Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dheafdyhmAvatar border
TS
dheafdyhm
Pancasila bukan sebagai ideologi negara
Pancasila bukan sebagai Ideologi Negara


Pengertian Ideologi
Ideologi adalah gabungan dari dua kata majemuk, yaitu idea dan logos, yang berasal dari bahasa Yunani eidos dan logos. Secara sederhana, ideologi berarti suatu gagagsan yang berdasarkan pemikiran sedalam-dalamnya. Bahkan ideologi juga dapat diartikan sebagai ajaran, doktrin, teori, atau ilmu diyakini kebenarannya, yang disusun secara sistematis dan diberi petunjuk pelaksanaannya dalam menanggapi dan menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Maka dapat ditarik garis besar bahwa ideologi digerakkan oleh tekad untuk mengubah keadaan yang tidak diinginkan, menuju ke arah yang diinginkan dengan adanya komitmen yang didalamnya sudah terkandung wawasan masa depan yang dikehendaki dan hendak diwujudkan dalam kenyataan yang kemudian akan berdampak pemikiran filsafat setiap insan.
Sering sekali Pancasila kita anggap sebagai ideologi Negara, hal ini sangatlah wajar karena anggapan ini juga sering sekali didukung dengan sugesti dari para tenaga pengajar pada tingkat Sekolah Menengah Pertama maupun Sekolah Menengah Atas. Tidak sedikit tenaga pengajar di dalam mata pelalajaran Pendidikan Kewarganegaraaan yang sering menyebut Pancasila sebagai ideologi negara.
Perlu kita ketahui bahwa secara etimologi, ideologi berasal dari bahasa Prancis. Kata Ideologi pertama kali diperkenalkan oleh filsuf Prancis Destutt de Tracy pada tahun 1796. Yang merupakan gabungan dari 2 kata yakni idéo yang mengacu pada gagasan dan logie yang mengacu pada Logos.
Berangkat dari pegertian secara etimologi maka dapat kita artikan bahwa ideologi adalah kumpulan ide-ide dasar, gagasan , keyakinan yang sifatnya sistematis sesuai dengan arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam kehidupan.
Terdapat satu poin yang jarang kita ketahui bahwa ideologi itu bersifat abstrak dan dia berfungsi sebagai ide yang mengatur tetapi tidak dapat di materialkan. Bisa juga dimengerti bahwa ideologi adalah cita-cita atau angan-angan yang mengikat dan menjadi acuan bersama.
Di dalam teori ideologi dimana ideologi tersebut harus tertanam dan bertahan di dalam pikiran manusia, masuk ke dalam sistem psikologi dan terlihat jelas dalam bentuk pengaplikasian ideologi tersebut dengan adanya pemahaman bahwa pancasila adalah ideologi negara maka akan otomatis membangun tapal batas dialektis dalam kehidupan berbangsa. karena dengan negara berideologi akan lahir sebuah kewajiban bagi masyarakatnya untuk membatasi pemikiran.
Ideologi menuntut kolerasi antara pikiran dan realita. Jika Negara ingin menggunakan ideologi maka Negara tersebut harus bersifat otoriter karena memang ideologi harus dipaksakan kepada masyatakatnya. seperti  contohnya pada negara korea utara yang memeliki ideologi juche yang diusung oleh Kim II Sung selaku pendiri dan rezim hitler yang menganut ideologi fasisme pada masanya.
Pancasila bukan sebagai ideologi tetapi peran Pancasila di negara kita merupakan dasar dari segala pembuatan regulasi di indonesia.
Menurut Dosen Pancasila saya, Bapak Rachmat Rizqy Kurniawan, SEI,MM beliau mengatakan bahwa memang benar Pancasila bukanlah ideologi negara karena jika Pancasila adalah ideologi negara maka masyarakat dituntut sesuai dengan ideologi tersebut dan pasti pemikiran-pemikiran kita dibatasi olehnya. Pasalnya, ideologi hanya dimiliki oleh benda hidup yakni manusia, sedangkan negara adalah barang abstrak dan juga benda mati. Jadi bisa disimpulkan bahwa menjadikan Pancasila sebagai ideologi adalah pandangan dan pola pikir yang kurang tepat.

