PANGDAM JAYA GARANG KE FPI, SIAPA YANG PRO DAN SIAPA YANG KONTRA?
TS
djoko.widhodho
PANGDAM JAYA GARANG KE FPI, SIAPA YANG PRO DAN SIAPA YANG KONTRA?
SELAMAT DATANG KE THRID DJOKO.WIDHODHO
KARTIKA EKA PAKSI
BURUNG PERKASA TANPA TANDING MENJUNJUNG CITA-CITA TINGGI
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman telah memerintahkan jajarannya untuk melakukan penurunan baliho, spanduk, dan lain-lain yang berhubungan dengan Front Pembela Islam (FPI). Nah tentunya ada sikap PRO dan KONTRA terhadap keputusan sang panglima. Mari kita lihat, siapa saja yang PRO dan KONTRA terhadap sikap Pangdam Jaya GALAK kepada FPI ini.
Mari kita bahas yang PRO dulu ya gan:
SIAPA SAJA YANG PRO TERHADAP SIKAP PANGDAM GALAK KE FPI?
Purnawirawan jenderal bintang tiga yang saat ini menjabat Sekjen Partai Golkar itu mengapresiasi langkah Pangdam Jaya.
Menurutnya, sikap tegas mencopot baliho Habib Rizieq adalah tindakan tepat dalam rangka menciptakan ketertiban umum.
“Menurunkan atribut yang tidak memiliki izin di tempat umum memang harus dilakukan demi ketertiban. TNI memang perlu turun tangan,” ujar Lodewijk Paulus di Jakarta, Sabtu (21/11).
Melalui akun twitternya @ruhutsitompul, dirinya memberikan komentar bahwa langkah berani Dudung sangat diapresiasi.
“Pangdam Jaya May Jend TNI AD Kang Dudung Abdurachman Nuhun Pisan,” tulis Ruhut lewat postingannya Jumat, 19 November 2020 malam.
Bagi Ruhut, langkah Dudung yang memerintahkan prajuritnya untuk menurunkan baliho Habib Rizieq di Petamburan sangat tepat. “Anda layak dapat Bintang. MERDEKA,” tulisnya.
"Kita dukung penuh keputusan Pangdam Jaya," kata Giringdi kantor DPD PSI Surabaya di Jalan Raya Bubutan pada Jumat, 20 November 2020.
PLT Ketua Umum Partai Solidaritas itu mengatakan, saat ini Indonesia dan dunia masih dalam situasi pandemi Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19. Berbulan-bulan warga menahan diri tidak keluar rumah dan bahkan ada yang tidak bisa melakukan kegiatan usaha demi hanya untuk turut serta menjaga ketertiban dan angka kasus COVID-19 bisa ditekan.
"Oleh karena itu kita dukung penuh keputusan Pangdam Jaya. Siapa pun yang mengganggu ketertiban dan juga keamanan, apalagi selama pandemi COVID-19 ini," ujar Giring.
Nah, sekarang saatnya bahas, siapa saja yang KONTRA.
SIAPA SAJA YANG KONTRA TERHADAP SIKAP PANGDAM GALAK KE FPI?
Pengamat politik Rocky Gerung menyesalkan terkait sikap Habib Rizieq Shihab maupun Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman. Kedua sosok ini dinilainya sama-sama emosional.
"Itu yang saya sesalkan, Pangdam Jaya terbawa emosi tuh. Habib Rizieq juga sering emosional asal ngomong aja. Mungkin karena watak pergaulan kultur Petamburan Tanah Abang begitu tata bahasanya," kata Rocky Gerung dalam tayangan video pada akun YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu 21 November 2020.
Namun filsuf ini menyindir Pangdam Jaya dengan menyebutnya berasal dari lingkungan serupa.
"Tapi Pangdam Jaya juga mungkin punya lingkungan yang sama. Ingin mengucapkan kalimat yang tegas dan membuat publik tercengang," katanya.
Kritik terhadap aksi penurunan paksa baliho Rizieq Shihab oleh TNI pun datang dari Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Fadli Zon. Menurut dia, perintah tersebut di luar wewenang dan tugas TNI.
"Sebaiknya jangan semakin jauh terseret politik, kecuali mau hidupkan lagi 'dwifungsi ABRI', imbangi 'dwifungsi polisi'," kata Fadli.
Dia juga menambahkan, indikasi terseretnya TNI dalam politik juga bisa dilihat dari pernyataan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto beberapa waktu lalu. "Termasuk pernyataan-pernyataan Panglima TNI belakangan ini, tak jelas maksudnya," kata Fadli Zon.
Gimana dengan agan-agan dan sista-sista disini? PRO atau KONTRA, isi polling dibawah dan sertakan alasannya ya di komentar. Djoko TUNGGU.
YANG TERPENTING, JANGAN LUPA CENDOLNYA, DJOKO HAUSS
BONUS HANYA UNTUK YANG SUDAH KASIH CENDOL DAN BINTANG LIMA:
Spoiler for BERANI LIHAT?:
Spoiler for KAK EMA...:
Spoiler for DIA SETRES KAK EMA:
Quote:
Pantauan detikcom, Senin (23/11/2020) sekitar pukul 12.45 WIB, sejumlah karangan bunga dari warga terpampang di depan Polda Metro Jaya.
Karangan bunga tersebut berisi ucapan selamat dan harapan warga terhadap kepemimpinan Irjen Fadil Imran sebagai Kapolda Metro Jaya.
Dari sekian banyak karangan bunga, salah satunya 'Kak Ema'. Pesan di isi karangan tersebut memuat tulisan 'Kapolda Metro Jaya Yang Ganteng & Tegas, Jangan Lupa Dong Kasus Cabul Si Pentolan Di Lanjutkan: Kak Ema'.