Berita ini muncul di surat kabar asal Uni Emirat Arab, "the national news", dalam pembukaannya artikel di surat kabar ini kurang lebih mengatakan,

"Selama hampir 1600 tahun, gelar Sharif, Sayyed atau Habib, diberikan kepada umat Muslim yang bisa menelusuri jejak keturunan mereka jauh mundur ke belakang, sampai ke Nabi Muhammad SAW, dibuktikan melalui saksi, rekaman genealogi dan pohon keluarga yang rumit.

Namun sekarang, sebuah laboratorium DNA dari Texas, Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka sudah berhasil meng-identifikasi rangkaian DNA unik yang hanya pada keturunan-keturunan Nabi Muhammad SAW. Sehingga ada kemungkinan di masa depan, pembuktian apakah seseorang merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW, akan menjadi jauh lebih sederhana, akurat dan efektif."

(Terjemahan bebas, versi aslinya dalam Bahasa Inggris, bisa dicek di sumber referensi nomer 1.)


Perusahaan yang memiliki laboratorium DNA dan menyediakan jasa untuk menentukan jalur genealogi ini mengatakan, bahwa mereka berhasil menemukan rangkaian DNA yang unik itu dengan cara mengambil sampel DNA dari beberapa orang laki-laki dari berbagai penjuru negara di timur tengah, yang dipercaya dan memiliki bukti yang cukup kuat, sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW.

Usaha untuk mendeteksi DNA milik orang-orang terkenal di masa lalu, bukan sekali ini saja dilakukan.

Sebelumnya juga ada usaha untuk menelusuri jejak DNA Genghis Khan, yang memberikan hasil cukup mengejutkan, yaitu sekitar 8% dari populasi yang pernah menjadi bagian dari Kekaisaran Mongolia, adalah keturunan Genghis Khan. Sehingga dalam makalah di jurnal ilmiah"The American Journal of Human Genetics" mengatakan, itu artinya tidak kurang dari enam belas juta keturunan Genghis Khan hidup di masa sekarang ini.


Selain Genghis Khan, sosok terkenal di masa lalu yang juga sempat dilacak DNA-nya adalah Marie Antoinette.

Meskipun terobosan dalam teknologi memungkinkan Tes DNA untuk menentukan/membuktikan apakah seseorang adalah keturunan Nabi Muhammad SAW, tapi menurut beberapa ahli masih ada beberapa ganjalan sebelum tes DNA bisa digunakan.

1. Ali dan Nabi Muhammad SAW, memiliki kakek yang sama, sehingga mereka memiliki ciri DNA yang hampir serupa.

2. Dalam tradisi Islam yang bisa diterima sebagai keturunan, hanya anak hasil pernikahan yang sah. Sementara uji DNA tidak bisa membuktikan sah atau tidaknya pernikahan, dan hanya merupakan pembuktian biologis. (Cek di sumber referensi no.1).

Lepas dari ganjalan-ganjalan itu, sepertinya ini bisa menjadi bukti penunjang yang kuat, bagi mereka yang ingin menyandang gelar-gelar sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW.

Menurut kaskuser bagaimana ?


Sumber referensi
1. https://www.thenationalnews.com/uae/...neage-1.504829
2. https://thegeneticgenealogist.com/20...phet-mohammed/
3. https://www.researchgate.net/publica...ilineal_origin