Bukan Ideologi tapi lebih tepatnya Philosophische Grondslag
Pada mulanya rumusan Pancasila hanyalah "Philosophische Grondslag" yang dimunculkan dalam sidang Badan Penyilidik Usaha Persiapan Keme]rdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai beranggotakan 60 orang. Ketuanya Radjiman Wedyodiningrat didampingi dua wakil ketua yaitu Raden Pandji Soeroso dan Ichibangase Yosio dari Jepang.
Dalam sidang BPUPKI itulah muncul rumusan Pancasila sebagai "Philosophische Grondslag" bukan rumusan ideologi apalagi rumusan agama. Yang memunculkan bukan hanya berasal dari pemikiran Soekarno tapi juga sebelumnya dari pemikiran Mohammad Yamin dan Soepomo. Ketiganya memunculkan rumusan Pancasila yang berbeda urut-urutannya tapi memiliki kesamaan dalam setiap rumusannya dari lima rumusan yang ada.
Pembahasan rumusan Pancasila belum juga berakhir dalam sidang BPUPKI hingga berlanjut dalam sidang Panitia Sembilan beranggotakan sembilan orang. Ketuanya Soekarno didampingi wakil ketua Mohammad Hatta. Rumusan Pancasila baru berakhir dan diakhiri pada 18 Agustus 1945 sebagaimana rumusan Pancasila yang ada sekarang tanpa mengalami perubahan satu katapun kecuali penyesuaian dengan ejaan baru bahasa Indonesia.
"Philosophische Grondslag" bukanlah ideologi apalagi agama melainkan hanya pemikiran dari 60 orang anggota BPUPKI atau 9 orang anggota Panitia Sembilan. Pemikiran mengenai kehendak hidup bersama dari segala suku bangsa Indonesia dalam satu negara yang entah negara apa? Pasalnya saat mereka berpikir itu belum ada negara yang bernama Republik Indonesia. Negara Republik Indonesia masih sebatas rencana yang dalam mewujudkannya sepenuhnya ditentukan penguasa Jepang.
Apa yang dimaksud dengan "Philosophische Grondslag". Karena mereka memahami bahasa dan budaya Belanda. "Philosophische Grondslag"  berasal dari bahasa Belanda yang berarti norma (lag), dasar (grands), dan yang bersifat filsafat (philosophische). Selain itu, berasal juga dari bahasa Jerman, yaitu "Weltanschauung" yang memiliki arti sebagai pandangan mendasar (anshcauung), dengan dunia (welt).

Soekarno menyebut Pancasila sebagai philosopische grondslag atau pandangan hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila memiliki dua kepentingan yaitu:
a. Pancasila diharapkan senantiasa menjadi pedoman dan petunjuk dalam menjalani keseharian hidup manusia Indonesia baik dalam berkeluarga, bermasyarakat maupun berbangsa.
b. Pancasila diharapkan sebagai dasar negara sehingga suatu kewajiban bahwa dalam segala tatanan kenegaraan entah itu dalam hukum, politik, ekonomi maupun sosial masyarakat harus berdasarkan dan bertujuan pada Pancasila.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dasarnya Indonesia merdeka atau dasar negara atau Pancasila adalah pedoman dalam mengatur kehidupan penyelenggaraan negara.
Dalam penyelenggaraan negara maka Pancasila menjadi aturan yang mengikat Presiden dan bawahan-bawahannya dengan rakyat. Mengandung hak dan kewajiban masing-masing. Bilamana semua pihak melaksanakan Pancasila maka negara menjadi damai atau bahagia. Sebaliknya bilamana semua pihak atau salah satu pihak tidak melaksanakan Pancasila maka negara menjadi tidak damai atau tidak bahagia.
Hanya saja dalam perjalanannya, Pancasila dipaksa menjadi ideologi dan bahkan agama. Sampai-sampai dimunculkan adanya "Salam Pancasila"  seakan-akan menandingi "Salam Islam" . Padahal Pancasila bukan ideologi apalagi agama. Pancasila hanyalah "Philosophische Grondslag" sebagaimana kemunculannya pertama kali dalam sidang BPUPKI.
Berusaha dan memaksakan Pancasila menjadi ideologi dan agama bukan saja merusak Pancasila itu sendiri tapi juga membuat kekacauan dalam penyelenggaraan negara. Bermunculan penafsir-penafsir tunggal terhadap Pancasila yang mengharuskan setiap warga negara yang berbeda-beda ideologi dan agama mengikuti ideologi dan agama dari penafsir tunggal terhadap Pancasila. Berakibat di dalam negara berdasarkan Pancasila timbul segolongan pihak yang kuat menindas segolongan pihak yang lemah. Kembali ke masa penjajahan. Bahkan lebih jauh lagi ke masa perbudakan.
Pendapat dan penjelasan ini pun didukung oleh penuturan Bapak Rocky Gerung pada saat beliau menghadiri sebuah acara di stasiun televisi sebut saja "Indonesia Lawyer Club".
Rocky Gerung mendefenisikan Pancasila sebagai pandangan kesepakatan bersama. "Itu pandangan kesepakatan bersama tentang sesuatu yang abstrak," ungkapnya.
Rocky Gerung ideologi itu mengatur cara orang hidup. "Sebab konsekuensinya, kalau negara berideologi dia musti atur cara orang hidup, itu yang namanya ideologi itu. "Jangan main-main dengan ideologi, doktrin itu," ungkapnya.
Rocky Gerung menilai hanya ada dua ideologi negara di dunia ini. Menurutnya, Pancasila dijadikan ideologi sebuah negara merupakan hal yang aneh. Pasalnya, Rocky Gerung menganggap bahwa ideologi hanya dapat dimiliki oleh manusia. "Pancasila dijadikan ideologi negara tuh, negara itu barang abstrak, benda mati pula."
"Yang berideologi tuh orang, individu, yang punya keyakinan hidup," ungkapnya.

Diubah oleh dheafdyhm 12-11-2020 03:07
trimusketeers
darck91
37sanchi
37sanchi dan 5 lainnya memberi reputasi
-6
820
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.