Pandemi Covid-19 telah menyebar dengan laju yang mencemaskan, mengimbas jutaan jiwa, dan mengakibatkan aktivitas ekonomi hampir terhenti sehingga negara-negara membatasi pergerakan secara ketat demi menghambat penyebaran virus.

Bagaimana perekonomian global dapat pulih dari guncangan yang luar biasa tersebut?

Dalam paparan utama yang dikirimkan lewat video di acara pembukaan China International Import Expo (CIIE) ketiga pada Rabu lalu, Presiden Tiongkok Xi Jinping mengusulkan dua solusi dari Tiongkok: menegakkan prinsip-prinsip kerja sama yang saling menguntungkan dan langkah untuk saling membuka diri (mutual opening-up).


Kerja sama yang saling menguntungkan



Menurut Xi, Covid-19 menyadarkan kita bahwa seluruh negara saling terikat sebagai sebuah komunitas yang memiliki masa depan bersama. Xi juga menambahkan, tak ada satu pun yang kebal dari krisis besar dan negara-negara harus bekerja sama sebagai mitra. Lalu, setiap negara mengemban tanggung jawabnya masing-masing.

Solidaritas dan kerja sama menjadi pilihan yang tepat demi mengatasi berbagai tantangan. “Kita harus berpegang teguh pada prinsip kerja sama yang saling menguntungkan,” ujar Xi.

CIIE kini mengusung kemaslahatan masyarakat internasional, serta berfungsi sebagai sarana utama untuk pengadaan barang yang berskala internasional, promosi investasi, pertukaran dan kerja sama budaya, jelas Xi.

Ajang CIIE pertama kali diadakan pada 2018, dan nilai pembelian barang serta jasa selama satu tahun sempat mencapai $ 57,83 miliar. Sementara, kesepakatan bisnis dari negara-negara “Belt and Road” tercatat senilai $ 4,7 miliar. Di ajang CIEE kedua, angka ini melonjak 23% menjadi $ 71,13 miliar.

Pihak-pihak yang berpartisipasi dalam ajang CIIE tahun ini adalah para peserta yang telah sempat mengikuti CIIE sebelumnya, serta sejumlah peserta baru, termasuk hampir 50 perusahaan yang terdaftar dalam peringkat Fortune 500 dan berbagai perusahaan terdepan di industri.

Tak ayal lagi, lewat kerja sama yang terjalin dalam CIIE tahun ini, cikal bakal baru akan ditanamkan ke dalam perekonomian global.

Langkah untuk saling membuka diri (mutual opening-up) berkaitan dengan sikap yang mengusung keunggulan, tanggung jawab, dan tata kelola bersama.

Istilah mutual opening-up menjadi kata kunci lain yang disebutkan Presiden Tiongkok di ajang CIIE.



Xi berkata, penyelenggaraan CIIE ketiga membuktikan keinginan Tiongkok untuk membagikan berbagai peluang pasar kepada dunia, dan berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi dunia.

Menyadari bahwa langkah-langkah untuk membuka diri telah terlaksana di ajang CIIE tahun lalu, Xi bertekad mewujudkan sirkulasi domestik dan internasional yang lebih terbuka, tak hanya bagi kepentingan pembangunan Tiongkok, namun juga kemaslahatan masyarakat yang lebih luas di semua negara.

Menurut data resmi, Tiongkok telah mewujudkan pemulihan tercepat dari pandemi di antara negara-negara besar. Sepanjang Triwulan-I 2020, ekonomi Tiongkok meningkat 0,7% dari periode serupa pada tahun lalu. Sementara, sebagian besar negara di belahan bumi lain masih terjerat resesi. Total impor dan ekspor Tiongkok juga mengalami pertumbuhan positif pada periode tersebut.

Tiongkok, perekonomian terbesar kedua di dunia, telah mempromosikan pola pembangunan “sirkulasi ganda” (dual circulation) sejak Mei lalu. Strategi ini mengindikasikan pola pembangunan ekonomi yang mengutamakan pembangunan domestik sebagai penopang penting. Di sisi lain, pembangunan domestik dan internasional saling memperkuat satu sama lain.

Sumber: CGTN


Sumber :
https://indeksnews.com/hadapi-pandem...rkan-2-solusi/


Sepertinya banyak negara yang merasa lebih mudah bekerjasama dengan china.
ancaman buat amerika? Trump salah strategi ?