Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

uclimsyaitonAvatar border
TS
uclimsyaiton
Manuver Donald Trump Usai Kalah Pemilu AS: Rombak Kabinet Hingga Jual Jet
menurut hitung cepat sejumlah lembaga. Ia menolak mengakui kekalahannya. Bahkan Trump mengeluarkan sejumlah kebijakan strategis jelang akhir masa jabatannya mulai dari rombak kabinet hingga menjual pesawat jet.
00:10Ad

Sikap Donald Trump yang menolak mengakui kekalahan berpotensi membuat transisi pemerintahan ke presiden terpilih, Joe Biden, terganggu. Alasannya proses transisi biasa diurus tim Presiden Amerika Terpilih dan badan Layanan Administrasi Umum (GSA).

GSA bisa memulai proses transisi begitu jelas siapa yang memenangi Pemilu AS. Sikap Trump yang berkukuh menang dan mengajukan gugatan sengketa pemilu bisa membuat GSA menolak proses transisi. "Kami belum memutuskan bahwa ada pemenang yang jelas," ujar juru bicara GSA, Selasa, 10 November 2020.

Selain itu, Donald Trump memutuskan merombak kabinet di akhir-akhir masa jabatannya ini. Ia memecat Menteri Pertahanan Mark Esper dan menggantinya dengan Christopher Miller, direktur National Counterterrorism Center. "Mark Esper telah diberhentikan," cuit Trump di Twitter.

Setelah Mark Esper, pejabat Pentagon yang kena pecat Donald Trump adalah James Anderson yang mengklaim dirinya mengundurkan diri. Ia kemudian digantikan oleh Brigjen Anthony Tata. Menyusul Anderson adalah Pejabat Intelijen Pentagon Jospeh Kernan dan Kepala Staf Pentagon Jen Stewart.

Terbaru Donald Trump menyetujui penjualan senjata canggih AS termasuk jet tempur F-35 dan drone ke Uni Emirat Arab (UEA). Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo ke kongres pada Selasa kemarin.

Pemberitahuan ini mengikuti perjanjian yang ditengahi AS pada bulan September di mana UEA setuju untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, menjadi negara Teluk Arab yang pertama yang mengakui Israel.

Paket penjualan senilai US$ 23,37 miliar (Rp 328,8 triliun) itu mencakup hingga 50 pesawat F-35 Lighting II, sampai 18 MQ-9B Unmanned Aerial Systems atau drone dan paket amunisi udara-ke-udara dan udara-ke-darat, kata Departemen Luar Negeri, dikutip dari Reuters, 11 November 2020.

0
538
2
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.