Kadang pada saat kita menyaksikan sebuah video sepertinya apa yang terjadi benar-benar terjadi. Padahal nyatanya, semua yang terjadi adalah editan semata. Hanya sedikit yang benar-benar asli. Jadi jangan dipercaya setarus persen.

Seperti tentang memancing ikan belanak. Silakan cek video yang bertebaran di youtube. Macam-macam toturial yang sangat menggugah dan begitu meyakinkan apa yang terjadi benar-benar terjadi.

Gw adalah salah satu korban dari video tersebut sebenarnya. Melihat begitu mudahnya mancing belanak menggunakan umpan tepung atau menggunakan botol bekas.

Yang terlihat, memang benar. Mereka mendapatkan ikan belanak tersebut. Walau dalam jumlah yang tidak begit banyak. Setelah dikonfirmasi, macam-macam alasan disampaikan.

Sebenarnya tak mengapa sih. Tinggal kita saja, percaya apa tidak. Apalagi judul yang dibuat sungguh menggugah. Ternyata ujung-ujungnya adalah usaha mendulang pentonton youtube mereka saja.

Karena penasaran, akhirnya Gw mencoba untuk melakukan seperti yang mereka kerjakan.

Kebetulan jarak rumah Gw dengan muara sungai mengarah ke laut berjarak sekitar 30 menit perjalanan kendaraan. Jadi begitu mudah jika ingin mendatangi tempat tersebut.

Baiklah! Mulanya, karena sangat ingin mendapatkan ikan belanak tersebut Gw pun membawa perlengkapan mancing belanak. Mulai dari pancingan, jorang, botol bekas yang telah Gw buat persis seperti yang ada pada video yang gw tonton. Berikut, tepung terigu dan roti tawar.

Ikan belanak hidup secara bergerombol. Sangat jarang terlhat sendiri-sendiri. Biasanya di sungai ikan belanak tidak menetap seperti hanya ikan sawah seperti ikan betok, gabus, lele, nila dan lainnya.

Di sinilah letak masalahnya. Kita tidak tau kapan pasang laut tiba. Dan ikan belanak biasanya datang pada saat air laut akan pasang. Hanya beberapa menit saja. Paling lama sekitar satu jam.

Demikian juga pada saat air akan surut. Ikan belanak akan kembal ke laut. Tepatnya ke pesisir laut. Saat seperti itulah jika ada umpan mereka mampir tergoda untuk mengerumuni umpan kita.

Jadi pada saat mereka lewat, ketika umpan berupa tepung terigu yang berada di botol dilemparkan ke air, tentu saja tidak sekonyong-konyong dikerumuni oleh ikan belanak. Sementara kita tau kalau tepung yang bercampur air di dalam botol tidak bertahan lama. Campuran tersebut akan berbaur dengan air dan lenyap sebelum dimakan ikan belanak. Di sinilah masalahnya!

Beberapa air payau yang menggenang tidak berpengaruh terhadap pasang surut air laut. Biasanya juga ada ikan belanak yang berada di wilayah itu. Mungkin ikan belanak inilah yang orang-orang anggap paling mudah dipancingi. Baik dengan botol bekas dengan tepung terigu maupun pancing dengan umpan roti. Belanak yang berada di tempat seperti ini rasanya 'apek' (berbau tanah).

Sehingga untuk mancing belanak diperlukan beberapa hal yang sangat berpengaruh dari sukses tidaknya dalam mancing tersebut.

Pertama, kita harus tau persis kapan air mulai pasang dan kapan air mulai surut. Jika tidak mengetahui maka dalam penantian itulah diperlukan waktu yang sangat lama dan kemungkinan jika kita paksa memancingnya, peluang mendapatkan ikan belanak sangat kecil.

Sementara bagi penduduk pesisir atau mereka yang tempat tinggalnya dekat dengat muara sungai tersebut sebagian besar tidak tertarik dengan mancing belanak. Bagi mereka menggunakan jala atau rempa lebih menghasilkan.

