Mau sekolah dimana?
Mau kuliah dimana?
Mau kerja dimana?
.
.
.
Mana gandengannya?
Kapan nikahnya?
Udah punya anak belom?
Ga mau nambah anak?
.
.
.
Anaknya kapan nikah?
.
.
.
.
.

Hmm, tak bisa dipungkiri, dalam perjalanan hidup kita, setiap momen kehidupan kita pasti selalu dihujani dengan pertanyaan-pertanyaan. Sejak masih duduk di bangku sekolah, hingga sudah tua dan punya anak dan cucu, pasti pertanyaan pertanyaan ini selalu hadir di kehidupan. Entah sekedar basa-basi atau beneran kepo.

Di antara semua pertanyaan itu, terdapat salah satu pertanyaan yang pasti cukup mengusik hati.

KAPAN NIKAH?



Yap! Pertanyaan ini pasti akan mulai menghantuimu ketika menginjak usia 20an, terlebih ketika kamu sudah lulus kuliah dan sudah memiliki pekerjaan tetap yang cukup terjamin. Ketika awal-awal dihujani pertanyaan ini mungkin kamu tak terlalu memikirkannya, “ah, baru juga lulus kuliah, baru juga mulai kerja, nanti aja deh”. Tapi lama kelamaan pasti kamu terusik juga dengan pertanyaan ini.

Dari yang awalnya memiliki wejangan ke diri sendiri,“Setiap orang udah ada jodohnya. Kalau jodoh ga akan kemana kok. Nanti jodohnya akan datang di waktu yang tepat.” hingga akhirnya usiamu semakin bertambah dan kamu malah dihantui dengan pertanyaan-pertanyaan diri sendiri tentang si jodoh, “kapan si jodoh akan datang ya?”.



Apalagi ditambah dengan kondisi dimana teman-temanmu satu persatu sudah mulai menyebarkan kabar bahagia mengenai hari pernikahan bersama dengan kekasihnya. Meski di satu sisi kita percaya bahwa menikah bukanlah siapa yang paling cepat, melainkan tentang ketepatan, tapi tak jarang kamu malah jadi merasa iri.

Nah, daripada hanya pusing memikirkan kapan jodoh datang, lebih baik kamu memperbaiki diri dan mempersiapkan diri untuk menyambut jodohmu. Oh iya, memiliki kriteria jodoh merupakan hal yang wajar, tapi kamu jangan memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi tentang pasangan, karena jika kamu ga menemukannya kamu ga akan pernah membuka hati. Bukankan lebih baik membuka hati, menerima kelebihan dan kekurangannya, dan memperbaiki diri bersama?



Jadi, dari mengeluh tentang jodoh yang ga datang-datang, lebih baik persiapkan diri, pantaskan diri, dan membuka diri untuk menyambut sang jodoh.