenek moyang".
Dia mengakui metode "sangat menjanjikan" tetapi mengatakan metode itu "datang dengan ketidakpastian yang cukup besar".

Dr Shen mengatakan dirinya menyambut baik pemeriksaan makalahnya, menambahkan: "Hanya dengan melakukan itu barulah dapat disangkal atau diterima dengan benar."
Saat ini China sedang berusaha menangkal tuduhan bahwa negara itu merupakan asal muasal virus Covid-19 yang menyebabkan kelumpuhan dunia. Tuduhan itu datang dari negara-negara besar seperti Amerika Serikat (AS) dan Australia. Bahkan Presiden AS Donald Trump sempat menyebut virus tersebut dengan "Virus China". 


https://www.cnbcindonesia.com/tech/2...-bukan-wuhan/1


nampak jelas dalang provokator itu komunis cina.
komunis cina ingin kuasai dunia tapi itu hanyalah mimpi basah
asia sudah di obrak abrik lewat hutang dan virus.
sekarang amerika dan dunia yang diobrak abrik
keleng paok itu diadu domba oleh komunis paok cina

semoga saja komunis laknat biadab segara punah

persetan sama bajingan anak asia radikal pemuja komunis di bpln 


0
361
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
78.9KThread10.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.