dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Imbas Kerumunan Rizieq Shihab, RS Covid-19 di Kabupaten Bogor Hampir Penuh

KOMPAS.com - Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan mengatakan, tingkat okupansi tempat tidur unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit rujukan Covid-19 sudah hampir penuh.
Ia menyebut, peningkatan kapasitas tempat tidur isolasi ini terangkum dari 29 rumah sakit rujukan Covid-19 di seluruh Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Tren okupansi tinggi, ada sejumlah RS yang sudah mencapai 100 persen dan ada juga yang 75 persen," ucap Iwan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/11/2020).

Iwan menggarisbawahi bahwa keterisian tempat tidur saat ini artinya sudah melewati batas aman Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni 60 persen.
Menurutnya, okupansi rumah sakit rujukan mulai meningkat karena efek libur panjang, ditambah adanya kerumunan massa menyambut Rizieq Shihab di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Hal itu pula yang menyebabkan angka kasus harian positif Covid-19 naik selama diterapkannya kembali PSBB pra-AKB yang keenam.
"Kan toleransi itu 60 persen (WHO) yang normalnya tapi Bogor kan tinggi. Ini sudah masuk PSBB ke 6, kita lihat dari tren tingkat terkonfirmasi (Covid-19) saja naik. Ditambah kejadian kerumunan (Rizieq Shihab di Puncak Bogor) beberapa waktu lalu itu, ini berkorelasi," ungkap dia.

Keterisian rumah sakit ini, kata Iwan, kian mengkhawatirkan karena Kabupaten Bogor masih memberlakukan PSBB pra adaptasi kebiasaan baru (pra-AKB) selama 28 hari kedepan.
Bila tren penyebaran kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor tak berkurang, maka suatu hari rumah sakit akan penuh oleh pasien Covid-19 dan bisa saja tidak dapat tertampung.
Oleh sebab itu, Politisi Gerindra ini meminta masyarakat juga semestinya taat protokol kesehatan dan selalu waspada saat sedang beraktivitas di luar rumah.
"Ruang khusus isolasi Covid-19 paling tinggi (penuh) di RS Cibinong, Ciawi dan yang di Kemang bantuan Kemendagri itu juga hampir penuh. Ini kemudian karena tren kasus harian positif naik. Nah dari situ juga makanya PSBB diperpanjang dengan pasal-pasal yang ketat," ujar dia.
 
 
Kendati begitu, Iwan mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sudah berupaya mengatasi keterisian itu dengan menambah jumlah ruang isolasi untuk pasien Covid-19 yang bergejala rendah serta orang tanpa gejala (OTG).
Ia mengaku, Pemkab Bogor telah menjalin kerja sama dengan Yayasan Artha Graha Peduli untuk pemanfaatan Pusdiklat AGP-SGA sebagai tempat isolasi darurat pasien Covid-19 di Desa Cibogo, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pusat isolasi Covid-19 di Cibogo ini dibagi tiga bagian gedung dengan kapasitas total 66 tempat tidur pasien dan 21 tempat tidur untuk tenaga kesehatan, dilengkapi fasilitas MCK, tempat olahraga dan tenda dapur umum.
"Nggak ada rujukan ke daerah lain, kita masih mampu karena sudah kerja sama dengan Graha Perduli yang di Megamendung itu, mungkin 60 persen lebih kapasitas di sana ini masih bisa menampung," ujar dia.
Berdasarkan data yang diterima Kompas.com per Sabtu (28/11/2020), dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor bahwa keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 rata-rata sudah melebihi 80 persen.
Rinciannya, jumlah tempat tidur isolasi pasien Covid-19 sebanyak 812 unit, dengan keterisian 662 unit atau 81,5 persen dari total 29 rumah sakit rujukan Covid-19.
Sementara ada 8 rumah sakit yang bed occupancy ratenya sudah terisi penuh atau mencapai 100 persen seperti, Rumah Sakit (RS) Sentra Medika Cibinong, RSUD Cileungsi, Bina Husada, Thamrin, Dompet Dhuafa, KBP, Permata jonggol dan RS Annisa.
Kepala Dinkes Kabupaten Bogor Mike Kaltarina mengungkapkan bahwa keterisian tempat tidur isolasi Covid-19 sifatnya selalu fluktuatif.
Saat ini, lanjut dia, rumah sakit rujukan Covid-19 memang masih dapat menampung pasien, namun itu pun kapasitasnya semakin tipis.
Sebab, menurut dia, bertambahnya orang tanpa gejala, pasien sedang hingga berat jelas menambah beban tersendiri bagi rumah sakit.
 
Arus keluar-masuk antara pasien lama dan baru terus terjadi sehingga ada saja rumah sakit yang masih dapat menampung pasien, namun itupun kapasitasnya semakin tipis.
"Kan itu selalu berfluktuasi, jadi angka yang hari ini di atas rata-rata ideal (60 persen). Tapi karena update terus dan sekarang sudah di atas 80 persen. Jadi statement pak Wabup (Iwan) ya bener sudah di atas rata-rata ideal (WHO)," ucap Mike membenar kepada Kompas.com saat dikonfirmasi mengenai pernyataan Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan.
Dengan demikian, ia meyakini bahwa meningkatnya angka keterisian tempat tidur isolasi tidak lain juga karena kesadaran masyarakat untuk melakukan tes Covid-19.
Hal ini disebabkan karena masyarakat sudah mengetahui risiko virus Covid-19 jika tidak menjalani  rapid tes dan swab tes.
Karena itu, kesadaran masyarakat ini telah membantu Pemkab Bogor untuk melakukan pencegahan penyebaran virus Covid-19.
"Jadi pada sadar nih, ooh aku harus cek Covid-19 nih dan ternyata aku positif nih, sudah mengerti semua mesti bagaimana, dari situ berarti sosialisasi kita memang sudah berjalan," jelas dia.

https://regional.kompas.com/read/202...penuh?page=all
nomorelies
toni00296
extreme78
extreme78 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
2.4K
55
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.