Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

alcatraz420Avatar border
TS
alcatraz420
Ingin Curhat mengenai Social Anxiety saya.
Halo agan-agan semua. Ane disini ingin curhat mengenai Penyakit Kecemasan Sosial atau yang biasanya disebut social anxiety. Oke, Ane mulai ya. Jadi Ane sudah mengidap penyakit ini sejak kelas 9 SMP. Sejak kecil ane adalah seorang yang segalanya banyak diurus oleh orang tua. Sehingga ane jarang main keluar, berbaur dengan teman lain dan walaupun main itupun hanya di wilayah sekolah saja. Karena jarangnya ane berinteraksi tentu sosial skill ane payah dan saya sulit berkomunikasi dengan orang lain.

Ketika ane sudah menduduki jenjang SMP, ane terlalu cuek dalam bersosialisasi dengan orang lain. Sehingga orang lain kadang menganggap ane sebagai seorang yang brengsek. Hal ini terjadi karena ane terlalu polos dan cuek dengan sering banyak nongol dan koar-koar di grup. Tentunya tidak lama kemudian ane menyadari kesalahan ane dimana dan ketika sudah menduduki bangku SMA, ane kembali menjadi seorang pribadi yang lebih diam. Namun kondisi SMA tidak membantu ane karena lingkungan SMA ane cukup toxic. Teman kelas ane kadang sering membully ane dan ane adalah seorang yang sensitif. Akibat dari pembullyan itu ane menguatkan diri sendiri sehingga ane tidak terlalu dipengaruhi oleh pembullyan mereka. Hingga saat ini, ane cuma memiliki 3 orang yang ane anggep sebagai teman baik ane.

Lompat waktu ke saat ini. Ane sekarang sudah menduduki bangku kuliah. Alhamdullilah karena usaha keras ane, ane masuk ke PTN favorit pilihan 1 SBMPTN. Tentunya ane sangat senang dari hasil capaian ane. Tapi kebahagian ane ga bertahan lama karena ane menyadari  bahwa universitas ane terletak 180 KM dari rumah ane yang memaksakan ane untung nge-kost dan tidak tinggal bersama orang tua ane. Selama ini orang tua ane adalah perisai ane dalam hal apapun. Mereka selalu membantu ane semaksimal yang mereka bisa dan mereka selalu mendengar curhatan ane.

Karena hal itu, ane ingin berubah atau dengan istilah "out of shell" atau keluar dari zona nyaman. Artinya ane harus membangun pertemanan dengan teman-teman ane di perkuliahan nanti. Sayangnya situasi pun tidak membantu ane, karena dalam situasi pandemi covid saat ini ane tidak dapat mendatangi kuliah ane secara langsung atau offline. Oleh karena itu ane terpaksa bersosilasi dengan teman lewat media sosial. Ane mencoba untuk menjadi "aktif" dalam grup kelas kuliah yang ane jalani tapi kali ini dengan lebih hati-hati. Kayaknya sih, ada seorang teman ane yang nganggep ane cukup pinter dalam ngerjain soal, karena setelah itu ane diajak belajar bareng seiring waktunya UTS yang mendekat. Ane senang karena ane pikir ane sudah membuat progres dalam hal sosial sehingga tentu saja ane mengikutinya. Namun Kebahagiaan ane lagi-lagi tidak bertahan lama.

Lama-kelamaan grup belajar ane malah menjadi sebuah "circle" atau perkumpulan teman-teman yang merasa sefrekuensi sesama lain. Terlihat oleh ane mereka memang terlihat sangat cocok satu sama lain, bercanda mereka nyambung dan natural. Dalam grup yang hanya berisi 12 orang itu ane tidak bisa survive karena tiap malam mereka mengadakan google meet dan mereka banyak bermain,bercanda di dalam google meet itu. Ane pernah beberapa kali coba untuk mengikuti google meet mereka tapi ane cuma bisa diam dan tidak bisa bercanda karena ane tidak tahu cara merespon mereka. Pernah satu kali ane coba ngomong tapi ane malah terbata-bata saking takutnya dan jatuhnya malah jadi awkward. Alhasil malam akhir2 ini ane tidak mengikuti google meet mereka sama sekali. Tentunya ane jadi lebih tertinggal info dibandingkan sebelumnya, karena mereka lebih mudah dan banyak ngobrol dalam google meet ketimbang chat di grup. Ane mulai ngerasa mereka tau kalau ane memang ga cocok dalam grup ini. Ane serba salah, mau ngomong di grup kelas gimana kalau di grup "circle" mereka juga tidak aktif? bawaannya nanti kan aneh, di grup kecil diem mulu tapi di grup besar kelas ane malah bisa ngomong. Karena hal ini ane jadi kepikiran terus, ane mengurus, mata kuliah dan pelajaran sulit masuk karena ane yang sudah terlalu lelah memikirkan hal ini. Jujur, ane sudah berhari-hari ini menangis mikirin hal ini terus. Sampai saat inipun mereka masih sering google meet tanpa ane dan apabila di grup sering bercanda tentu saja ane tidak bisa respon karena di google meet pun ane sering tidak hadir. Ane selalu mencoba solusi dari google, youtube gimana cara memperbaiki percaya diri ane, tapi sampai sekarang tampaknya nihil. Karena sudah bertahun-tahun lamanya ane mengidap penyakit ini.

Ane saat ini cuma bisa diam dan pasrah. Banyak menangis dan tentunya sulit untuk curhat makanya ane buka thread ini. Andaikan saja mereka tidak invite ane ke grup mereka? Menurut agan-agan semua haruskah ane untuk konsultasi ke psikiater atau psikolog? Ane sudah sangat lelah dengan penyakit ini. Terimakasih yang sudah membaca hingga sekarang. Ane sangat senang kalau agan-agan semua rela menghabiskan waktu untuk dengar curhatan ane
Diubah oleh alcatraz420 18-11-2020 15:29
mumilanista
Beje502
tien212700
tien212700 dan 5 lainnya memberi reputasi
4
2.3K
106
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to HeartKASKUS Official
21.8KThread27.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.