Ke dua, kita harus tau persis spot yang bagus untuk mancing ikan belanak. Biasanya ikan belanak tidak akan tertarik dengan umpan kita baik umpan tepung maupun roti di spot yang airnya deras.

Arus air sangat berpengaruh bagi belanak. Meskipun sangat banyak ikan belanak bergerombol jika arus airnya deras, kemungkinan besar belanak yang lewat akan lewat begitu saja. Otomatis hasil pancingan akan nihil.

Pun begitu pada saat air akan pasang dan air akan surut, spot tertentu yang hari ini bagus digunakan untuk mancing belanak tidak pasti akan bagus untuk esok atau lusa. Pasang air laut tidak stabil. Kadang begitu cepat dan dilain waktu lambat.

Ke tiga, kondisi cuaca sangat berpengaruh terhadap aktfitas ikan belanak dalam makannya. Jika cuaca tidak bersahabat, mendung atau hujan maka ikan belanak tdak berada dipermukaan.

Sehingga kita tidak tau dimana mereka bergerombol. Kalau mancingnya ngawur saja. Untung-untungan melempar botol berisi tepung atua umpan roti biasanya hingga berjam-jam pun tidak ada ikan belanak yang didapatkan.

Demikian juga ketika angin bertiup kencang, permukaan air akan sangat bergelombang. Ikan belanak akan segera menjauhi botol begitu posisi botol di dalam air tidak tenang.

Lantas bagaimana agar mancing belanak bisa dapat banyak? Banyak yang dimaksud adalah relatif. Ada yang bilang dapat lebih dar tiga ekor adalah banyak. Ada yang berpendapat dapat lebih dari tiga kilo baru banyak.

Nah, jika lebih dari tiga ekor disebut banyak berarti mancing belanak sering dapat banyak. Jika banyak yang dimaksud adalah lebih dari tiga kilo maka sangat jarang pemancing belanak dapat segitu.

Para pemancing belanak biasanya memancing ikan tersebut adalah untuk umpan pancing ikan kakap. Sekedar buat umpan. Memang mancing ikan belanak akan dapat umpan yang banyak. Kalau buat konsumsi jelas jumlahnya sedikit.

Bayangkan saja, kesempatan air mulai pasang hanya berlangsung beberapa saat. Demikian juga kesempatan air surut. Oleh karena itu untuk mancing ikan belanak diperlukan kejelian dalam memilih waktu pasang dan surut air di muara tersebut. Jika tidak! Bisa saja kita akan berada di spot pemancingan seharian penuh menanti pasang dan surut. Dan hasilnya?

Memang benar. Jika kondisi air sudah tepat, ikan sudah berkumpul, cuaca mendukung, mancing belanak begitu mudah didapatkan. Apalagi jika ikan sudah teegoda mau makan umpan. Pada saat seperti ini sebentar saja ikan akan mau masuk ke dalam botol atau makan umpan pancingan kita. Dan berlangsung sangat cepat. Diperlukan kesigapan yang sangat ekstra.

Kalau durasi waktunya berlangsung sangat cepat, kira-kira peluang dapat banyaknya bagaimana?

Gw, selama tiga bulan menggeluti mancing ika belanak ini terbanyak hanya dapat 69 ekor. Bagi sebagian pemancing disebut perolehan Gw sangat banyak. Bagi Gw sangat sedikit. Gw membandingkannya dengan mancing di sawah. Kalau mancing betok, sepat siam, gabus, nilem, dan jenis lainnya bisa dapat lebih dari itu dalam durasi mancing yang sama.

Hingga akhirnya Gw beranggapan mancing belanak itu mudah adalah bohong belaka. Sungguh lebih mudah mancing ikan betok, sepat siam, gabus, nilem, dan jenis lainnya.

Jika ada yang berbeda pendapat, tak mengapa. Karena apa yang Gw tulis adalah apa yang Gw rasakan. Hahahaa....