'Sabar' mungkin sedang jadi kata favorit yang sering saya ucapkan atau dengarkan di sepanjang pekan ini.

Sering saya mengucapkannya dalam hati ketika menjumpai sesuatu yang tidak menyenangkan yang berkenaaan dengan diri saya.

Saya juga memberikan saran kepada teman agar lebih sabar saat menghadapi sesuatu yang membuat diri mereka tidak nyaman.



Dan bisa jadi kata sabar ini juga menghinggapi para pendukung setia Manchester United yang belakangan ini sering melihat tim kesayangan mereka tampil labil.

Sejak menangani Manchester United pada 19 Desember 2018, Ole Gunnar Solskjaer belum bisa menghadirkan gelar juara bagi Setan Merah.



Fakta ini sangat berbeda dengan para manager terdahulu.

Louis van Gaal masih mampu memberikan Piala FA bagi publik Old Trafford.



Sementara itu 'The Special One' meraih tiga trophy juara bersama Manchester United, masing-masing di ajang Liga Europa, Piala Liga Inggris dan Community Shield.

Menyadari kembali betapa labilnya permainan Marcus Rashford dkk musim ini, maka tak kaget bila banyak pihak terus mempertanyakan kapasitas Ole Gunnar Solskjaer sebagai arsitek The Red Devils.

Pada dua laga terakhir di ajang Liga Primer Inggris, para punggawa Manchester United seperti lupa cara untuk mencetak gol.

Bermain imbang kacamata dengan Chelsea lalu takluk 0-1 saat bersua Arsenal sepekan berselang.

Yang mengerikan kedua pertandingan tersebut mereka lakoni di Theatre of Dreams alias kandang sendiri.

Turun merumput di tengah pekan pada ajang Liga Champions, Manchester United harus mengalami kekalahan dari tuan rumah Istanbul Basaksehir.



Menurut saya laga menghadapi Everton di Goodison Park pada lanjutan Liga Primer Inggris pekan kedelapan, bukan lagi laga kesempatan bagi Ole Gunnar Solksjaer.

Ketika sebagian pengamat masih berusaha memberikan kesempatan bagi Ole Gunnar Solksjaer duduk di kursi manager jika berhasil mengalahkan Everton, bagi saya masa-masa bersama pria asal Norwegia tersebut harusnya sudah selesai.

Manchester United saat ini bukanlah Manchester United zaman Sir Alex Ferguson yang juga perlu waktu lama untuk menghadirkan gelar pertama bagi para pendukung fanatik mereka.

Dengan komposisi pemain yang ada sekarang, Manchester United tak sepantasnya terlempar dari posisi lima besar klasemen sementara.

Menempati peringkat kelima belas sebelum duel menghadapi Everton merupakan kenyataan yang memalukan bagi klub yang memiliki gelar terbanyak di Liga Inggris ini.

Manchester United seharusnya memiliki seorang nahkoda yang kaya akan taktik dan strategi, memiliki mental dan pengalaman juara serta tegas di bangku cadangan atau kamar ganti saat menangani para pemain bintang.

Untuk kriteria tersebut, mohon maaf, Ole Gunnar Solskjaer jauh dari harapan!

Bagi saya pribadi Carlo Ancelotti adalah figur yang paling tepat untuk menduduki posisi Manager Manchester United selanjutnya.



Hanya saja, pria berkebangsaan Italia tersebut kini masih bertanggungjawab menangani Everton, calon lawan Manchester United akhir pekan ini.

Oleh karena itu ditengah habisnya kesabaran, nama Massimo Allegri boleh jadi menjadi nama selanjutnya yang bisa diajukan kepada manajemen Manchester United.

Pengalaman Allegri dengan sejumlah trophy bersama AC Milan dan Juventus merupakan daya tarik untuk kembali membawa Manchester United memenangi sejumlah trophy.

Nama terakhir yang boleh diusung ialah Maurico Pochettino.

Mantan Manager Spurs berkewarganegaraan Argentina tersebut saat ini juga tidak sedang menangani satu klub pun.



Memang, Pochettino juga belum pernah meraih gelar saat menukangi Tottenham Hotspur. Akan tetapi paling tidak, pada era Pochettino, Spurs tampil atraktif dan beberapa kali meraih tiket ke Liga Champions.

Pencapaian terbaik Pochettino ialah membawa Tottenham Hotspur ke final Liga Champions musim 2018-2019.

Hanya saja pada laga final kala itu, ambisi Spurs untuk menjadi juara benua biru sirna di tangan Liverpool.

Saya memang bukan penggemar, juga bukan bagian dari manajemen atau pemilik klub Manchester United.



Pada situasi normal, rasanya percuma jika kita harus tetap sabar namun orang yang menerima rasa sabar kita sepertinya tidak tahu diri.

Jadi, bilasaja dalam waktu dekat Ole Gunnar Solksjaer harus angkat kaki dari Old Trafford alias dipecat, maka saya pun dengan lantang akan berkata, "Sabar ya, Ole!".

#RinganJari
#ManchesterUnited